Naruto saat ini sedang di dapur untuk memasak telur dan ramen instan.
Sayangnya, tangannya tidak sengaja menyenggol minya goreng dan membuatnya tumpah ke lantai.
"Ahk! Sial!" umpatnya mendirikan minyak goreng itu.
Selesai memasak, ia pergi ke ruang tv untuk menonton sambil menyantap ramen.
Sasuke memasuki dapur dan tidak sengaja menginjak minyak goreng saat ingin mengambil gelas.
"Dobe, bersihkan minyak ini!" teriak Sasuke dari dapur.
"Iya, sebentar lagi!" jawab Naruto dari ruang tv.
Selesai memuaskan dahaga, Sasuke duduk bergabung bersama Naruto menonton film.
"Aku pulang!" ucap Hinata sambil menenteng dua bungkus besar berisi belanjaan.
'Percuma saja aku berbicara, tidak akan ada yang menjawab!' batin Hinata kesal.
"Hinata, buatkan aku kopi." ucap Shikamaru dari lantai dua.
"Ha'i, Shikamaru-sama!" ucap Hinata memasuki dapur dan meletakkan dua plastik besar itu di atas pantry.
Ia mengambil cangkir dan memasak air untuk membuat kopi.
Gaara turun dari lantai dua menuju ruang tv, saat akan mendudukkan dirinya di sofa, tiba-tiba
Prank
"Kyaaa!" teriak Hinata dari dapur, sontak saja mereka semua dan Shikamaru berlari pergi ke dapur.
Betapa terkejutnya mereka melihat Hinata jatuh dengan gelas yang sudah pecah, dan tangannya mengibaskan perutnya yang terkena kopi panas.
"Hinata!" ucap Gaara, berbeda dengan Sasuke dan Naruto menatap Hinata tanpa berbicara.
"Hiks... Ittai hiks..." Rintih Hinata menangis menahan panas dan perih pada perutnya.
"Hinata!" ucap Shikamaru berjongkok dan menyingkirkan tangan Hinata yang tengah mengibas perutnya yang tertutup kaos.
Saat Shikamaru ingin menyingkap kaos Hinata, tangan Hinata langsung menepisnya. Tanpa pikir panjang, Shikamaru langsung menggendong Hinata ke kamar miliknya yang di lantai dua.
Shikamaru meletakkan Hinata dengan hati-hati di atas tempat tidur. Ia langsung mengambil kotak P3K yang selalu ia simpan di lemarinya.
"Maaf." ucap Shikamaru menyingkap sedikit kaos Hinata dan mengoleskan salep pada perut Hinata.
Sedikit getaran merayap ke dadanya saat meraba dan melihat perut ramping dan mulus Hinata.
"Jangan disentuh, pakai ini setiap hari agar tidak ada bekas di perutmu." ucap Shikamaru menatap Hinata yang menutup matanya dengan lengannya, sesekali ia merintih menahan panas yang masih terasa di perutnya.
Shikamaru keluar dari kamarnya menghampiri Gaara, Sasuke, dan Naruto.
"Sudah ku katakan untuk membersihkan minyak itu, Naruto!" ucap Sasuke.
"Aku kan sudah mengatakan sebentar lagi! Lagi pula, aku tidak sengaja!" ucap Naruto tidak ingin disalahkan.
"Naruto, kau keterlaluan! Kalau kau memang tidak suka padanya, jangan lakukan ini! Kau sudah berulang kali melakukan kesalahan fatal! Kau sudah kelewat batas!" Bentak Shikamaru yang baru saja datang.
"Aku tidak membencinya. Lagi pula, tadi itu aku tidak sengaja! Kenapa kalian malah menyalahkan ku?!" Ucap Naruto tersulut emosi."Naruto, kau sudah ku peringati untuk membersihkan minyak ini! Memang kau menjawab sebentar lagi, tapi itu malah menjadi petaka!" ucap Sasuke menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Sitter!
RandomTugas dari Agent FBI adalah mengawal dan membantai kejahatan. Tapi, bagaimana jika Hyuga Hinata yang berprofesi sebagai Agent FBI harus menjadi seorang pengasuh? Pengasuh yang merangkap menjadi pembantu. Bagaimana lika-liku kehidupan gadis itu? Pena...