33

2.2K 250 55
                                    

Hi :)

Hi :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Bunda, liat buku catatan bahasa inggris Adek gak?"

"Di meja belajar Adek dong."

"Gak ada Bundaa."

"Bun, dasi Ayah yang navy mana ya?"

"Di tempat khusus dasi Yah. Coba cari yang bener."

"Gak ada Sayang."

Jay tertawa melihat betapa sibuk ayah dan adeknya mencari barang. Keduanya kesiangan karena semalam mengobrol sampai larut malam. Jay sudah tidak sibuk karena dia sudah selesai, tinggal menunggu pengumuman universitas mana yang mau menerimanya.

Jisoo menghembuskan nafasnya, keduanya bisa menghancurkan isi lemari jika tidak dibantu. Jisoo meminta Jay untuk menjaga Minji terlebih dahulu sebelum membantu kedua laki-laki berbeda generasi itu.

"Astaga berantakan banget. Ini loh dasinya."

Jisoo memberikan dasi berwarna navy yang berada di pojok sebelah kiri khusus dasi milik Taehyung. Taehyung nyengir, dia sudah mencarinya tapi tidak ada.

"Gak ada tadi Yang."

"Ya tapi ini ada Sayanggg."

Jisoo menatap Taehyung dengan tajam. Mendapat tatapan tajam dari sang istri Taehyung tentu saja tidak takut, dia justru hanya terkekeh seraya memakai dasinya.

"Aku ke kamar Adek dulu."

Baru dua langkah Jisoo meninggalkan Taehyung. Haruto masuk dengan membawa tumpukan buku-bukunya ke dalam kamar Jisoo. Anak laki-laki itu menghantarkan buku-bukunya di lantai.

"Bunda coba inget-inget, Adek bilang sama Bunda gak kalau buku Adek dipinjam?" Haruto menatap Jisoo, kemudian kembali membaca setiap subject di buku tulisnya dengan teliti.

Jisoo menunjuk dirinya dengan bingung. Jay hanya terkekeh melihat kebiasaan adiknya yang selalu laporan kepada bundanya saat teman-temannya meminjam barangnya.

Alesan Haruto melaporkan kepada bundanya adalah bundanya pengingat yang handal tidak seperti Haruto yang sangat pelupa. Haruto sangat mudah melupakan dimana barang-barangnya.

"Bunda agak lupa, tapi biasanya Jungwon yang pinjem Dek."

Haruto menghentikan kegiatannya saat mendengar teman yang sering meminjam buku catatannya, alesannya Jungwon meminjam pasti karena catatan Haruto lebih enak dibaca daripada catatan teman yang lain.

Laki-laki dengan hidung bangir itu menatap bundanya dengan serius, masih mengingat-ngingat apakah benar temannya itu meminjam buku catatannya?

Senyumnya merekah saat dia ingat kalau Jungwon minggu kemaren tidak datang karena sakit, sehingga dia meminjam catatannya.

"Bener Bunda, Jungwon yang pinjem."

Haruto membereskan buku-bukunya, kemudian kembali ke kamarnya. Menaruh buku-bukunya di tempat semula. Misinya sudah berhasil, mencari keberadaan bukunya.

FELICITY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang