38

1.6K 239 36
                                    

Hi :)
Nungguin gak?
Jangan lupa tinggalkan jejak

***

Waktu weekend merupakan waktu yang sangat pas untuk menjernihkan pikiran dari tugas-tugas kuliah. Banyak hal yang bisa dilakukan seorang mahasiswa untuk menghabiskan waktu weekend mereka. Seperti maraton film favorit, bermain game, tidur sepanjang hari atau berkumpul dengan orang tersayang.

Jay akan memilih poin keempat, berkumpul dengan orang-orang tersayang. Oleh karena itu laki-laki itu rela pulang ke rumahnya pagi-pagi buta demi menikmati sarapan bersama keluarganya. Sebenarnya, Jay berencana pulang tadi malam, tapi karena rasa kantuknya Jay tidur lebih awal.

Jumat, hari terakhir sebelum weekend membuat Jay menyelesaikan tugasnya seharian, saat waktu senggang menunggu mata kuliah selanjutnya. Karena bagi Jay, weekend tidak akan dia gunakan untuk mengerjakan tugasnya. Weekend adalah waktu haram untuk mengerjakan tugas.

Hidup jauh dari orangtua dan kedua adiknya membuat Jay rindu momen makan bersama keluarganya. Di kost, Jay hanya makan berdua dengan Jake. Ya, teman satu sekolahnya dulu saat SMA.

Pria belasteran itu mulanya tinggal di tempat tantenya. Tapi semenjak satu bulan yang lalu dia memutuskan untuk tinggal di kost khusus pria dengan alasan ingin lebih mandiri. Keputusan itu sebenarnya ditolak oleh kedua orangtuanya, tapi Jake dengan segala kepintarannya dalam menyusun kata, membuat orangtuanya setuju.

Jay tentu saja senang karena ada Jake sehingga dia tidak perlu banyak interaksi dengan penghuni kost yang lain. Biarkan Jake yang berinteraksi, Jay akan menunggu informasi dari Jake.

Jay keluar dari mobilnya setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Rumah masih nampak sepi karena waktu masih menunjukkan pukul setengah enam pagi. Bisa dipastikan orangtua dan kedua adiknya masih tertidur.

Dengan langkah gontai Jay memasuki kamarnya. Sebelum waktu sarapan, dia ingin istirahat sebentar guna meluruskan otot-ototnya yang terasa sangat tegang karena perjalanan yang dia tempuh.

Setelah membuka jaketnya, Jay merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan seprai berwarna putih. Tidak butuh waktu yang lama untuk Jay masuk ke alam mimpi.

Usapan di kepalanya membuat Jay membuka matanya dengan perlahan. Senyum cantik sang bunda menyambutnya, membuat sudut bibirnya terangkat, membentuk senyum manis.

"Bangun Bang, yuk sarapan."

Jisoo membuka gorden dengan perlahan. Jay mengusap matanya saat sinar matahari menusuk netranya. Dengan perlahan pria itu beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Sebelum itu, dia tidak lupa memberikan kecupan di pipi sang bunda. Selagi ayahnya tidak ada, jika ada ayahnya, bisa dipastikan ayahnya akan menatapnya dengan tajam.

"Bang, nanti langsung ke bawah ya. Mandinya jangan lama-lama, udah ditunggu ayah sama adek."

"Iyaa Bunda."

Jisoo keluar dari kamar Jay setelah membangunkan putranya. Tadi, saat dia sedang membantu bibi untuk membuat sarapan, Jisoo terkejut saat bibi yang membantunya memasak memberitahu kalau Jay pulang pagi-pagi buta. Karena biasanya putranya akan memberitahunya jika akan pulang.

Apakah terjadi sesuatu kepada putranya? Jisoo akan bertanya nanti setelah sarapan. Semoga saja, putranya tidak ada masalah yang membuatnya pulang pagi-pagi buta.

"Bi, Haruto mana?" tanya Jisoo. Tadi putranya ada di meja makan, tapi sekarang tidak ada saat dia kembali dari kamar Jay. Kemana putra keduanya itu?

"Tadi kayaknya ke belakang Bu."

Suara tawa baby Minji dan Haruto membuat Jisoo menoleh ke sumber suara. Dari pintu belakang, Jisoo melihat Haruto yang bersembunyi di belakang Taehyung. Kemudian mengejutkan baby Minji sehingga membuat bayi itu tertawa.

FELICITY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang