lo tau orang hebat? Orang hebat adalah mereka yang mau mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf, Dan gue yakin lo salah-satu dari orang hebat itu.
~ Alefadra Fandi Ravidra~
.
.
.
.Felis memasuki kelasnsya dengan ceria. Senyum yang sedari tadi ia gulum tentu saja tak dapat dia sembunyikan. Kemarin adalah pengalaman terbaik bagi Felis, pergi ke pantai dan juga bermain dengan Sevian adalah hal yang baik.
Wajahnya pun sekarang bersih, tak ada lecet sedikitpun.
Tak ada bibir yang kering dan muka sepucat Vampire, wajahnya putih dengan lipstik pink lembut hingga membuat gadis bermata sendu itu terlihat hidup untuk sekian lama. Seperti biasa dia mengikat tinggi rambut panjamnya yang hitam mengkilap itu. Namun, wajah Felis datar seketika menatap banyak bunga mawar putih tersusun rapi di atas mejanya.Ia menoleh menatap seluru teman kelasnya yang sedang sibuk dengan urusan mereka. Dia tau apa arti mawar putih itu. Saat seseorang berduka atas kematian, mereka akan memberikan bunga mawar putih.
Dengan pelan Felis meletakan ranselnya lalu mengambil semua bunga itu dan membuangnya di tempat sampah.
"Siapa yang suruh lo buang semua bunganya?"
Felis menoleh menatap Jesica yang menatap garang ke arahnya. "gue risih," jawab Felis pelan.
"Gue gak perduli," tangkas Jesica memungut kembali bunga itu lalu melemparkanya ke meja Felis.
"Duduk," perintah Jesica mengodeh Felis dengan dagunya. Secepat kilat Felis langsung duduk di mejanya.
"Lo kira permainan murahan lo itu bisa jatuhin gue?" bisik Jesica tepat di telinga kanan Felis. Felis mendongkak menatap Jesica yang sedang duduk di mejanya dengan wajah angkuh.
Felis mengeleng cepat. Air di pelupuk matanya hampir saja jatuh, namun Felis menyekahnya cepat.
"Lo mau jebak gue? Lo mau lompat dari gedung ini buat jebak gue kan?" tekan Jesica pelan membuat Felis mengeleng dengan air mata yang membasahi pipinya.
"Gue gak perna mau jebak lo Jes," jawab Felis pelan.
"Bohong!" ujar Jesica mengeprak meja kasar. Seketika kelas hening dengan tatapan mengarah ke meja Felis."Lo tau, kalau lo mati orang pertama yang akan disalahkan adalah gue! Karna itu lo mau bunuh diri kan, biar orang-orang tau kalau gue sering nindas lo!"
"Enggak Jes," bantah Felis cepat.
Jesica mencengkram dagu Felis membuat gadis itu lebih dekat denganya. "Kalau sampai lo lakuin hal yang bisa buat gue rugi, gue jamin bakal bikin lo menyesal sampai mati. Bahkan setelah lo jadi hantu pun, gue bakal tetap bikin lo menyesal. Paham?" tajam Jesica melepaskan cengkramanya kasar lalu mendorong Felis untuk kembali duduk.
Jesica meletakan satu bunga mawar putih di meja Felis. "Gue turut berduka cita yah, Felis," ucapnya memperhatikan Felis yang masih duduk diam sembari menunduk dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sevian [On Going]
Teen FictionKehidupan Sevian yang membosankan berubah menjadi berwarna saat dirinya bertemu dengan gadis misterius bernama Felis. Bukan hanya Sevian, ketiga sahabat terbaiknya pun ikut ambil dalam mewarnai masa-masa remaja mereka. Sama seperti anak muda lainya...