Happy Reading...
.
.
."Assalamualaikum!" seru Sevian menutup pintu rumahnya pelan.
Vanya. Gadis yang sedang berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang itu malah menatap Sevian tajam tanpa minat membalas ucapan salam sang kakak.
"Kalau orang beri salam tuh, dijawab," peringat Sevian berjalan melewati Vanya. Tapi gadis itu malah menahan lenganya.
"Apa?" tanya Sevian mengerti tatapan murka Vanya. Ini pasti karna tadi pagi Sevian meninggalkanya ke sekolah dan lebih memilih tuk bertamu ke rumah Felis.
"Muka lo kenapa?" tanya Vanya lupa dengan dialog sumpah serapahnya.
"Sok khawatir lo," jawab Sevian menghempaskan pelan tangan Vanya.
"Kak baku gampar yok kita!" ajak Vanya mengusap kedua lenganya seakan gadis cantik itu sudah siap menyerang kakak tidak bergunanya ini.
Sevian menghembuskan nafasnya pelan. Dia tidak memiliki tenaga untuk bertengkar dengan Vanya malam ini.
"Nih," Sevian menyodorkan sebuah paperbag yang berisi makanan ringan lalu pergi menjauh.Vanya menatap punggung tegap Sevian yang kian menjauh dari retinanya itu, lalu menatap heran makanan yang diberikan Sevian. "Kenapa tuh, orang? Kesurupan mimi peri?"
Sevian langsung menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Rasanya pundaknya keram dan pegal, itu pasti efek dari bangku yang dilayangkan Damar tadi kearahnya dan anehnya saat guru melihat kejadian itu hanya Sevian dan temanya yang dihukum sedangkan anak osis tidak, padahal mereka melakukan kesalahan yang sama.
Alasan mereka tidak dihukum karna mereka contoh teladan yang baik, cih! Memang nilai lebih berharga dari pada etika.
Sevian merongoh ponsel disaku celananya lalu membuka pesan dari Felis. Tunggu Felis? Sevian langsung bangun terduduk tegak saat melihat pesan masuk dari gadis itu. Tumben sekali Felis mengiriminya pesan duluan padahal biasanya Sevian yang mengirimnya banyak Chat namun Felis enggan untuk membalasnya, dilihat saja Sevian sudah sangat bersyukur.
Felis.
Ini yg lo blang smpah msyrakat? 19:53pm✔
Hehe! Dripda di buangkan mubadzir, mending gue ksih kpd org yg lbih membutuhkan;)
20:45pmLo kira gue apa? Gue gak nerima sampah. 20:47pm✔
Sevian menerbitkan senyumnya pelan. Ah! Jadi seperti ini rasanya saat orang yang kita suka akhirnya merespon."Akh! Jantung gue," ucap Sevian memegangi jantungnya yang berdetak lebih cepat dari sebelumnya lalu berguling kesana kemari seperti orang kesurupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sevian [On Going]
Teen FictionKehidupan Sevian yang membosankan berubah menjadi berwarna saat dirinya bertemu dengan gadis misterius bernama Felis. Bukan hanya Sevian, ketiga sahabat terbaiknya pun ikut ambil dalam mewarnai masa-masa remaja mereka. Sama seperti anak muda lainya...