3

2.7K 274 40
                                    

Hi :)
Jangan lupa like dan komentar :)

Hi :) Jangan lupa like dan komentar :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jay memperhatikan pak Leeteuk dengan kesal, gurunya itu sering mengambil jatah istirahat mereka. Ini sudah sepuluh menit sejak bell berbunyi, tapi pak Leeteuk masih asik menerangkan materi yang sudah dia mengerti.

Yedam mengeluarkan hpnya yang sedari tadi berbunyi, membuka aplikasi whatsApp, disana terdapat pesan suara dari temannya, Jisung.

"ISTIRAHAT DAKJAL!!"

'Setan lo Jisung' teriaknya dalam hati. Yedam mencoba tenang, seolah-olah bukan dia yang melakukannya. Dia lupa mengecilkan volume di ponselnya, sehingga kelasnya yang hening membuat teman-teman dan guru killer itu mendengar voice notenya.

Pak Leeteuk berdehem dan mencari sumber suara, siapa kira-kira yang berani berbicara seperti itu.

"Itu tadi suara siapa?" tanyanya tajam.

"Maaf Pak, kami tidak mendengar apapun," jawab Asahi, sang ketua kelas.

"Dan maaf lagi Pak, waktunya sudah habis," lanjutnya.

"Baiklah, jangan lupa prnya, selamat beristirahat."

Kelas riyuh ketika pak Leeteuk sudah keluar dari kelas. Yedam menghela nafasnya, entah apa yang terjadi dengan nilainya jika dia ketahuan oleh pak Leeteuk.

"Thanks Yedam sipittt," teriak Ningning.

"Kirim di grup kelas pit, besok-besok kita buat jadwal siapa yang bakal indupin tu suara," bisik Asahi.

Yedam menggelengkan kepalanya, dia nahan nafas setengah mati teman-temannya justru bahagia dan menyuruhnya untuk membagikan voice note dari Jisung.

"Anjir banget lo pak ketua, gua nahan napas lu malah bahagia!" teriak Yedam melihat Asahi yang hampir meninggalkan kelas.

"Ribut sipit!"

Yedam menoleh ketika Jay memanggilnya 'sipit'.

"Lo jangan ikut-ikutan mereka manggil gua sipit dong bro. Udah seneng gua pas tau cuma lo yg gak manggil gua pit, eh sekarang lo malah jadi pengikut mereka," gerutu Yedam memasukkan bukunya kedalam lacinya.

"Berisik, buruan lo ikut gue." Jay pergi meninggalkan Yedam yang terus menggerutu tidak jelas.

"Bang!!" panggil seorang siswi berlari mendekati Jay ketika Jay dan Yedam sedang berjalan berdua di koridor.

FELICITY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang