Selamat malaaammm.... hehehee
Yuk aaaah....mari kita lanjutkan ... :)
Aku tahu, banyak dari kalian semakin memikirkan jati diri Alex..., apakah Alex akan bertahan atau semakin hanyut... --- Percayalah, Alex sedang berusaha melawannya ... ia tahu kodratnya, ia tahu mana yang baik dan benar, meski ternyata ia kepleset juga. Tapi ia akan memperbaikinya ... percayalah ....
Soo, let's see and found what happend to him... :)
Enjoy, and hope you like it :)
Chapter 27
Alex berdiri di depan cermin tegaknya, memandang pantulan dirinya. Ia tak dapat mengingkari betapa cantik dirinya dalam balutan gaun ini. Bahkan tanpa usapan rias wajah pun, Alex masih terlihat cantik, dan mampu menyilapkan mata akan sosok yang sebenarnya di balik gaun ini.
Tak pernah ia menyangka, terlebih membayangkan ia akan tampak secantik ini dan terlihat seperti seorang putri. Tapi semuanya adalah bohong. Semua ini adalah sebuah sandiwara. Sandiwara yang semakin lama semakin membuat dirinya tersiksa dalam kebohongan, meski ia tahu, ia tidak akan pernah bisa mundur lagi. Tapi paling tidak, ia harus melakukan sesuatu atau ia akan menjadi gila dan kehilangan jati diri yang sebenarnya.
Beberapa hari ini ia telah memikirkan arti tatapan mata kakaknya, Tristan malam itu, dan menimbang-nimbang akankah ia melakukannya sekarang? Ia tahu ia tidak akan pernah keluar dari sosok Addellaide sebagai komitmen dirinya pada keluarga ini, tapi ia pun membutuhkan sesuatu untuk menguatkan identitas dirinya yang sebenarnya. Dan ia tahu, Tristan akan mendukungnya jika ia melakukannya, karena memang hanya kakak keduanya itu, satu-satunya yang tidak pernah setuju dirinya menjadi pengganti Addellaide.
Tapi ia pun tak yakin Tristan akan siap sepenuhnya menerima perubahan dirinya secara langsung, dan ia sendiri pun tak yakin akan bisa menerimanya, setelah 6 tahun terbalut dan terkungkung dalam sosok Addelaide. Karenanya Alex memutuskan untuk tidak dulu memberitahukan niatnya pada kakak tersayangnya yang satu itu. Ia akan menunggu hingga dirinya sendiri siap dengan sosok barunya. Sosok yang terlalu lama ia tinggalkan. Terlebih sang Pangeran sedang pulang kampung, jadi..., Alex akan memiliki banyak waktu untuk dirinya sendiri.
Alex melirik pintu kamarnya, memastikan sudah dalam keadaan terkunci dan tidak akan ada yang menginterupsinya, bahkan tidak Emma. Meski ia sedang berada di Greenbelle, rumah peristirahatan pribadinya, hadiah ulang tahunnya yang ke 15, Alex harus memastikan tidak ada yang mengetahui rencananya ini. Ini akan menjadi rahasia dirinya.
Alex menarik napas dalam-dalam sebelum ia mulai melepaskan gaun yang dipakainya. Kemudian pakaian dalamnya, hingga korset yang selalu ia pakai setiap hari, beserta bantalan yang membentuk sesuatu yang menjadi ciri seorang perempuan sebenarnya. Hingga tak ada yang tersisa menutupi tubuh mulusnya.
Alex memandangi tubuh aslinya tanpa tonjolan buatan di sana, bentuk tubuh miliknya yang sebenarnya. Kemudian ditariknya ikatan jalinan rambut yang tertata cantik dengan sanggul kecil, hingga jatuh tergerai apa adanya, di pundak hingga punggungnya. Sekarang, sempurna benar tubuhnya tanpa ada kebohongan di sana.
Diliriknya satu set pakaian lelaki yang ia pinjam secara diam-diam dari lemari Byron, karena ia yakin, jika ia meminjam pakaian Tristan, akan terlalu besar. Mudah-mudahan kakaknya itu tidak marah saat menyadari pakaiannya berkurang satu, itupun jika Byron memang menghitung koleksi pakaiannya. Tapi mudah-mudahan Byron tidak menghitungnya.
Dan ia pun mulai memakai satu persatu dari satu set pakaian lelaki itu. Sungguh, jika ia tidak pernah melihat kedua kakaknya berpakaian dan tidak belajar tentang gaya berpakaian para lelaki, mungkin ia sudah lupa bagaimana susunan dari pakaian seorang lelaki. Dan untuk pertama kalinya sejak hari itu ia kembali ke St. Peter untuk mencari Ben, Alex memakai kembali pakaian lelaki yang memang seharusnya ia pakai.

KAMU SEDANG MEMBACA
The New Home [TAMAT) - Prequel The Royal Home
Tarihi KurguMereka sepasang anak kembar yang tinggal di sebuah panti asuhan, tanpa kekuarangan rasa cinta dan kasih sayang. Mereka telah berjanji untuk terus bersama dan tidak terpisahkan. Tapi bagaimana jika ada keluarga yang hanya ingin mengadopsi salah satu...