12. Hari Upacara

2K 165 0
                                    

Typo Bertebaran ⚠️⚠️⚠️



Sepasang anak dan ayah sedang menikmati sarapan mereka. Dengan si anak yang terus menambah porsi makanan nya. Membuat perut si anak membuncit.

Selesai makan, Angkasa menitipkan Andra ke pada Art. Setelah itu Angkasa pergi ke sekolah dengan motor nya.

Perjalanan menuju sekolah butuh waktu sekitar 15 menit, Angkasa membawa motor nya dengan kecepatan cepat.

Angkasa datang tepat waktu, saat sampai ke sekolah, gerbang sudah mulai di tutup. Angkasa menyelinap masuk sebelum gerbang tertutup sempurna.

Di parkiran hanya ada beberapa murid yang baru saja datang, sedangkan murid yang lain sudah berada di lapangan. Angkasa berjalan ke arah kelas nya, tepat di depan kelas Angkasa melihat Raina dkk yang masih duduk santai di kursi mereka masing-masing.

Angkasa mengernyit kening bingung, seharusnya kan Raina dkk sudah ada di lapangan. Tapi kenapa mereka malah diam di kelas. Tak mau ambil pusing, akhirnya Angkasa berjalan ke arah tempat duduk nya.

" Nah ini dia pangeran yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang juga " Celetuk Lia.

" Maksud? " Tanya Angkasa bingung.

Kenapa Lia menyebut nya pangeran, jelas-jelas nama nya Angkasa. Lagian sejak kapan dirinya mengganti nama menjadi pangeran.

" Kita itu lagi nunggu Lo " Ucap Lia.

" Nung_ "

" Udah, nanti aja ngomong nya. Mending sekarang kita ke lapangan, si pak botak udah marah-marah gak jelas " Ucap Lia memotong ucapan Angkasa.

Akhirnya Angkasa dan Raina dkk segera pergi ke lapangan.

Di lapangan sudah ada murid-murid, tapi tidak semua murid mengikuti upacara bendera. Sebagian dari mereka memilih bolos dari pada upacara.

Awalnya Angkasa juga ingin bolos, tapi dia bingung mau bolos ke mana. Karena semua tempat di penjuru sekolah sudah di tempati oleh murid-murid nakal yang suka membolos di jam pelajaran dan ketika pelaksanaan upacara.

Seperti biasa Angkasa di barisan paling belakang. Dan yang lebih untung nya lagi di samping kanan nya di isi oleh Raina.

Betapa senangnya Angkasa ketika Raina berada di samping nya. Sedari tadi Angkasa bukan nya pokus ke depan, dia malah asik melihat ke arah samping nya.

Raina tahu kalau sedari tadi Angkasa terus menatap ke arah nya. Ingin rasanya Raina memukul wajah Angkasa yang terus-terusan melihat ke arah nya. Kan Raina jadi malu kalau di lihatin terus.

Semakin lama sinar matahari semakin terik, membuat semua murid mengeluh. Banyak para siswi yang pingsan karena kepanasan. Karena kondisi tidak memungkinkan untuk melanjutkan upacara, akhirnya upacara di bubarkan.

Semua murid menghela nafas lega, mereka semua dengan semangat berhamburan ke kelas, ada juga yang pergi ke kantin.

Sama hal nya dengan Raina dkk dan Angkasa, mereka pergi beriringan ke kantin. Dengan Lia yang berceloteh sepanjang perjalanan.

" Kalian mau pesen apa? Biar gw aja yang pesen " Ucap Raina.

" Gw mau pesen seblak level 5, minuman nya Es jeruk " Ucap Lia dengan semangat.

" Gw pesen kentang goreng, nasi goreng seafood, sama air putih dingin " Ucap Mia.

" Sa Lo mau pesen apa?" Tanya Raina kesal saat melihat Angkasa yang pokus dengan handphone nya.

" Kentang goreng, Es teh " Jawab Angkasa tanpa melihat ke arah Raina.

Raina dengan kesal pergi meninggalkan mereka, dengan kaki yang di hentakan.

Angkasa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang