Chapter 22

171 43 21
                                    

Baiklah, mari kita lanjutkan ....  :)

Enjoy, and hope you like it :)

Chapter 22

Negara Nelincia d'Seloroncia atau orang biasa menyebutnya dengan nama 'Dunia Baru' adalah sebuah negeri jauh di seberang samudera. Merupakan bagian dari kedaulatan Kerajaan D'Seloroncia yang dipimpin oleh Raja Henry III King of Seloroncia, hampir 4.000,000 Km² dan berpopulasi hanya 3,000,000 jiwa. Nelincia menjadi wilayah peradaban baru untuk kesempatan hidup yang lebih baik.

Terbentang di belahan bumi utara dengan beriklimkan dingin, dikelilingi gunung-gunung berselimutkan es kebiruan yang berkilauan diterpa matahari, namun menjadi hangat saat musim panas tiba. Langit dengan kabut-kabut tipis bagai sutera dan pepohonan yang belum pernah kau lihat sebelumnya! Tampak seperti kristal lembut dan tebal, tidak seperti milik Seloroncia yang lembek dan bercampur air hujan. Musim yang indah membuatmu merasa berjalan di atas awan.

Tak banyak penduduk Seloroncia yang pernah pergi ke sana, namun mereka yang telah berkunjung dengan kapal-kapal besar, menceritakan bahwa Nelincia adalah sebuah negeri impian, dengan kehidupan yang lebih berwarna. Universitas terbaik dibangun, Sekolah Musik dibangun, industri mulai dikembangkan, dan taraf hidup yang jauh lebih baik. Hanya memiliki 5 Provinsi dengan Kota Helencia sebagai Ibu kota negara tersebut dan pusat aktivitas penduduknya.

*^^*

Pagi yang cerah saat sebuah kapal merapat di Pelabuhan Helencia. Kapal penumpang itu baru saja berlabuh dengan selamat setelah mengarungi lautan luas selama lebih dari tiga hari dari daratan Eurocia menuju daratan baru Nelincia. Sebuah daratan yang penuh dengan masa depan yang cerah, begitulah kiranya harapan para imigran yang keluar dari perut kapal. Imigran didominasi oleh warga Irelucia yang mencari harapan dan keberuntungan di tanah baru Nelincia. Salah satunya adalah sekelompok pemusik jalanan yang mempertaruhkan segalanya untuk mengadu nasib di daratan penuh impian ini.

Sekelompok pertunjukan musik yang hanya diawaki tidak lebih dari 10 orang, dan entah hendak main di mana, dan siapa yang akan menerima mereka bermain musik. Tapi mereka tidak peduli. Sudah bulat tekad mereka untuk menyeberang lautan dan menginjakkan kaki di daratan Nelincia ini. Terlebih salah satu anggota mereka yang telah lama ingin kembali ke tanah ini karena telah meninggalkan sesuatu yang ia miliki di sini beberapa tahun yang lalu, dan ia hampir tidak mempercayai telah kembali ke tanah kelahirannya.

Pemuda itu hampir menangis bahagia, begitu ia menjejakkan kakinya di pelabuhan. Ia telah banyak menangis di tahun-tahun sebelumnya. Banyak yang ia alami di rumahnya yang dulu dan harus ia terima dengan ikhlas. Tapi cukup, ia akan berhenti menangis sekarang, ia tidak akan menangis lagi, karena ia yakin akan ada keberuntungan yang menunggunya, karena ia sudah menerima keberuntungan itu sebelumnya. Ia bertemu dengan seorang lelaki yang baik hati yang melihat kemampuannya dalam bernyanyi dan mengajakknya bergabung dengan kelompok pertunjukan musiknya. Dia tidak akan menangis karena ada adiknya di sampingnya yang tidak boleh ikut merasakan beban di pundaknya, menjaga titipan kedua orang tuanya.

"Kak, kita di mana sekarang?" Suara kecil sang adik menyadarkan dari alam pikirnya.

Pemuda itu menengok pada adiknya yang berada di gendongannya. Wajah polos gadis cilik berusia lima tahun menampakkan kebingungannya.

Ia tersenyum manis, "Kita sudah ada di Nelincia sekarang, Marie."

"Kita akan baik-baik saja,kan?"

Ben harus mengangguk lagi, penuh harapan memeluknya hangat sekaligus menguatkan dirinya juga. "Ya, Marie, kita akan baik-baik saja. Aku janji kita akan baik-baik saja."

"BEN, AYO CEPAT!" Seruan dari bawah bosnya terdengar lantang.

"BAIK, BOS!!!"

Ben menarik napas dalam-dalam dan menyusul bosnya sekaligus penolongnya, melindungi Marielle dari desakan orang-orang yang memenuhi pelabuhan.

The New Home [TAMAT) - Prequel The Royal HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang