Dua tahun mereka lewati bersama. Suka duka mereka rasakan saat merawat baby renjun. Merawat bayi memang tidak mudah tetapi mereka bisa melewati itu bersama. Hingga kini usia renjun sudah menginjak umur 2 tahun, haechan sudah memasuki tahun pertama perguruan tinggi, jeno yang sudah membantu mark mengelola perusahaan, dan jaemin yang sudah resmi menjadi dokter umum di sebuah rumah sakit. Kini renjun sudah bisa berlari kesana kemari, tidak bisa diam, tumbuh dengan kasih sayang keempat hyungnya, badan yang sehat, dan cerdas. Walaupun renjun tidak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tuanya, tetapi kasih sayang keempat hyungnya tidak kalah besar.
"Good morning baby" mark dengan riang memasuki kamar renjun setelah melihat monitor cctv kamar renjun (ini tu cctv yang monitornya kecil itu tau kan yang bisa ngobrol juga) memperlihatkan renjun yang baru saja terbangun dari tidurnya. Sebelum membawanya keluar mark menggantikan popok renjun terlebih dahulu. Tak lupa ia menciumi setiap inci wajah adik gembulnya itu.
"Ayo kita sarapan. Injun ingin makan apa ?"
"Num cucu"
"Minum susu ? Let's go!"
"E goooo"
"Morning baby, kiss hyung" jeno menyambut mark dan renjun yang baru saja tiba di ruang makan dan menyodorkan bibirnya meminta agar renjun menciumnya.
"Mmuaah" renjun mencium sekilas bibir jeno. Tak hanya jeno, mark juga membawa renjun mendekat ke arah jaemin dan haechan untuk mencium bibir hyungnya bergantian.
"Njun mau susu atau bubur ?" Tanya jaemin yang tengah menyiapkan sarapan mereka.
"Num cucu" renjun didudukkan di kursi bayinya.
"Minum susu lalu nanti hyung suapi bubur, oke ?" Renjun menerima dot susunya dari jaemin.
"Can yung num cucu" celotehnya sembari menyodorkan dot yang ia pegang kepada haechan.
"Can hyung tidak minum susu, untuk njun saja"
"Tuk jun ?"
"Iya, njun habiskan. Supaya cepat besar"
Setelahnya renjun dengan semangat meminum susunya hingga tandas.
"Yung! Yung!" Panggil renjun kepada jaemin yang berada disampingnya sambil menyodorkan dot nya yang sudah kosong.
"Sudah habis ? Anak pintar. Hyung suapi bubur ya" dengan semangat renjun menerima suapan bubur dari tangan jaemin. Ya bagaimana renjun tidak gendut semua diberikan olehnya. Bahkan terkadang setelah sarapan ini hyungnya masih memberikan snack atau cookies untuk renjun.
Setelah menyelesaikan sarapan masing-masing mereka mandi dan mulai melakukan aktivitas hari minggunya. Jeno dan jaemin bermain PS dan haechan bermain handphone di sofa ruang keluarga tersebut. Mark baru saja datang menghampiri mereka sambil membawa renjun yang sudah wangi setelah dimandikan.
"Can yung!!" Suara renjun melengking memanggil hyungnya, membuat ketiga hyungnya menoleh, walaupun yang dipanggil hanya haechan.
"Njun sudah mandi ? Apakah wangi ?" Haechan menerima renjun dari gendongan mark dan menciumi pipi renjun dengan gemas dan membuat renjun tertawa geli oleh ciuman haechan. Jeno dan jaemin melanjutkan mainnya.
"Moomin ?" Haechan membenarkan posisi renjun di pangkuannya sembari menyalakan kartun moomin untuk renjun.
"Umin" tangan mungilnya berusaha meraih handphone haechan.
"Biar hyung yang pegang, njun diam menonton saja" interupsi haechan yang langsung dituruti oleh renjun.
Setelah beberapa episode renjun menonton moomin, ia turun dari pangkuan haechan dan berjalan menghampiri rak mainannya, mengambil mobil-mobilan dan menyodorkannya kepada hyung kembarnya. Menyadari renjun mengajaknya bermain, si kembarpun meletakkan stik PS nya dan menerima uluran mobil-mobilan dari tangan si bayi. Mereka asik bermain hingga renjun kelelahan. Pukul 11 tepat renjun sudah tertidur diatas karpet bulu ruang keluarga tersebut. Jaemin membenarkan posisi renjun dari yang tadinya tengkurap menjadi terlentang, agar lebih nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lee
Short StoryLee renjun yang hadir memberikan kebahagiaan untuk keempat hyungnya. ini book pertama jadi ya gitu lah ya. mohon bijak dalam membaca