KEMARAHAN ARSHA

843 119 53
                                    

Hallo para readers tercintah selamat siang🥰

Udah berapa lama nih gak nyapa kalian?? Rindu banget rasanya 🤧

Absen dulu yuk dari mana saja asal kalian? Siapa tahu satu kota hehehe

.
.
.
Jong Archen as Arshavin Putra Abraham 🦋

Jong Archen as Arshavin Putra Abraham 🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌙🌙🌙

Hari ini merupakan hari ke hari ke lima Arsha berangkat bareng sama Meysia, banyak hal-hal baru yang mereka berdua lewati setiap harinya. Meskipun dulu salah satu diantara keduanya masih sempat ada yang merasa canggung,tapi sekarang semuanya sudah berubah,bahkan sikap Arsha juga terkadang manis saat berbicara dengan gadisnya itu Tapi di sisi lain masih ada juga sikap nyebelin dari cowok itu,contohnya seperti saat ini. Arsha dan ketiga temannya sedang berada di tempat langganannya apalagi kalau bukan ruang BK,dengan kasus yang sama seperti biasanya yaitu membolos pada saat jam pelajaran pertama di mulai. Meskipun sering kali keluar masuk BK mereka berempat sama sekali tidak pernah merasa jera.

"Arsha,Reyhan,Gavin dan juga Gilang!!" seru Bu Susan memanggil nama mereka berempat sembari menatap mereka secara bergantian.

"Mau sampai kapan kalian seperti ini terus??," ucap Bu Susan bertanya sambil menaikkan sebelah alisnya, sedangkan yang di tanya malah bersikap biasa saja tanpa merasa bersalah sama sekali. "Beberapa bulan lagi kalian itu akan mengikuti ujian nasional,sedangkan nilai kalian semua masih banyak yang di bawah rata-rata dan juga ada beberapa nilai kalian yang merah. Terutama Arsha!! lama-lama ibu merasa capek sama sikap kalian." lanjut guru berbadan gempal itu sembari memijat pelan pilipisnya lantaran merasa pusing.

"Kalau ibu merasa capek,mending istirahat aja,nggak usah repot-repot ngasih hukuman sama kita berempat," ucap Arsha dengan entengnya. "Dan kalo soal nilai,itu sama sekali nggak terlalu penting bagi saya Bu. Orang tua saya punya banyak uang,jadi saya bisa masuk ke universitas mana pun yang saya mau suatu saat nanti." lanjut cowok itu sambil menyandarkan punggungnya pada kursi.

"Astaghfirullah mulut lo Sha,orang kaya mah beda,"sahut Reyhan sambil mengelus dadanya mendramatis,ia memang tidak heran lagi dengan temannya yang satu ini.

"Gue aja yang otakknya pas-pasan gini  kadang masih mikirin gimana caranya nanti waktu ujian bisa dapetin nilai bagus,eh si Arsha malah bisa ngomong kek gitu,salut gue." ujar Gavin ikut nimbrung.

"Sok-sokan pake mikir segala lo nyet,apa nggak sadar kalo kerjaan lo tiap hari nyontek?!" sindir Reyhan seraya menoyor kepala belakang Gavin dengan cukup keras.

"Sakit anj..." ucapan Gavin terhenti saat mendapat tatapan mematikan dari Gilang,hampir saja dirinya kelepasan.

"SUDAH CUKUP! JANGAN RIBUT DI SINI!." pekik Bu Susan keras sembari menahan emosinya yang hampir meledak. "Apa kalian nggak bisa sehari aja nggak bikin masalah??,saya masih merasa heran,kenapa bisa punya murid sebandel kalian ini??" lanjut Bu Susan lagi dengan lirih.

ARSHAVIN(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang