Selamat maalaaaam ....
Banyak pengharapan dari chapter sebelumnya. Apakah akan terjadi ??
Baiklah, mari kita lanjutkan ...
Enjoy and hope you like it ...
Chapter 18
Hari tepat satu tahun tiba! Dan Alex sudah tidak sabar untuk segera ke panti asuhan untuk bertemu Ben, meski memang ada keraguan di sana, Ben akan menepati janjinya. Tapi, paling tidak, Alex tidak lupa. Alex tidak pernah melupakan Ben.
Sejak pagi Alex sudah tidak sabar, dan Tristan berjanji untuk menemaninya. Tentu saja tanpa sepengetahuan siapapun, bahkan Emma atau Caleb; ini hanya akan menjadi rahasia mereka berdua, dan tentu saja pak kusir keluarga yang sudah mereka minta untuk berjanji tidak akan membocorkan rahasia ini.
Alex dan Tristan menunggu hingga ayah mereka pergi menemui pasiennya dan bertemu kliennya, sebelum mereka bersemangat menuju kusir yang sudah menunggu mereka.
Alex akan bertukar gaun Addelaide dengan pakaian anak lelaki di sebuah toko. Dan lagi mereka pun akan membeli beberapa hadiah untuk anak-anak di panti asuhan, seperti pakaian ataupun mainan. Alex sudah memikirkan jauh-jauh untuk memberikan sesuatu pada teman-temannya yang belum beruntung di sana. Dan untunglah Tristan menyetujuinya, bahkan akan dengan ikhlas menggunakan uang tabungannya untuk membeli itu semua.
"Tidak apa-apa aku pakai uang tabungan Kakak?" Alex masih ragu.
"Tenang, uangku masih banyak." Tristan tersenyum tenang.
"Papa tidak akan marah?"
"Tidak, selama Papa tidak tahu." Tristan tersenyum nakal.
Alex pun tersenyum. Ia lega Tristan sepenuhnya mendukungnya. Ia langsung dengan semangat memilihkan pakaian-pakaian baru dan bagus. Alex tidak sabar lagi untuk melihat wajah gembira teman-temannya di sana saat menerima hadiah, seperti dulu ia dan Ben yang selalu senang bila mendapat hadiah pakaian baru atau mainan dari para tamu yang datang berkunjung. Alex tersenyum sendiri mengingatnya.
*^*
Ben menghela napas dengan tersenyum di depan pintu gerbang ini. Dia tidak mempercayai dirinya kembali ke sini, tempat dia dan Alex dibesarkan. St. Peter, adalah tempat terbaik untuk anak-anak yatim piatu seperti dirinya dan Alex. Tempat mereka mendapatkan kasih sayang dan didikan yang baik, dan juga impian untuk mendapatkan keluarga yang baik pula untuk mereka. Seperti dirinya yang telah memiliki keluarga bahagia bersama Keluarga Wright. Dan sekarang ia akan menjeput Alex.
Ben menoleh pada kedua orang tuanya dengan perasaan berkecamuk, sebelum melewati gerbang itu, dan keduanya mengangguk dengan tersenyum.
Ben menarik napas dalam-dalam saat ibu angkatnya mengetuk pintu besar itu untuk Ben, dan menunggu dengan tidak sabar. Dia akan bertemu Alex lagi!
Dan saat pintu terbuka, Ben dapat melihat wajah kaget dari Suster Theresa dan tersenyum.
"Ben!" pekiknya bahagia.
Ben tersenyum dengan senangnya, "Suster Theresa."
Suster Theresa langsung memeluk bocah yang menjadi favoritnya erat-erat. "Senangnya dapat bertemu denganmu lagi, Nak."
Ben hanya tersenyum. Suster Theresa beralih pada kedua orang tua angkat Ben.
"Hello, Tn. & Ny. Wright, senang berjumpa dengan Anda lagi." Suster Theresa berjabat tangan erat sekali mengekspresikan kebahagiaannya dapat berjumpa lagi dengan Ben. "Sebuah kejutan! Mari, silakan masuk," ia mempersilakan mereka masuk, dengan pekikan, "Suster Ann! Lihat siapa ini yang datang!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Home [TAMAT) - Prequel The Royal Home
Narrativa StoricaMereka sepasang anak kembar yang tinggal di sebuah panti asuhan, tanpa kekuarangan rasa cinta dan kasih sayang. Mereka telah berjanji untuk terus bersama dan tidak terpisahkan. Tapi bagaimana jika ada keluarga yang hanya ingin mengadopsi salah satu...