Senin setelah kejadian di taman. Pagi ini renjun terlihat bersemangat menuruni tangga dengan seragam dan ransel di punggungnya. "Good morning sayang" mark tengah duduk di kursi makan dengan secangkir kopi hitam. "Morning makeu~" renjun berjalan menghampiri mark dan memberikan ciuman ringan pada bibir mark.
"Njun mau langsung sarapan atau menunggu hyung ?"
"Njun mau menunggu saja"
"Baiklah. Minum susu dulu sambil menunggu hyung" mark menyodorkan susu coklat kesukaan renjun dan langsung diterima dengan senang hati oleh renjun.
Renjun baru meminum setengah dari susunya saat jeno, jaemin, dan haechan muncul secara bersamaan. Hari ini semua hyungnya akan pergi bekerja termasuk jaemin yang jarang pergi sepagi ini. Tapi mungkin dia ada urusan dirumah sakit atau bertemu pasien, entahlah. Jeno, jaemin, dan haechan bergantian mencium wajah renjun. Mulai dari dahi, pipi, hidung, bahkan bibir, ini adalah bentuk kasih sayang mereka kepada adik bungsunya. Setelah acara mencium renjun, semua lee mulai menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh pembantu rumah itu.
--
"Njun berangkat dengan mark hyung ya ? Nanti nana yang jemput" jaemin yang paling awal menghabiskan sarapannya dan terlihat sedikit tergesa bangkit dari duduknya. Renjun mengangguk mengiyakan perkataan jaemin. Jaemin segera mengambil tasnya dan mendekati renjun untuk mencium tangan renjun juga dahi renjun.
"Aku buru-buru" katanya kepada ke-empat saudaranya termasuk renjun. Mark, jeno, dan haechan tak heran jika mendapati jaemin yang tergesa jika ada tugas di rumah sakit. Mereka tau jaemin sangat anti dengan yang namanya terlambat atau mengulur waktu. Melihat jaemin tergesa merupakan hal yang biasa.
"Njun sudah sarapannya ? Jika sudah ayo kita berangkat sebelum njun terlambat"
"Swudwah hyung, njwun swudwah swelesai"
"Telan dulu sayang baru berbicara. Pelan-pelan saja hyung tunggu"
Tak mendengar perkataan mark, renjun menghabiskan sarapannya dengan sedikit lebih cepat. Dan menghabiskan sisa seperempat susunya dengan sekali teguk.
"Sudah hyung!!"
"Baiklah. Berpamitan dulu dengan nono dan echan"
Setelah renjun berpamitan pada jeno dan haechan, ia langsung berjalan sedikit berlari menyusul mark yang sudah lebih dulu keluar rumah. Mark membukakan pintu penumpang untuk renjun, kemudia mark pasangkan seatbelt untuk renjun sebelum ia berlari menuju kursi kemudinya.
Pagi ini jalanan lumayan padat. Renjun duduk tenang di kursinya sembari mengamati jalanan dan sesekali bertanya pertanyaan random kepada mark dan akan dijawab dengan senang hati oleh mark. Rasa ingin tahu renjun memang tinggi tak jarang ke-empat hyungnya sampai bingung bagaimana cara menjelaskan kepada renjun.
Mobil yang dikendarai oleh mark sampai pada parkiran sekolah renjun, begitu pula satu mobil dibelakang mereka yang berisi suster dan 3 bodyguard untuk menjaga renjun. Sampai kapan renjun akan terbebas dari suster dan bodyguard ? Mark pun tak tahu, sampai renjun dewasa mungkin.
Mark menggendong renjun menuju kelasnya diikuti oleh suster dan 2 bodyguard, satu bodyguard lagi berjaga di parkiran. Sampai di kelas renjun, ia disambut oleh keramaian kelas dan beberapa teman renjun yang menyapa renjun termasuk guanlin.
"Selamat pagi injun" sapa guanlin pada renjun yang belum juga turun dari gendongan mark. Mendengar sapaan guanlin, renjun buru-buru meminta turun dari gendongan mark.
"Pagi alin!!" renjun tersenyum cerah membalas sapaan guanlin. Sedangkan mark ? Ya kalian bisa bayangkan sendiri bagaimana mark sedikit tidak suka dengan guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lee
Short StoryLee renjun yang hadir memberikan kebahagiaan untuk keempat hyungnya. ini book pertama jadi ya gitu lah ya. mohon bijak dalam membaca