Keadaan kapal terlihat kacau saat ini. Beberapa diantara mereka mulai saling mengeluarkan argumen kekesalan atas apa yang terjadi.
Namun, ada juga beberapa diantara mereka yang memandang kekacauan ini adalah hal biasa.
"Kheh! Rasakan itu! Kau memang pantas mati!" Ucap Sakura menunjuk ke arah laut.
"Sakura! Apa maksudmu?!" Bentak Kizashi pada putrinya itu.
"Hinata itu, dia pasti sudah mati di sana, Tou-san!" Ucap Sakura sinis.
"Jaga bicaramu, Haruno Sakura!" Bentak Kizashi lagi, membuat gadis itu terdiam.
Di geladak dasar, terlihat suasana lebih jauh lebih kacau.
"Sasuke, Kaa-san minta maaf. Tapi ini memang sudah--"
"Diamlah!" Teriak Sasuke pada Mikoto.
"Sasuke! Berani sekali kau membentak Kaa-san!" Bentak Itachi pada adiknya itu.
"Diamlah! Diam! Jika bukan karena kalian, aku tidak akan seperti ini!" Teriak Sasuke lagi, tidak peduli dengan tatapan tajam dari Itachi dan Fugaku.
Dugh
Dugh
"Aaarrghhh!" Teriak Gaara memukul pembatas kapal.
"Gaara~" Lirih Karura menangis melihat anaknya yang mengamuk.
"Aaarrgghh! Hina--" Sai, Kiba, dan Shino berhenti berteriak seketika.
"Untuk apa kau berteriak, bodoh!" Sai menunjuk Kiba.
Seluruh penumpang dari geladak dasar maupun geladak dua, dan geladak tiga langsung menoleh ke arah Kiba, Sai, dan Shino.
"Sialan! Kau juga berteriak! Shino, kau juga!" Kiba menunjuk Sai dan Shino.
"Tidak." Jawab Shino malas.
"Kau berteriak!" Kesal Kiba menunjuk Kiba.
"Aaarrghhh!' teriak Sai lagi.
"Apa?!" Teriak Kiba dengan kesal.
"Koper Hinata!" Teriak Sai.
"Aaarrghhh! Mati! Mati! Mati! Dimana kopernya!" Teriak Kiba dan Shino kelabakan.
Sasuke, Naruto, Gaara, dan Shikamaru yang melihat ketiga pria itu seolah tidak khawatir pada Hinata, langsung menghampiri mereka.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Gaara dengan pandangan kosong.
"Eh?" Kiba, Sai, dan Shino menoleh ke arah empat pria itu.
"Ku tanya apa yang kalian lakukan?!" Teriak Gaara emosi.
"Hinata di dalam sana dan kalian malah asik bertengkar yang tidak penting?! Bukankah kalian temannya?!" Lanjut Gaara, bahkan sampai terengah-engah.
"Buahahaha... Lihatlah mereka, manusia anjing!" Ucap Shino tertawa merangkul pundak Kiba.
"Memangnya apa peduli kami?" Tanya Kiba malas.
Buagh
Kiba tersungkur kala mendapati pukulan keras di wajahnya oleh Naruto.
"Khek! Sialan!" Umpat Kiba pelan memegang pipinya, sleeping tulang pipinya itu telah memar.
.
.
.
BluuppBluupp
"Aahhpp~" jemarinya menutup mulutnya kala air masuk ke dalam mulutnya, bersama dengan itu pula matanya terbuka.
'Tidak! Aku tidak akan mati semudah itu!' teriak Hinata dalam hati.
Ia segera menggerakkan kaki dan tangannya, berenang menuju permukaan dengan cepat.
'Cepat! Cepat! Cepat!' batinnya menjerit.
.
.
.
Kiba berdiri, ia langsung menarik kerah baju Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Sitter!
RandomTugas dari Agent FBI adalah mengawal dan membantai kejahatan. Tapi, bagaimana jika Hyuga Hinata yang berprofesi sebagai Agent FBI harus menjadi seorang pengasuh? Pengasuh yang merangkap menjadi pembantu. Bagaimana lika-liku kehidupan gadis itu? Pena...