****
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh lima menit, kini mobil yang dikendarai oleh Arsha tiba di depan rumah sakit. Sebelum turun cowok itu memakirkan mobilnya terlebih dahulu ke tempat parkir yang sudah di sediakan, tak lama setelah itu ia membuka pintu mobil dan keluar dari dalam, selesai menutup pintu kini cowok itu memutar langkahnya menuju pintu samping yang terdapat sang istri yang masih duduk anteng sembari terus memenangi perutnya yang terasa seperti kram. Tanpa berlama-lama lagi Arsha membuka pintu tersebut dan membantu Meysia turun dari mobil dengan sangat berhati-hati padahal gadis itu hanya sakit perut tapi Arsha memperlakukannya dengan begitu perhatian.
"Mau jalan sendiri aja, apa aku gendong sayang?," tanya Arsha memastikan.
"Jalan sendiri aja Sha, aku masih bisa kok," balas Meysia seraya tersenyum manis.
Arsha mengangguk tipis mendengar perkataan istrinya tak lama kemudian cowok itu menutup pintu mobilnya terlebih dahulu dan mulai melangkahkan kakinya menuju ke arah resepsionis untuk mendaftarkan nama istrinya ke dokter umum, setelahnya cowok itu mengajak Meysia duduk di kursi tunggu sampai nomor antriannya terpanggil.
Saat keduanya sedang duduk seorang perawat perempuan datang menghampiri mereka sembari tersenyum simpul, melihat itu membuat Arsha bangkit dari tempat duduknya dan ikut membalas senyum perawat perempuan tersebut dan sialnya hal itu membuat Meysia merasa cemburu tiba-tiba.
"Permisi Mas, Mbak, sebelum mulai melakukan pemeriksaan saya mau mengajak Mbak...?," perawat perempuan tersebut menggantung ucapannya seraya mengeryitkan alisnya seolah bertanya nama dari gadis di depannya saat ini.
Meysia yang peka pun lantas ikut berdiri dari tempat duduknya dan membalas ucapan sang perawat perempuan itu, "Nama saya Meysia, Sus," ucapnya lirih memperkenalkan diri.
Mengangguk kecil perawat perempuan itu pun kemudian melanjutkan perkataannya yang sempat terjeda "Oke baiklah Mbak Meysia, sebelum mulai melakukan pemeriksaan saya mau mengajak anda untuk pengecekan tinggi badan, berat badan, memeriksa tekanan darah terlebih dahulu," ujar perawat perempuan menjelaskan secara detail.
"Baik Sus, kalo gitu mari kita lakukan sekarang." ucap Meysia sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan terlebih dahulu dan di susul oleh perawat yang berjalan di belakang.
Melihat istrinya dan seorang suster masuk ke dalam ruangan, Arsha kembali mendudukkan tubuhnya ke kursi. Sambil menunggu cowok itu mengambil ponsel miliknya dari dalam saku celana guna mengabari Mama dan Bundanya jika dirinya sekarang sedang berada di rumah sakit.
Selesai menjalani semua pemeriksaan Meysia keluar dari dalam ruangan dan kembali duduk di sebelah sang suami.
"Udah selesai, sayang?," tanya Arsha sambil memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana.
"Hmm udah," Meysia menyandarkan kepalanya pada bahu Arsha lantaran merasa pusing lagi.
Selang beberapa menit menunggu akhirnya perawat memanggil nama Meysia membuat dirinya beranjak dari tempat duduknya bersamaan dengan Arsha, Suster tersebut menuntun Meysia masuk ke dalam ruang perawatan dan di susul oleh Arsha yang berjalan di belakang dua perempuan beda usia itu.
"Selamat siang," sapa seorang dokter dengan nametag dr. Gita saat melihat kedatangan pasiennya itu sambil tersenyum simpul.
"Selamat siang, Dok," balas Meysia dan Arsha hampir bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVIN(ON GOING)
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Menikah di usia muda sama sekali tak pernah terlintas dalam benak seorang Arsha,namun siapa sangka orang tuanya kerap menjodohkan dia dengan anak dari sahabat ayahnya dengan dalih bahwa itu adalah wasiat tera...