Felis duduk termenung menatap langit-langit kamarnya, hari ini hari minggu jadi dia tidak perlu ke sekolah dengan seluruh luka lebam yang memenuhi wajah dan tubuhnya. Cukup lelah menjalani kehidupan dimana dia serba salah. Felis perlahan bangkit, sekilas Felis menatap Bubu yang duduk enteng di sala-satu bantalnya. Felis menghembuskan nafas pelan, dari kemarin Sevian belum menelfon atau sekedar menanyakan kabarnya.
Felis mengeser pelan kursi di samping ranjang lalu duduk di bangku belajarnya dan menghidupkan ponselnya yang mati dari tadi malam.
Setelah hidup, Felis mengkerutkan dahinya bingung. Room chat Samudra ada dalam list paling atas, sepertinya kemarin mereka perna chat? Tapi kapan? Kenapa Felis tidak ingat?
Dengan cepat Felis membuka room chat itu. Ia melebarkan matanya kaget dengan tangan yang naik menutup mulutnya yang perlahan mengagah. Apa-apaan ini?!
Felis melempar ponselnya menjauh. Dia diam sejenak mencerna apa yang barusan dia baca, detik selanjutnya Felis menarik rambutnya sedikit kencang sembari berfikir mengapa ia mengatakan hal senonoh seperti itu kepada Samudra?
"Itu beneran gue?" tanya Felis pada dirinya, namun sialnya Felis tidak mengingat apapun.
Felis kembali mengapai ponselnya, melihat-lihat chat yang masuk kemarin dan tunggu. Chat Sevian?
Felis membuka room chat itu tapi tulisan di bawahnya menganggu mata Felis. Mengapa Felis memblokir Sevian hanya karna pria itu mereplay storynya?
Story?
Seingat Felis dia tidak perna mengupload story apapun. Dengan cepat Felis melihat storynya dan.. lagi, dia terkelunjat kaget, dia memosting foto Samudra dengan Emotion love putih?
Gila! Felis pasti sudah gila!
Dengan cepat Felis menghapus postingan itu, membuka blokir Sevian dan memblokir Samudra. Sudah Felis tekatkan pria itu tidak akan mencampuri urusanya lagi. Tapi apa yang sedang terjadi sekarang?
Ponsel Felis berdering dan dengan cepat Felis mengangkatnya. Sejenak ia membeku.
Ia ingin mengangkat telfon itu tapi ia ragu. Dengan pelan Felis mengeser tombol hijau di ponselnya.
"Ha-halo."
Assalamualikum sayang, eh, Astafirullah salah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!
Felis tertawa pelan mendengar seruan semangat dari Sevian.
"Walaikumsalam."
Masih hidup?
"Hah?" tanya Felis bingung.
Oh masih, masih. Jelas Sevian yang membuat Felis semakin bingung.
"Maksudnya?" tanya Felis tidak mengerti.
Felis. Lo, gak ada rencana mau ajak gue ngedate gitu? Kita udah lama gak ketemu, loh? Kemarin ketemu sih, tapi lo ngeselin.
"Kemarin kita ketemu?" tanya Felis lagi.
Ih Felis, pacar sendiri dilupa, giliran si laut di inget, di insta-story.
Felis menghembuskan nafasnya pelan. Jika sikap cemburu Sevian sudah muncul dia harus menghadapinya dengan kepala dingin.
"Gak git-"
Gak usah dijelasin, gue paham. Potong Sevian cepat.
Gue tau lo masih suka dia, tapi gue gak bakal mau lepasin lo setelah dengan susah payahnya gue dapatin loh. Misalnya kalau lo mau kita putus, hoho! Tidak semudah itu Felis, inget!
Felis terkekeh pelan. "Iya ngerti."
Pokoknya gak boleh putus!
"Iya sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sevian [On Going]
Teen FictionKehidupan Sevian yang membosankan berubah menjadi berwarna saat dirinya bertemu dengan gadis misterius bernama Felis. Bukan hanya Sevian, ketiga sahabat terbaiknya pun ikut ambil dalam mewarnai masa-masa remaja mereka. Sama seperti anak muda lainya...