Hello para readers tercintah Arshavin
Selamat malam semua🥰
Semoga kalian sehat selalu yaBuat yang baru baca cerita ini, semoga kalian suka dan selalu sabar untuk menunggu part terbarunya.
Enjoy your Reading all💜
****
Saat ini Meysia tengah berada di parkiran untuk menunggu kedatangan Arsha,bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu namun batang hidung cowok itu sampai saat ini belum kelihatan.
"Arsha kemana aja sih? Lama banget perasaan,gatau apa kalo gue capek nungguin dia," gerutu Meysia sambil menendang kerikil kecil yang ada di depannya. "Tau gini mending gue tinggalin aja tuh anak." tambahnya lagi.
Tak lama kemudian terdengar suara derap langkah yang mendekat ke arahnya,Meysia mendongakkan kepalanya ke depan untuk melihat siapa yang datang.Dari arah kejauhan terlihat Arsha berjalan bersama ketiga sahabatnya dengan seragam yang sudah berantakan serta rambut acak-acakan.
"EH ADA NENG MEY-MEY DI SINI,LAGI NUNGGUIN ABANG GAVIN YA?!," ujar Gavin sambil menaik-turunkan alisnya menggoda Meysia saat jaraknya sudah dekat.
Plak
Arsha memukul kepala belakang Gavin dengan keras kemudian berujar "Mau nyari mati lo,hah?!".
"Hehehe ampun Arsha," cengir Gavin tanpa dosa sambil mengusap kepalanya yang terasa panas akibat ulah cowok itu.
"Inget Vin! Cewek lo udah bejibun noh,masa punya sahabat sendiri mau lo embat juga?? gak habis thinking gue," ujar Reyhan sambil menggelengkan kepalanya.
Sementara itu Meysia dan Gilang memilih untuk menyimak saja perdebatan tak jelas yang ada di depannya saat ini,ada saja kelakuannya.
"Gue cabut dulu," seru Arsha setelah mengambil motornya terlebih dahulu dan menyuruh Meysia untuk naik ke atas motornya.
"Oke Sha,hati-hati," ucap mereka bertiga serempak.
"Yoi"
Setelah mengucapkan itu,Arsha menghidupkan mesin motornya dan melajukannya perlahan meninggalkan area sekolah.
Baru beberapa meter dari area sekolah,Arsha tiba-tiba menghentikan motornya di tepi jalan.
"Lah kok berhenti Sha?" tanya Meysia sambil mengernyitkan dahi lantaran bingung.
"Turun bentar!!." suruh Arsha sambil mematikan mesin motornya.
"K-kenapa??," gugup Meysia kemudian ia turun dari atas motor menuruti perkataan Arsha.
Jujur Meysia takut jika tiba-tiba Arsha meninggalkannya di tepi jalan sendirian,apalagi jalanan yang mereka berdua lewati sedikit sepi.
Arsha hanya diam saja tak menjawab pertanyaan gadis itu,setelah menstandartkan motornya,perlahan ia membuka jaket miliknya dan melangkah lebih dekat ke arah Meysia.
Meysia yang melihat itupun tubuhnya menegang ditempat,keringat dingin tiba-tiba membasahi keningnya. ia benar-benar gugup saat ini apalagi jarak mereka sekarang hanya tinggal sejengkal saja,pelan tapi pasti Meysia menutup matanya dan menggigit bibir dalamnya untuk menetralisir rasa gugupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVIN(ON GOING)
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Menikah di usia muda sama sekali tak pernah terlintas dalam benak seorang Arsha,namun siapa sangka orang tuanya kerap menjodohkan dia dengan anak dari sahabat ayahnya dengan dalih bahwa itu adalah wasiat tera...