4

5.4K 350 5
                                    

Rutinitas pagi seperti biasa. Jaemin menyiapkan sarapana untuk hyung dan adiknya sebelum ia berangkat ke rumah sakit. Jeno dan mark sudah rapi dengan setelan kantornya dan haechan yang masih mengenakan kaos dan celana pendek. Hari ini haechan kelas siang jadi paginya dia bisa menjaga renjun sampai susternya datang. Keempat lee sedang menikmati sarapannya hingga monitor cctv kamar renjun memperlihatkan renjun yang sudah bangun dan sudah terduduk didalam box nya.

"Biar haechan saja hyung" haechan sadar diri karena dia yang paling santai diantara hyungnya. Jadilah dia yang menghampiri renjun. Haechan berjalan cepat kearah kamar adiknya. Membuka pintunya pelan dan tersenyum melihat adiknya juga tersenyum ke arahnya.

"Anak bayi tumben sudah bangun" haechan mengangkat tubuh renjun dan membawanya menuju ruang makan.

"Kiss hyung" haechan meminta jatah morning kiss nya kepada renjun.

"Mmuah"

Sesampainya di ruang makan.

"Morning injunie" -jaemin

"Morning sayang" -mark

"Morning baby" -jeno

Haechan berjalan ke arah jaemin, jeno, dan mark untuk mendekatkan renjun pada mereka. Untuk apa ? Ya untuk morning kiss. Hal wajib di pagi hari.

"Renjunie ingin sarapan apa ? Susu ? Bubur ? Atau pisang ?" Jaemin menawarkan makanan yang baisa renjun makan untuk sarapan.

"Sang!!"

"Pisang ? Baiklah hyung akan ambilkan untuk injunie"

Renjun duduk di kursi bayinya dan langsung menerima pisang dari jaemin. Renjun memakannya dengan lahap tetapi namanya bayi makan pasti berantakan sampai mengotori bajunya. Tapi tak apa setelah ini renjun akan dimandikan.

Setelah mereka menghabiskan sarapannya, satu persatu dari mereka mulai meninggalkan rumah menuju kepada pekerjaan masing-masing. Tersisa mark, haechan, dan renjun yang berada di ruang makan. Mark bangkit dari duduknya menghampiri renjun berniat pamitan pada renjun. Namun diluar dugaannya renjun justru merentangkan tangannya, meminta digendong.

"Hyung akan bekerja sayang. Injunie dirumah bersama can hyung ya" mark mengusap lembut rambut renjun.

"Yung!! yung!!" semakin tinggi rentangan tangan renjun meminta mark menggendongnya.

"Injunie tidak mau bersama can yung ?" Haechan berusaha menarik perhatian renjun.

"Mak yung h-hiks yung hiks" jika sudah begini tidak ada pilihan lain selain membawa renjun ke kantor.

"Renjun ikut hyung ke kantor ? Tapi renjun harus mandi sayang"

"Injunie mandi dengan can hyung ya. Nanti setelah mandi ikut mark hyung ke kantor" senyum renjun mengembang setelah mendapat izin untuk ikut mark ke kantor.

Selesai memandikan renjun, haechan membawa renjun ke ruang tamu dimana mark menunggu. Dia langsung menyerahkan renjun kepada mark. Hari ini suster renjun terpaksa libur dan haechan bisa tidur kembali sebelum kelasnya nanti siang.

Mark mendudukkan renjun di car seatnya. Agar mark tetap tenang dan aman saat mengendarai mobil. Sampai di kantor mark, mark menggendong renjun dan berjalan menuju lift nya yang akan langsung membawanya ke lantai ruangannya. Sepanjang perjalanan menuju ruangannya, mark tak pernah lepas dari pandangan para karyawannya. Para karyawan mark sangat kagum dengan bocah yang dibawa oleh mark. Ada juga sebagian karyawan yang terkejut dengan mark yang membawa anak kecil, mereka yang tidak mengetahui bahwa renjun adik bungsu mark.

"Selamat pagi bos" sapa hendery, sekretaris mark.

"Oh selamat pagi juga bos kecil" tak lupa hendery juga menyapa renjun. Hendery tahu renjun, karena dia teman mark dan sudah menjadi sekretaris mark semenjak lulus dari universitas jadi hendery lumayan tahu banyak tentang mark. Termasuk bungsu lee ini.

Baby LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang