22. Belajar bersama Ciko

1.4K 146 3
                                    

Typo Bertebaran ⚠️⚠️

Jangan lupa untuk vote⭐⭐





Selang beberapa menit menunggu Andra bangun, akhirnya anak itu bangun juga dengan wajah yang masih mengantuk.

“ Dad, Andla mau mandi dulu ya” Ucap Andra pelan.

“ Mau Daddy mandiin gak?” Tanya Angkasa sambil mematikan handphone nya. Dan berjalan ke arah Andra.

“ Gak usah Dad, Andla mau sendili aja” Jawab Andra sambil melangkah ke arah kamar mandi dengan pelan.

Selagi Andra mandi Angkasa berjalan ke arah Walk in closet untuk mengambil baju yang akan di gunakan Andra dan juga mengambil bedak, minyak telon. Beberapa menit kemudian
Andra keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit badan mungil nya.

“ Anak Daddy udah wangi “ Angkasa mencium kedua pipi Andra yang tembem.

“ Haha Dad, geli” Andra Tertawa saat bibir Andra menyentuh kedua pipi nya.

Angkasa memakai kan minyak telon dan bedak di tubuh Andra, membuat nya menjadi harum bayi.

“ Selesai, sekarang kita makan” Ucap Angkasa sambil menggendong Andra.

Andra yang di gendong memainkan rambut Daddy nya, sesekali dia mencium rambut Daddy nya yang wangi. Andra sangat suka wangi rambut Daddy nya, sesampainya di meja makan sudah tersaji berbagai menu macam makanan, mata bulat Andra berbinar cerah melihat makanan kesukaan nya ada di meja makan.

“ Daddy turunin Andla” Andra memberontak meminta di turun kan.
Angkasa menurunkan Andra setelah di turunkan, Andra berlari kecil menuju meja makan. Karena tubuh nya pendek Andra susah untuk naik ke kursi. Angkasa yang melihat Andra kesusahan untuk naik terkekeh kecil.

“ makasih dad” ucap Andra saat Angkasa membantu Andra duduk di kursi.

“ Sama-sama sayang”

“ Dad, aku mau ayam goleng” Tunjuk Andra pada ayam goreng dengan semangat.

Mereka berdua makan dengan tenang, Andra yang sangat suka dengan ayam goreng dia menghabiskan semua ayam goreng itu tanpa sisa. Selesai makan Andra mengelus pelan perut nya yang buncit karena kebanyakan makan.

“ Dad, pelut Andla ko gendut ya” Bingung Andra dengan tatapan polos nya.

“ Baby kan makan nya banyak, jadi perut nya gendut “

“ Tapi Andla gak mau gendut dad, Andla mau pelut nya sama kaya Daddy” Ucap Andra sendu.

“ udah baby. Jangan sedih “ Dengan lembut Angkasa mengangkat tubuh Andra, mengelus pelan punggung Andra mencoba menenangkan nya.

“ Cup cup, jangan sedih baby, nanti Daddy ajak kamu ke rumah Ciko “ Andra yang mendengar nama Ciko langsung berbinar cerah.

“ Ayo Dad, kita ke lumah Ciko, Andla udah gak sabal mau main sama Ciko “ Semangat Andra.

“ Jangan sekarang baby” Ucap Angkasa.

“ Telus kapan dad?!” tanya Andra.

“ Nanti jam 7 malam “ Jawab Angkasa.

“ Ok dad, nanti Andla mau belajal baleng sama Ciko “

“ Iya, sekarang kamu belajar sama Daddy dulu “ Angkasa membawa Andra ke ruang keluarga.

Saat di ruang keluarga Angkasa menundukan tubuh Andra di bawah yang terdapat karpet berbulu yang sangat lembut. Di ambil nya buku pelajaran yang telah Angkasa siapkan.

“ ayo baby berhitung “ Andra dengan lancar nya berhitung, tapi hanya bisa sampai 30, sedangkan seterusnya Andra malah salah. Dengan sangat sabar nya Angkasa mengajarkan Andra.

“ Baby kan sekarang udah bisa berhitung dari 1 sampai 50, nanti di rumah Ciko berhitung lagi ya “

“ Siap Daddy “

Selesai mengajarkan Andra menghitung, sekarang Angkasa tengah mengajar kan Andra menulis supaya Andra semakin lancar menulis nya. Setelah mengajar kan anak nya, Angkasa membereskan buku-buku itu dan memasukan nya ke dalam tas Andra.

“ Dad, Andla pengen nonton kartun “ Ucap Andra yang sedang menyenderkan kepal nya di sofa.

“ Bentar, Daddy cari remot nya dulu “
Angkasa menghidupkan tv, setelah itu dia mencari kartun kesukaan anak nya yang tak lain Upin dan Ipin.


--oOOo--


Karena usaha yang di lakukan oleh Sela selalu gagal, akhirnya dia menyerah, dia tidak mau membuat Abang satu-satunya kecewa kepada nya, karena itu Sela berhenti berjuang untuk mendapatkan cinta Angkasa. Dan mulai sekarang Sela akan pindah ke luar negeri untuk membuka lembaran baru.

Sejak abang nya menasehati nya, dia langsung berpikir jika meneruskan rencana untuk mendapatkan Angkasa, pasti Abang nya akan terkena imbas oleh kelakuan nya, sebab itu Sela memilih pergi jauh dari Indonesia. Dan akan menetap di London.



--oOOo--




Jam sudah menunjukkan pukul 18.56, Andra sudah dari tadi berganti pakaian, duduk dengan tenang di kamar Daddy nya sambil menatap ke arah jam dinding.

“ Daddy, ayo kita pelgi ke lumah Ciko “

“ Bentar baby, Daddy ambil jaket dulu” Kemudian Angkasa mengambil jaket yang berada di sofa. Setelah itu dia dan Andra berjalan ke luar.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Ciko, Andra tak henti-hentinya berseru Senang, apalagi Ciko orang nya baik.
Beberapa menit kemudian, mobil Angkasa sampai di depan gerbang rumah Ciko.

“ Cari siapa ya mas?!” Tanya pak satpam.

“ Saya mau cari Ciko “ Jawab Angkasa.

“ Ouh, den Ciko, ayo masuk aja mas, den Ciko nya ada di dalam “ Ucap pak satpam sambil membuka gerbang.

Mobil Angkasa masuk ke pekarangan rumah Ciko yang berlantai tiga, yang terdapat taman luas, banyak bunga-bunga yang menghiasi pekarangan rumah. Mungkin ibu Ciko menyukai bunga, makanya banyak bunga-bunga.

Angkasa memarkirkan mobil nya di halaman, setelah itu dia keluar di ikuti Andra, dengan semangat yang membara Andra berjalan ke arah Daddy nya dan menggandeng tangan Daddy nya membawa ke depan pintu rumah.

Ting tong

Angkasa menekan bell, tak lama kemudian pintu terbuka oleh pelayan.

“ Cari siapa ya mas?!” tanya pelayan itu.

“ Ciko “ Jawab singkat Angkasa.

“ Ayo masuk mas, den Ciko nya lagi ada di ruang keluarga “ Pelayan itu membawa Angkasa dan Andra ke ruang keluarga.

Di ruang keluarga terdapat Ciko yang sedang mengerjakan tugas sekolah dan Felicia yang sedang menemani nya belajar.

“ Ciko “ Pekik senang Andra.

Ciko mengangkat kepala nya karena dia mengenal suara yang memanggil nya.

“ Andra “

Ciko berlari ke arah Andra yang masih berdiri tak jauh dari nya.

“ Daddy ke sini mau ketemu Ciko ya “ Ucap Ciko senang saat melihat Angkasa.

“ Iya, tapi Andra yang semangat ketemu sama kamu “ Ucap Angkasa sambil mengelus rambut Ciko.

“ Ayo Andra kita belajar bersama “ Ciko menarik lengan Andra dan membawa nya ke tempat dia belajar tadi.

“ Angkasa, silahkan duduk “ Ucap Felicia.

Angkasa duduk dengan mata yang fokus kepada anak-anak yang sedang belajar.

“ Mau minum apa?!” Tanya Felicia yang sedang duduk di depan nya.

“ Air putih aja” Jawab Angkasa melirik sekilas ke arah Felicia.

Felicia berdiri dari duduk nya melangkah ke arah dapur untuk mengambil air minum. Sedangkan Angkasa dia sedang membantu anak-anak belajar.

“ Baby, ayo coba kamu berhitung dari 1 sampai 50” Andra mulai berhitung dengan lancar nya.

“ Pinter banget sih anak Daddy “ Dengan gemas nya Angkasa mencium kedua pipi gembul Andra.
Ciko yang melihat interaksi anak dan ayah itu merasa iri, seakan dia tak di anggap di sini, kenapa harus iri, dia kan bukan siapa-siapa nya Daddy Angkasa. Tapi dia juga ingin seperti Andra yang di puji oleh Daddy nya.

“ Sekarang giliran Ciko berhitung dari 1 sampai 50 “

Dengan semangat Ciko mulai berhitung tanpa ada nya salah.

“ Wah, anak-anak Daddy pinter-pinter ya"

Mereka berdua tersenyum senang saat Daddy nya memuji.

Sejak Angkasa mengajarkan anak-anak, Felicia melihat itu semua, dia merasa terharu saat Ciko yang sangat senang ketika sedang belajar. Karena selama Ciko belajar bersama nya, raut wajah anak nya tidak akan sesenang sekarang.



TBC

Angkasa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang