MORNING SICKNES

79 2 0
                                    

••••

Pagi hari setelah melaksanakan shalat subuh dengan suaminya, Meysia lantas buru-buru pergi ke kamar mandi lantaran perutnya terasa mual. Arsha yang melihat itu pun dengan cepat menyusul langkah istrinya, sesampainya di kamar mandi cowok itu membantu mengurut tengkuk leher Meysia agar memudahkan gadis itu memuntahkan isi perutnya.

"Huek... Huek... Huek.."

Awalnya yang keluar sisa makanan semalam tapi lama kelamaan hanya cairan bening saja, Arsha menjadi tidak tega sendiri melihat istrinya jadi seperti ini.

"Gimana?, Udah mendingan?," tanya Arsha memastikan saat istrinya sudah tidak lagi mual-mual.

Meysia menganggukkan kepalanya seraya membasuh wajahnya dengan air, bibirnya terlihat pucat dan juga badannya yang terasa lemas seperti tidak ada tenaganya sama sekali.

"Balik istirahat aja ya? Nggak usah masak atau beres-beres rumah, biar aku aja yang lakuin nanti," tutur Arsha sambil membantu istrinya kembali berjalan ke kamar mereka.

Sesampainya di kamar Arsha menyuruh Meysia untuk tidur lagi biar rasa mual nya tidak kembali lagi, dengan telaten dan penuh kasih sayang Arsha mengusap rambut sang istri agar segera terlelap. Senyum Meysia tampak terlihat saat mendapatkan perhatian seperti ini di masa awal kehamilannya.

"Arsha.. nanti kalo aku udah lebih baik, kita berangkat ke sekolah ya? Udah kelas dua belas, nggak enak kalo sering bolos," celetuk Meysia lirih.

Helaan napas panjang Arsha terdengar ketika mendengar perkataan istrinya itu, di saat kondisinya seperti ini masih saja gadis itu memikirkan sekolah. Padahal kemarin sudah meminta izin kepada wali kelas melalui temannya.

"Kita lihat aja ya nanti? Kalo kondisi kamu udah fit lagi dan nggak mual kita berangkat sekolah, sekarang tidur dulu okey," ucap Arsha seraya menarik selimut hingga sebatas dada.

Beberapa menit kemudian Meysia pun sudah terlelap kembali dalam tidurnya, Arsha beranjak dari tempat duduknya menyempatkan diri untuk mengecup kening istrinya sebelum ia memulai aktivitas lainnya.

"Adek yang anteng ya di perut Mama, biar Mama bisa nyenyak tidurnya," bisik Arsha di depan perut rata sang istri setelah selesai mencium kening Meysia.

Setelah itu ia bergegas keluar dari kamar tidur dan meninggalkan istrinya, hal pertama yang ingin cowok itu lakukan adalah mencuci pakaian miliknya dan juga Meysia lalu di lanjutkan dengan mencuci piring dan yang terakhir adalah menyapu seluruh rumah. Tidak apa-apa dirinya melakukan itu semua seorang diri untuk sekarang, yang terpenting kesehatan istrinya yang paling utama.

Jika kalian bertanya kenapa nggak menggunakan jasa asisten rumah tangga?, Maka jawabannya adalah karena Meysia yang melarang, menurut gadis itu selagi semuanya masih bisa di lakukan olehnya untuk apa mempekerjakan asisten rumah tangga?, Buang-buang uang saja yang ada. Lagi pula rumahnya ini tidak terlalu besar jadi bisa di tangani sendiri. Eh! Arsha juga kadang ikut membantu kok meskipun hanya beberapa.

••••

Seorang cowok yang baru saja menyelesaikan semua pekerjaan rumah itu pun mendudukkan tubuhnya pada kursi yang ada di ruang tamu seraya merilekskan otot-otot nya, sejenak ia menatap ke arah jam dinding yang terletak di atas dan sudah menunjukkan pukul 06:15 dimana waktu yang ia miliki masih ada satu jam setengah untuk berangkat ke sekolah.

"Mandi dulu nggak sih?, Udah lengket banget nih badan," monolog Arsha seraya mencium bau badannya sendiri.

Setelah mengatakan itu, Arsha beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke kamar berniat untuk segera membersihkan diri terlebih dahulu sebelum nantinya ia akan membangunkan sang istri. Namun pada saat dirinya tiba di dalam kamar, Arsha melihat Meysia yang ternyata sudah rapi terlebih dahulu dengan menggunakan seragam sekolahnya.

ARSHAVIN(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang