35. Angkasa pengen nikah

1.5K 119 1
                                    

Typo Bertebaran ⚠️⚠️⚠️

-
-
-

Selesai belanja. Angkasa, ke dua tuyul dan Bian pergi ke restoran terdekat untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi keroncongan, apalagi bunyi perut Andra yang terdengar jelas.

Sampai di restoran, Angkasa memilih ruang VIP karena dia tidak ingin menjadi pusat perhatian, apalagi dengan kondisi restoran yang penuh dengan pengunjung, membuat Angkasa risih karena di tatap oleh para kaum perempuan. 

Sampai di ruang VIP kedua tuyul itu terkagum melihat interior ruangan yang mereka tempati saat ini, ruangan nya cukup besar. Angkasa langsung duduk di kursi di ikuti yang lain nya, Andra duduk di samping kanan Angkasa sedangkan Ciko dia duduk di samping kanan Bian.

“ Daddy, Andla mau sop ayam ya “ Pinta Andra memelas.

“ Iya baby “ Angkasa mencubit pelan pipi gembul Andra.

Angkasa memesan sop ayam keinginan Andra dia juga memesan udang kesukaan Ciko. Sedangkan Bian sedang sibuk memilih berbagai macam makanan yang enak.

Selagi menunggu pesanan mereka datang, Ciko dan Andra seperti biasa bermain Pou, sedangkan Angkasa dia hanya duduk menyender kan punggung nya di senderan kursi dengan mata yang terpejam.

Selang beberapa menit akhirnya pesanan mereka datang, Andra langsung berbinar cerah saat melihat makanan kesukaan nya, begitu juga dengan Ciko. Angkasa dan Bian makan dengan santai, untuk kedua tuyul mereka makan dengan lahap sampai-sampai belepotan.


--oOOo--


Hari mulai sore, Angkasa dan juga kedua tuyul sudah pulang sejak 1 jam yang lalu, sekarang mereka sedang ada di kamar Angkasa. Dengan kedua tuyul yang bermain game Pou di iPad yang telah Angkasa belikan sewaktu di mall tadi, dan Angkasa sedang duduk di sofa sambil mengerjakan pekerjaan cafe nya yang ke dua.

Semakin hari cafe yang di kelola Angkasa semakin banyak pengunjung, membuat omset cafe itu naik seketika. Dan Angkasa juga memberikan bonus kepada karyawan nya.

Angkasa mengambil handphone nya yang ada di meja, “ Gimana keadaan dia??” Tanya Angkasa serius.

“ Keadaan dia baik pak bos “

“ Pantau dia, jangan sampai dia kenapa-kenapa “

“ Siap pak bos “

Angkasa menyimpan kembali handphone nya di atas meja, “ You are mine “ Lirih Angkasa.

--oOOo--

Ayah Vanessa sudah sampai di mansion utama keluarga Jayden, sekarang dia sedang berada di kamar Vanessa.

“ Sayang, ayo ikut papah “ Ucap Ayah Vanessa.

Vanessa hanya melirik sekilas ke arah ayah nya, tatapan nya kembali tertuju ke sudut kamar nya, Vanessa benar-benar takut jika sosok itu datang lagi.

Ayah Vanessa yang melihat anak nya diam saja dia pun tanpa berlama-lama langsung menyuntikan obat bius yang telah dia siapkan, beberapa detik kemudian Vanessa pingsan.

Langsung saja ayah Vanessa menggendong ala bridal style, dia akan membawa Vanessa ke Singapura dengan pesawat pribadi nya.

“ Kak, aku sama Vanessa pergi dulu “ Ucap Rian kepada om Hengkara.

“ Hati-hati, kasih tahu kami tentang perkembangan Vanessa “ Ucap Om Hengkara.

“ Baik kak “


--oOOo--

Pukul 16.34 Andra duduk di kasur dengan menyender kan punggung nya di headboard kasur dan di tangan nya ada iPad. Sekarang dia hanya bermain sendiri tidak seperti kemarin, karena Ciko sudah pulang tadi di jemput oleh Mommy nya.

Baby, udah dulu ya main nya, sekarang kamu mandi “ Ucap Angkasa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“ Baik Daddy “ Dengan patuh Andra menyimpan iPad di atas nakas yang ada di samping kasur, dia pun berjalan ke arah kamar mandi yang pintu nya sedikit terbuka.

Angkasa yang melihat anak nya sudah masuk ke kamar mandi, dia pun segera memakai baju yang telah dia siapkan sebelum mandi. Hanya memakai t-shirt putih dan celana training hitam.

Angkasa membiarkan rambut nya acak-acakan dia terlalu malas untuk merapihkan nya.

- Tuan, saya punya kabar penting -

“ Kabar apa? “ Tanya Angkasa, sambil duduk di sisi kasur.

- Vanessa sudah di bawa pergi oleh ayah nya ke Singapura -

“ Apa dia udah gila?” Tanya Angkasa serius.

- Sudah tuan -

“ Bagus “

- Baiklah tuan, saya pergi dulu -

“ Sistem, apa gak ada misi buat gw?”

- Tuan, mulai seterusnya anda tidak akan mempunyai misi -

“ Kenapa bisa gitu?”

- Entah, saya juga tidak tahu, ya sudah tuan saya pamit pergi dulu -

Angkasa membaringkan tubuh nya di kasur dengan mata yang fokus pada langit-langit kamar nya. Sampai kapan dia akan berada di dunia novel ini, dan apakah dia akan bahagia di sini.

“ Gw pengen nikah “ Celetuk Angkasa.

“ Daddy mau nikah sama siapa?” Saat Andra ke luar kamar mandi dia tak sengaja mendengar Daddy nya mengatakan ingin menikah.

“ Eh “ Kaget Angkasa sambil bangun dari tidur nya.

“ Baby, kamu Cuma salah denger “ Ucap Angkasa gelagapan.

“ Masa sih “

“ Mending sekarang baby pake baju biar gak dingin “ Ucap Angkasa mengalihkan pembicaraan supaya Andra tidak bertanya lagi.

“ Iya Dad “ Angkasa bernafas lega saat Andra tidak bertanya lagi.

TBC

Angkasa ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang