Chapter 9

409 70 3
                                    

Baiklah mari kita lanjutkan .... 😊

Enjoy, and hope you like it .... 😊

Chapter 9

Alex membuka mata dan menemukan dirinya sudah kembali ke kamar Addelaide yang indah. Sudah tiga hari berlalu sejak ia dibawa ke kamar Milady, dan ia bisa melihat wajah ceria Milady saat bersamanya. Senyumannya, tawa kecilnya, sentuhan lembut dan kasih sayangnya, sangatlah manis, Alex menyukainya. Ia berharap Milady adalah ibunya. Mungkin Milady akan menjadi ibunya jika ia menerima adopsi ini. Sepertinya dia bisa menerima kasih sayang dari Milady meski Milady melihat dirinya sebagai putrinya, bukan sebagai Alex-anak yatim yang memiliki kasih sayang ayah dan ibu. 

Ya, Alex butuh kasih sayang. Kasih sayang yang hilang sejak Ben pergi. Ia ingin merasakan lagi. Dan tentu saja keluarga Waldegrave akan memberikannya jika mengetahui sejarah kesehatan Alex. Dan Sir Caleb juga Sir Byron begitu baik padanya. Ia juga menyukai mereka. Tapi apakah ia sanggup jika menjalani hidupnya sebagai seorang putri? Lalu Bagaimana dengan Sir Tristan? Dia satu-satunya yang tidak menyukai kehadiran dirinya di rumah ini, terbukti dengan ia tidak pernah mengunjunginya. Ia akan terus berhadapan dengan Sir Tristan jika menjadi Putri Addelaide.

*^*

Tristan masih mengurung di kamarnya dan sebisa mungkin tidak bersinggungan dengan anak itu. Ia masih tidak mengerti bagaimana mungkin anak itu bisa begitu mirip dengan Addelaide dan bisa begitu dekat ibunya? Semakin ada rasa cemburu di sana. Tapi ia tidak dapat mengingkari, beberapa hari ini ibunya begitu terlihat ceria dan segar, sangat jauh dari sebelum anak itu datang. Apakah benar anak itu yang bisa menghidupkan kembali cahaya ibunya? Perih Tristan memikirkannya. Dan Byron, Byron sudah bisa menerimanya. Byron menerima saja, jika anak itu menjadi Addelaide.

"Sir?" Ia dikejutkan dengan suara yang muncul di pintu. Ia menengok dan melihat Nana Emma muncul di pintu.

"Maaf, Tuan, tapi Milady memanggil Tuan Muda," ucapnya dengan tersenyum

Hampir mati berdiri Tristan mendengarnya. Tapi ia teringat, siapa tahu dengan anak itu.

"Anak itu?" tanya Tristan curiga.

Emma tersenyum, "Alex ada di kamar Nona Addelle. Milady hanya ingin bertemu denganmu, Sir."

Tristan sempat terpaku, tapi langsung bangkit dan berlari keluar menuju kamar ibunya.

Sesampai di kamar ibunya, ia hampir tak percaya melihat ibunya tengah duduk di kursi roda menghadap jendela yang memberinya sinar matahari dengan hangat.

Engahan napas Tristan setelah berlari dari kamarnya, terdengar oleh Mary.

"Tristan, kaukah itu, Sayang?" tanyanya lirih dengan suaranya yang lembut dan tangan terulur.

Tristan langsung berlari mendekatinya dan menggenggam tangan itu, berlutut di hadapan ibunya.

"Iya, Ma, ini Tristan," sahutnya penuh semangat dengan menghadap wajah ibunya yang tersenyum manis. Hampir menangis Tristan melihat wajah cantik ini yang sempat tak ada senyum di sana selama beberapa tahun ini. Sekarang dapat tersenyum lagi, tersenyum padanya!

"Halo, Pangeran Kecilku." Mary tersenyum lemah dengan mengusap pipinya hangat. "Mama rindu padamu, Sayang, lama kau tidak mengunjungi Mama. Sedang sedihkah, kau, Nak?" Suaranya begitu lembut terdengar dan pelan untuk menyesuaikan napasnya yang masih terasa pendek.

Tristan langsung menggeleng, "Tidak, Ma, Tristan tidak apa-apa. Tristan juga rindu Mama." Senyum lebar menyeruak di pipi Tristan, memamerkan dua lesung pipinya.

Mary tersenyum dengan senyum putra kecilnya, diusapnya lesung pipinya, "Kau memang mirip papamu."

Tristan semakin tersenyum bangga.

The New Home [TAMAT) - Prequel The Royal HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang