26. Sakit

1.3K 120 9
                                    

Typo Bertebaran ⚠️⚠️⚠️

-
-
-


Selesai makan anak-anak kembali melanjutkan mewarnai. Sedangkan Angkasa dia duduk di sofa menemani anak-anak.

Felicia yang masih ada pekerjaan dia langsung mengerjakan nya, tanpa ada niatan untuk menunda, karena jika dia menunda pasti akan menumpuk perkejaan nya.

“ Daddy “ Panggil Andra.

“ Kenapa hm?” Tanya Angkasa, sambil mendekat ke arah Andra.

“ Andla pengen nonton kartun Upin dan Ipin “ Ucap Andra memelas.

“ Emang baby udah selesai mewarnai nya?”

“ Udah Dad “ Andra menunjukan gambar yang telah dia warnai.

“ Ya udah, nih “ Angkasa memberikan handphone nya.

Andra segera membuka aplikasi YouTube untuk menonton kartun Upin dan Ipin. Karena keasikan menonton dia tak sadar kalau Ciko juga ikut nonton di sebelah kiri nya.

Angkasa yang melihat anak-anak sibuk menonton dia jadi bingung harus melakukan apa, bentar dia baru ingat kalau dia kan selalu bawa laptop ke sekolah.

Tapi, dia baru sadar kalau tas nya ada di sekolah. Dasar pikun pikir Angkasa.
Karena bosan akhirnya Angkasa berjalan ke arah kaca, dia bisa melihat kota Jakarta yang padat dengan kendaraan, baik roda dua maupun empat. Tatapan Angkasa tak sengaja melihat Felicia yang memijit kening nya.

Mungkin dia capek atau pusing makanya memijit kening pikir Angkasa, karena penasaran akhirnya dia mendekat ke arah Felicia. Saat di dekat nya dia melihat tumpukan kertas.

“ Kenapa?” Tanya Angkasa yang mengagetkan Felicia.

“ Kepala ku pusing “ Jawab Felicia lesu.

“ Gak usah di paksa kalau emang pusing” Ucap Angkasa.

“ Gak bisa, pekerjaan aku banyak “ Mana mungkin dia harus berhenti sebentar, yang ada pekerjaan nya makin menumpuk.

“ Mau sakit” Ucap Angkasa datar.

“ Ya nggak lah “

“ Makanya berhenti “ Kenapa coba Felicia harus keras kepala, kalau di bilang berhenti ya harus berhenti. Lah ini malah kekeh dengan pendirian nya.

“ Huft, ya udah deh “ Akhirnya Felicia dengan pasrah nya mau juga.

Felicia merebahkan tubuh nya di sofa yang bisa untuk tiduran. Memejamkan mata nya sebentar untuk menghilangkan rasa pusing yang menjalar di kepal nya. Rasanya nyut-nyutan sekali ini kepala.

“ Mommy kenapa?” Tanya Ciko sambil duduk di sebelah kanan.

“ Mom gak papa ko sayang “ Jawab Felicia pelan.

“ Mom bohong, Mommy sakit ya?” Tanya Ciko dengan mata yang berkaca-kaca.

“ Mom cuma pusing “ Felicia mengusap lembut air mata anak nya yang mengalir.

“ Kita ke dokter ya mom, Ciko gak mau Mommy sakit “ Bukanya berhenti menangis Ciko malah semakin kenceng nangis nya.

“ Gak sayang, nanti juga Mommy sembuh “

“ Daddy, bawa Mommy ke dokter “ Ucap Ciko sambil menarik lengan Angkasa menuju ke arah Felicia.

Angkasa langsung menggendong Felicia ala bridal style, dia langsung membawa keluar di ikuti oleh anak-anak di belakang, saat melewati lobi para karyawan melihat ke arah Angkasa, mereka bertanya-tanya, ada hubungan apa antara pemilik perusahaan F’C Company dengan laki-laki itu pikir mereka.

Angkasa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang