12

621 81 10
                                    

Hinata memasak makan malam sambil bersenandung ria dengan earphone di kedua telinganya. Sesekali ia akan menggerakkan tangan, kaki, dan memutar tubuhnya.

Sasuke yang ingin ke dapur, mendadak terhenti di ambang pintu dan melihat Hinata yang sedang bersenandung sambil menari dan mengundang kekehan dari Sasuke.

Puas memandangi Hinata, ia berjalan mengambil gelas.

"Ah, Sasuke-sama!" ucap Hinata terkejut dan mengelus dadanya.

"Hn." gumam Sasuke mengisi air ke dalam gelas dan menenggak habis, lalu pergi dari dapur meninggalkan Hinata.
.
.
.
Hinata menyendokkan makanan ke dalam piring dan meletakkannya di depan keempat majikannya.

"Selamat makan." ucap Hinata berjalan keluar dari ruang makan.

"Hinata, makanlah bersama kami." ucap Shikamaru.

"Eh?! Tidak, aku akan makan setelah kalian makan." ucap Hinata menolak.

"Tidak apa, kemarilah." ucap Shikamaru dan diangguki yang lainnya.

Hinata pun segera bergabung ke meja makan dan mulai menyantap makan malam bersama keempat majikannya sambil bercengkrama dan bercanda.

Selesai makan, Shikamaru menatap Hinata.

"Ehem! Hinata, mulai sekarang berhentilah memanggil kami dengan formal." ucap Shikamaru.

"Tidak bisa seperti itu, Shikamaru-sama!" tolak Hinata, pasalnya dalam peraturan kerjanya, pengawal tidak boleh memanggil kliennya dengan tidak sopan.

"Tidak apa, kami ingin kau memanggil dengan suffix kun." ucap Shikamaru.

"Sungguh, aku tidak bisa melakukannya. Maafkan aku, aku tidak bisa." Ucap Hinata tidak enak.

"Kenapa?" Tanya Naruto penasaran.

Hinata terdiam sesaat.

"Peraturan kerja kami." Jawab Hinata.

"Kami yang meminta." Ucap Shikamaru.

Hinata menatap satu persatu majikannya itu dan diangguki mereka.

"B-baiklah, Shikamaru-sa--maksudku Shikamaru-kun." ucap Hinata tersenyum canggung.

"Mulai sekarang kita berteman, tidak ada lagi kata majikan dan pengasuh, Hinata-chan!" ucap Naruto tersenyum lima jari kala menambahkan suffix 'chan' di balik nama gadis itu.

"Ha'i, Naruto-kun." ucap Hinata tersenyum.
.
.
.
Keesokan paginya, terdengar keributan di dalam mansion.

"Hinata-chan, dimana sepatuku?!" Tanya Naruto.

"Hinata, kopiku sudah kau buat?!" Tanya Shikamaru menuruni tangga dan menduduki sofa.

"Hinata, pasangkan dasiku!" ucap Sasuke.

"Hinata, buatkan aku kopi juga!" ucap Gaara yang duduk di sofa sambil memakai sepatu.

Hinata datang dari dapur dengan dua cangkir kopi di tangannya.

"Ini kopi, Shikamaru-kun. Ini kopi, Gaara-kun." Hinata meletakkan dua cangkir kopi itu di atas meja. Lalu ia mendekati Naruto yang berdiri di depan rak sepatu.

"Ini sepatu, Naruto-kun."

"Ah, ternyata di situ. Arigatou Hinata-chan!" ucap Naruto nyengir dan dibalas anggukan oleh Hinata.

Hinata menaiki lantai dua dan masuk ke kamar Sasuke setelah mengetuk pintu.

"Pasangkan dasi ku!" ucap Sasuke sedikit kesal, memberikan dasinya pada Hinata.

"Ha'i, Sasuke-kun." ucap Hinata mengambil dasi yang disodorkan Sasuke.

Saat Hinata akan memasangkan dasi, tangannya berhenti karena tubuhnya tidak tinggi dan kesusahan memasang dasi Sasuke.

Our Baby Sitter!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang