Happy Reading!!
Waktu berjalan begitu cepat tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 17:00, Meysia yang tengah bermain ponsel di atas ranjang sontak saja gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah sang suami yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi dengan posisi telanjang dada, tak lupa rambut cowok itu juga tampak terlihat basah. Sejenak gadis itu terpaku dengan tubuh Arsha yang begitu sispack dan terdapat beberapa kotak-kotak di bagian perutnya.
Arsha yang merasa dirinya tengah diperhatikan itu seketika tersenyum jahil ke arah istrinya, "kenapa lihatnya kayak gitu?, Mau pegang hmm?."
"Dih apaan sih Sha? Siapa juga yang lihatin kamu percaya diri banget jadi cowok," elak Meysia sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Oh gitu ya?," Arsha menganggukkan kepalanya kecil dan terus berjalan ke arah ranjang untuk menghampiri sang istri, setibanya di depan Meysia, cowok itu pun gegas naik ke atas ranjang dan memeluk tubuh istrinya dengan begitu erat.
"Kamu ngapain sih Sha? Pake baju dulu sana gih, nanti kalo ada suster yang tiba-tiba muncul gimana?," usir gadis itu dengan wajah cemberut dan juga sedikit kesal lantaran sikap suaminya yang seperti ini.
"Sekarang udah sore sayang, jadi nggak mungkin kalo ada suster yang datang kesini," ucap Arsha santai masih dengan posisi yang sama, bahkan cowok itu kerap kali menciumi wajah istrinya berkali-kali.
"Iya udah deh terserah kamu aja," Meysia memilih pasrah kali ini dan membiarkan suaminya itu untuk melakukan hal yang dia inginkan.
"Sayang, aku pengen!." seru Arsha tiba-tiba dengan tatapan mata memohon, ditatapnya wajah natural milik Meysia yang makin lama terlihat makin cantik itu.
"Sekarang banget emang? Tapi kan ini masih di rumah sakit Arsha, kalo semisal kita kepergok orang lain gima__" belum selesai Meysia melanjutkan perkataannya, cowok itu pun tanpa aba-aba membungkam bibir gadis itu menggunakan bibirnya.
"Please kali ini kamu nurut aja okey," bisik cowok itu dengan suara seraknya dan terdengar begitu berat.
Perlahan cowok itu mulai menghisap bibir merah alami milik Meysia dengan lembut, sesekali ia menggigit kecil bibir itu. Meysia yang mendapat serangan seperti itu hanya bisa pasrah dan mengikuti permainan Arsha, cecapan yang tadinya lembut kini berubah jadi kian menuntut dan menginginkan yang lebih. Tangan Arsha pun tidak tinggal diam mengusap bahu Meysia dengan gerakan naik turun.
Sejenak cowok itu menyudahi ciumannya dan mengatur napasnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan permainannya yang lebih dalam lagi.
"Sayang kamu udah siap kan?," tanya Arsha memastikan terlebih dahulu.
Meysia mengangguk kecil seraya berkata "Lakukan sekarang Arsha, aku sudah siap sejak tadi,"
Mendengar perkataan Meysia yang mengizinkannya untuk melakukan hal yang lebih, sontak saja hal itu membuat Arsha menjadi begitu semangat melakukannya. Bahkan pasangan suami istri itu pun seketika lupa bahwa keduanya masih berada di rumah sakit, tanpa menunggu lama lagi cowok itu pun mulai melanjutkan kegiatannya yang terhenti sejenak. Namun baru saja ia hendak mencium kembali bibir gadis itu, tiba-tiba saja pintu ruangan rawat terbuka lebar, refleks keduanya pun menjauhkan tubuhnya masing-masing. Meysia sendiri sudah dipindahkan ke ruang perawatan sejak beberapa jam yang lalu.
"Astagfirullah mata gue ternodai sama kelakuan kalian berdua," pekik Elvano dengan cukup keras sambil menutup matanya menggunakan kedua tangan.
"Lo berdua benar-benar gatau tempat ya, udah tahu ini rumah sakit masih aja mau enak-enak," seloroh Reyhan dengan menggelengkan kepalanya kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHAVIN(ON GOING)
Ficção Adolescente[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Menikah di usia muda sama sekali tak pernah terlintas dalam benak seorang Arsha,namun siapa sangka orang tuanya kerap menjodohkan dia dengan anak dari sahabat ayahnya dengan dalih bahwa itu adalah wasiat tera...