"Aaarrgghh!" Teriak Hinata frustasi memegang kedua kepalanya yang terasa seperti hampir meledak melihat keempat majikannya yang seperti anak-anak menghancurkan seisi mansion, padahal ia hanya meninggalkan mereka selama dua jam ke mall.
Lihatlah keadaan mansion saat ini, bantal sofa tergeletak diberbagai tempat. Lantai yang basah karena air yang mengucur dari selang yang panjang dari pekarangan mansion sampai ke dalam mansion, membuat sofa, karpet, dan lain sebagainya sampai basah. Bungkus-bungkus dan remah-remah makanan berserak dimana-mana. Pecahan guci yang berserak di atas lantai.
"H-Hinata!" Teriak mereka terkejut dengan Naruto dan Sasuke yang saling mengunci satu sama lain, begitu juga dengan Gaara dan Shikamaru yang saling menarik kerah.
"Aku tidak tahan lagi!" Teriak Hinata menjatuhkan barang belanjaannya ke lantai, ia melangkah cepat memasuki kamarnya sambil menggerutu dengan wajah merah.
"Ini salahmu!" Tuduh Naruto pada Sasuke.
"Sialan! Semua karena kau!" Teriak Sasuke mendorong Naruto.
Gaara dan Shikamaru segera melepaskan tangan mereka dari kerah itu.
Brak
Mendengar suara bantingan pintu dari kamar Hinata, keempat pria itu tersentak kaget dan langsung melihat ke arah Hinata.
"Hinata, kau ingin kemana?!" Teriak Naruto terkejut, begitu juga dengan Sasuke, Gaara, dan Shikamaru.
"Aku ingin resign menjadi pengasuh kalian! Cari saja pengasuh lain! Aku sudah lelah!" Bentak Hinata menyeret kopernya cepat-cepat.
"Aarrghh! Tidak! Hinata, jangan tinggalkan kami! Jangan pergi!" Teriak Naruto menarik tangan Hinata.
"Kau tidak boleh pergi!" Teriak Sasuke menarik paksa koper Hinata dari tangan gadis itu.
"Kami tidak mengizinkan!" Teriak Gaara.
"Tidak, jangan pergi!" Teriak Shikamaru.
"Tidak! Aku sudah muak! Kembalikan koperku!" Teriak Hinata melepaskan tangan Naruto dan merampas kopernya dari Sasuke dengan cepat, lalu kembali melangkahkan.
"Tidak! Huaa... Tunggu! Maafkan kami, Hinata-chan! Jangan tinggalkan kami huaa..." Teriak Naruto menangis, duduk di lantai memeluk kaki gadis itu.
"Lepaskan!" Hinata menggoyangkan kakinya kuat.
"Kau tidak boleh pergi!" Gaara menarik tangan Hinata.
"Maafkan kami, Hinata! Kami tidak akan melakukannya lagi!" Sasuke ikut menarik tangan Hinata.
"Kami janji! Tidak ada yang akan mengurus kami nanti." Ucap Shikamaru kelabakan.
"Aku tidak peduli!" Dengan kuat Hinata menghempaskan mereka. Ia langsung berlari membawa kopernya keluar mansion, memasukkan kopernya ke dalam mobil, dan langsung tancap gas dari mansion itu.
"Huaaa... Hinata-chan!" Teriak Naruto, Sasuke, Gaara, dan Shikamaru yang berlari mengejar Hinata, namun gadis itu telah pergi.
Sasuke menatap marah pada Naruto, ia mendorong keras pria itu dengan kuat.
"Ini salahmu!" Teriak Sasuke marah.
"Karena kau, Hinata pergi! Seandainya kau tidak mengungkit kejadian saat aku tenggelam itu, semua ini takkan terjadi!" Teriak Gaara.
"Aku tidak mau tahu, Naruto! Kau harus mencari Hinata dan membawanya pulang!" Bentak Shikamaru.
"Kenapa aku?! Kalian juga salah!" Teriak Naruto tidak terima, mendorong Sasuke.
"Kau yang memulai pertengkaran ini, sialan!" Teriak Sasuke menarik kerah baju Naruto, ingin melayangkan tinjunya.
"Hentikan, Sasuke! Tidak ada gunanya lagi kau menghajarnya, Hinata sudah pergi." Ucap Shikamaru frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Sitter!
RandomTugas dari Agent FBI adalah mengawal dan membantai kejahatan. Tapi, bagaimana jika Hyuga Hinata yang berprofesi sebagai Agent FBI harus menjadi seorang pengasuh? Pengasuh yang merangkap menjadi pembantu. Bagaimana lika-liku kehidupan gadis itu? Pena...