Sevian melirik Azura yang hanya diam semenjak jam pertama. Tak ada tanda-tanda kehidupan dari balik wajah tampan sahabatnya itu. Ada apa gerangan?
Vibra pun begitu. Ia bingung melihat ada banyak cemilan di kolong mejanya yang belum Azura Sentuh. Fadra? Jangan tanyakan Fadra. Dia sedang memantau Felis, jadi untuk jam pertama Sevian sudah menyiapkan surat sakit di meja guru.
"Lo kenapa?" tanya Sevian cepat duduk di samping pria itu.
Azura menoleh sebentar lalu. "Gak apa-apa."
Jawaban itu berhasil membuat sevian berdecak sebal.
"Semua cemilanya gue kasih Fadra aja?" tanya Vibra mencoba memancing emosi Azura.
Azura menoleh menatap Vibra yang menatapnya. "Iya," jawabnya dan berhasil membuat Vibra mengkerutkan keningnya heran.
Tidak beres! Sepertinya Azura berada di level Danger sekarang.
"Lo gak mau curhat, atau apa gitu?" tanya Sevian cepat dan Azura menolah.
Vibra bangkit lalu menghampiri meja Azura. "Tetangga lo gimana?"
"Belum dateng," jawab Azura seadanya lalu kembali menunduk lesuh.
Vibra menatap Sevian yang juga menatapnya. Mereka beradu pandang. Seperti sedang menyampaikan telapati dan menerima telepati.
"Joko gimana?" tanya Sevian tak tau harus bertanya tentang apa lagi.
"Joko baik. Oiyah, gue juga sepakat Joko dikasih kawin sama Richart," jawab Azura menatap Sevian.
Vibra menyenggol lengan Sevian membuat pria itu menoleh menatapnya. "Richart tuh, siapa? Ayam jenis mana?" bisiknya yang hanya bisa di dengar Sevian.
"Bukan ayam, Richart tuh. Kadal adek gue."
Vibra menepuk dahinya. "Bubar Sev, dia sehat wal afiat," jelas Vibra mengelengkan kepalanya lalu kembali duduk di bangkunya.
"Yakin, lo gak apa-apa?" tanya Sevian lagi.
"Sev, lo jangan perna lepasin Felis. Atau lo bakal nyesal kayak gue," ucap Azura meyakinkan membuat Sevian menatapnya dengan mata terbuka. Ia tidak mengerti.
"Kemarin gue ketemu sama Wilo, dia punya pacar baru. Pacarnya lebih cakep lagi dari gue," sambung Azura lemah.
Sevian mengangguk paham. Ternyata gara-gara ini sahabatnya tak berdaya seperti ini.
"Tenang aja, gue gak bakal lepasin Felis."
"Tapi, gosip Felis pacaran sama Samudra udah nyebar loh."
Sevian mengeleng. Ia tersenyum ke arah Azura dan di sambut dengan wajah bingung oleh Azura.
Di sisi lain Fadra yang sedang berjalan santai dilorong Sma merdeka sambil melirik-lirik kelas Felis yang telah ia tanyakan dari siswa lain.
Walaupun seragamnya beda sendiri. Fadra tetap pede berjalan di koridor bak model terkenal.
"Ini kelasnya Felis?" tanya Fadra membuat seluru siswa yang berada di kelas menoleh ke arahnya."Felis?" tanya Fadra lagi dan seorang gadis bangkit.
Fadra menatapnya. Lalu ia mengeleng. "Bukan Felis yang ini."
Fadra berdecak sebal lalu mundur secara tiba-tiba dan menabrak seorang gadis di belakangnya.
"Aduh," desis gadis itu memegangi dahinya.
Fadra secepat kilat membantunya. "Lo gak apa-apa? Sorry, tadi gue gak fokus."
Amira diam. Ia memperhatikan wajah Fadra yang terlihat Familiar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sevian [On Going]
Teen FictionKehidupan Sevian yang membosankan berubah menjadi berwarna saat dirinya bertemu dengan gadis misterius bernama Felis. Bukan hanya Sevian, ketiga sahabat terbaiknya pun ikut ambil dalam mewarnai masa-masa remaja mereka. Sama seperti anak muda lainya...