Part 16

4.6K 710 105
                                    

Sesaat setelah menerima hadiah dari Tyaga bukan di tanggal spesial Raddine, karena hari jadi dan anniversary masih berselang beberapa bulan kemudian, wanita itu mulai memikirkan untuk membalas kado manis dari sang suami.

Tapi dia bingung, karena pria itu memiliki semua yang diinginkan. Memang ada beberapa benda yang Tyaga idamkan dan belum pria itu miliki. Tapi terlalu besar. Bukan masalah nominal, tapi bentuknya.

Memungkinkan membawa motor besar ke rumah Raddine, namun yang sulit adalah membawa Tyaga ke kediamannya. Pria itu terlalu sibuk. Sementara tak mungkin membawanya kemari dengan Rissa yang pasti akan memberi berbagai wejangan.

Raddine ingin memberi benda yang kecil namun berkesan. Terlebih hari lahir Tyaga hanya tiga minggu lagi. Lalu ketika ia begitu keras memikirkan benda apa yang akan ia berikan untuk sang suami sebagai hadiah paling indah, Tuhan memberikan jawabannya.

Raddine tengah berbunga. Penantiannya beberapa Minggu ini sudah hadir di waktu yang sangat tepat. Memutuskan untuk merahasiakan kabar gembira sampai ia beritahukan ini kepada sang suami tepat di malam penambahan usia pria itu, Raddine memutuskan untuk memeriksakan buah hatinya seorang diri.

Jika Tyaga tahu, pria itu pasti akan mengatakan jika dirinya curang. Menikmati euforia kebahagiaan ini sendiri tanpa menyertai Tyaga.

Gegas namun hati-hati tak mau gerakan tergesanya akan menyakiti calon buah hati, Raddine meluncur menuju sebuah rumah sakit, menemui dokter obgyn terbaik. Hasil penelusuran di mesin pencari.

Sebenarnya dokter yang biasa Ayyara datangi sejak kehamilan pertama pun bagus. Tapi dokter wanita itu mengenalinya sebagai adik ipar Ayyara dan ia tak mau kabar gembira ini bocor lebih dahulu ke kakak ipar yang tak bisa menjaga rahasia.

Tiba di rumah sakit tujuan dan segera mendaftarkan diri, suara Raddine bergetar kala seorang perawat menanyakan siapa nama ayah si calon bayi.

Ugh ... Raddine terenyuh dan ingin menangis.

"Axel Tyaga Haribawa." Nama pria itu yang nantinya akan tersemat di nama belakang calon buah hati mereka.

Raddine yang bahagia, terlihat tak mampu menahan letupan di balik dada yang memberi efek melambung terlebih ketika untuk pertama kali ia lihat di layar monitor gambar calon bayinya bersama Tyaga.

Masih kecil, seperti biji yang bersemayam dalam perutnya.

Ah ... Mungkin dari sekian banyak part kebahagiaan yang Raddine alami, kehamilan menjadi urutan nomor tiga setelah hal membahagiakan yang pertama adalah menjadi anak dari ayah dan ibunya, kedua dipersunting oleh Tyaga, lalu jika sebelumnya memiliki saudara yang pengertian meski menjengkelkan adalah kebahagiaan di tingkat ketiga, maka kini posisi itu diambil alih oleh calon bayi yang akan berkembang dengan baik di dalam rahimnya selama sembilan bulan.

Setelah ini mungkin sang anak akan terus menjadi sumber kebahagiaannya.

Ya ... Semua orangtua pastinya akan berpikir demikian. Tak hanya Raddine, karena suaminya yang juga akan memiliki buah hati dari wanita lain pun berpikiran yang sama. Anak adalah sumber kebahagiaan.

Lihat, foto hasil pemeriksaan kemarin yang masih Tyaga pandangi dengan senyum seindah pelangi. Pria itu seperti tak ada bosannya melihat janin yang masih berupa foto.

Fisiknya akan ia sentuh beberapa bulan ke depan dan itu membuat ia tak sabar.

Akankah mirip seperti dirinya?

"Bapak."

Mendongak mendengarkan panggilan parau dari wanita di depannya, Tyaga mengernyit.

Zinia mengalami proses kehamilan yang cukup sulit, hingga wajah yang biasanya berseri, kali ini tampak sangat pasi.

Kali KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang