Part 20

6.6K 915 275
                                    

Tyaga berpikir sang ayah telah menyetujui keputusannya yang kembali menikah tanpa memutus hubungan dengan istri pertama, mengikuti jejak pria itu pastinya. Namun ternyata Tiyo hanya ikut Rissa ke Bandung, tanpa memberitahukan kenyataan sebenarnya.

Jadi ketika Tyaga datang bersama Zinia, Tiyo meradang. Seolah-olah kesalahan ini tak pernah pria itu lakukan, Tiyo mengatakan jika tak akan pernah merestui hubungan terlarang antara Tyaga dan Zinia.

Tapi meski Tiyo telah mengatai Rissa gila dan Tyaga tak punya otak, hubungan Tyaga dan Zinia tetap berlangsung meski berulang kali Zinia mengatakan sudahi saja.

Selalu ingin menyudahi hubungan yang baru dimulai padahal wanita itu sendiri adalah korban.

Kemudian memilih untuk pergi meninggalkan Tiyo yang semua ucapannya tak diindahkan oleh Rissa pun Tyaga, sepasang suami istri yang baru menikah itu menikmati bulan madu berdua tanpa memikirkan semua serapah Tiyo lagi.

Ooh Zinia tentunya masih memikirkan hal itu, namun Tyaga terus meminta wanita yang tengah mengandung buah hatinya itu tak terlalu peduli apapun yang Tiyo katakan.

Bahkan Zinia menangis, meminta untuk diakhiri saja hubungan mereka. Tapi Tyaga terus meyakinkan jika Zinia layak untuk mendapatkan posisi ini.

Tyaga hanya tak tahu apa yang akan terjadi pada Zinia jika ia lepaskan wanita ini. Kehidupannya begitu malang sebagai tulang punggung keluarga, lalu karena kesalahan yang diperbuat Tyaga apakah Zinia juga harus menanggung malu pula?

Dulu Tyaga yang egois tak memikirkan hal ini, namun lambat laun ketika perlahan ia ketahui seluk beluk kehidupan Zinia, pria itu jadi tak tega.

"Aaah ... Maaass, pelan."

Bergerak sedikit cepat di belakang sang istri yang bersujud di depannya tanpa busana, Tyaga tersenyum.

Zinia istrinya.

Sekarang bukan sekadar sekretaris yang membuat ia gemas karena polah lucunya. Wanita ini sudah menjadi istri yang tetap terlihat menggemaskan bagi pria itu. Atau lebih dari sebelumnya.

Mulai memperlambat gerakan, pria itu meremas bongkahan pantat Zinia yang dulu tak pernah ia bayangkan akan menyentuhnya secara langsung tanpa penghalang. Bahkan ... Ia juga memasuki wanita ini, menikmati surga Zinia yang terasa lebih manis.

"Aaah ... Maaas."

Hanya merengek dan mengerang yang Zinia lakukan di depannya, Tyaga lalu kembali memacu gerakan. "Sebentar lagi sayang," katanya disusul memukul pantat kenyal Zinia yang begitu bulat dan berisi.

Meremas bantal di bawah wajahnya, Zinia yang tak tahan lagi lantas melolongkan seruan nikmat ketika ia tiba di puncaknya. Lalu tak lama, pacuan Tyaga yang kian hebat di belakangnya ikut mengerang sebelum mencabut lepas keperkasaannya yang memuntahkan lahar panas di atas punggung sang mantan sekretaris.

Tersenyum terpuaskan karena percintaan hebatnya dengan Zinia yang akhirnya baru dapat ia lakukan setelah lima hari di negara asing karena takut akan membahayakn kehamilan wanita itu, Tyaga lalu membawa Zinia berbaring dan mendekapnya.

Hela napas yang saling bersahutan, menyempurnakan aroma percintaan yang begitu kental. Zinia yang merasa lelah lalu terpejam sambil menikmati bagaimana jemari Tyaga berputar di atas perutnya.

"Mas...." Setengah mengantuk, Zinia lalu bersuara.

Dijawab dengan dehaman, wanita itu mendongak untuk menatap Tyaga.

"Ngga selamanya kita bisa sembunyi kayak gini, kan?"

Tyaga yang menatap kosong langit-langit kamar lalu beralih pada Zinia yang memberi senyum dengan guratan sedih.

Kali KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang