18

2.6K 227 4
                                    

Setelah acara kantor mark dan jeno, hubungan renjun dan guanlin semakin erat. Bahkan tak jarang renjun bersama guanlin mampir ke kantor mark setelah pulang sekolah hanya untuk bermain atau mengerjakan PR bersama. Mark tidak keberatan dengan hal ini asalkan renjun selalu dalam pantauannya. Seperti sekarang ini, renjun dan guanlin tengah mengerjakan PR di ruangan mark. Mereka sudah sejak pulang sekolah berada disana hingga kini waktu menunjukkan pukul 5 sore. Seharusnya pukul 5 sore ini mark sudah menyelesaikan pekerjaannya, namun terdapat sedikit masalah tadi sehingga mengakibatkan pekerjaan mark sedikit terganggu dan sepertinya ia akan terlambat pulang.

"Njun, hyung sepertinya akan sedikit terlambat pulang. Njun tidak papa jika menunggu hyung ?" Mark membuyarkan fokus renjun dan juga guanlin. Bodyguard yang menjaga renjun sudah pergi sejak ia masuk ke kantor mark tadi. Bodyguard itu memang ditugaskan hanya saat renjun di sekolah, jadilah pukul 3 sore tadi mereka sudah meninggalkan renjun.

Renjun berpikir dengan pertanyaan mark membuat mark juga ikut berpikir apa yang sebaiknya mark lakukan. Pukul 5 sore itu sudah waktunya renjun untuk mandi dan beristirahat dari segala kegiatan di luar rumahnya. Maka dari itu mark sedikit tak tega jika harus membiarkan renjun ikut lembur dengannya.

"Bamaimana jika njun pulang dengan alin naik taxi" renjun memiliki ide agar ia bisa pulang walaupun kecil kemungkinan untuk mark menurutinya.

"Tidak!" Dengan tegas mark berkata tidak.

"Mengapa ? Kan rumah njun dan rumah alin berdekatan. Lagi pula jika menggunakan taxi pasti aman"

"Tidak"

"Ayolah makeu boleh yaa~" renjun mendekat ke arah meja kerja mark untuk memohon. "Njun sudah bosan disini" renjun memasang wajah melasnya. Berharap hyungnya akan luluh.

Guanlin hanya diam menyaksikan renjun dengan mark. Bukan ia tak mau membantu renjun, dirinya juga takut jika berhadapan dengan mark apalagi mengenai renjun.

"No sayang. Itu berbahaya" mark masih kekeuh dengan keputusannya. Hari ini semua lee sibuk dengan urusan masing-masing, termasuk haechan dan juga jaemin. Jadi ia tak bisa meminta tolong untuk menjempit renjun di kantornya.

"Kan hanya menaiki taxi. Lagi pula njun sudah besar, ada alin juga yang akan menjaga njun" masih dengan merayu mark, kali ini renjun melihat wajah mark yang nampak berpikir. Sepertinya hyungnya ini tengah mempertimbangkan sesuatu.

"Boleh yaa ? Ya ya ya ? Please~"

"Huhh baiklah. Jika terjadi sesuatu langsung hubungi hyung. Dan langsung pulang"

"YES!! ay ay captain. Njun pasti akan memberi kabar kepada hyung" renjun senang bukan main. Ia penasaran bagaimana rasanya menaiki angkutan umum, yaa walaupun taxi tidak seperti angkutan umum yang renjun bayangkan, namun tetap saja ia penasaran bagaimana rasanya bepergian tanpa hyungnya.

"Guanlin, jaga renjun jangan sampai terluka" mark menatap guanlin sedikit tajam. Rasa-rasanya mark tidak yakin dengan ide renjun ini, namun jika dipikir kembali kasian renjun pasti lelah setelah seharian ini beraktivitas.

"Baik hyung" guanlin membalas tatapan mark dengan takut-takut. Tatapan mark benar-benar menyeramkan seperti memberi ancaman padanya.

"Kalau begitu njun pergi dulu ya hyung. Babay" renjun berjalan mendekati guanlin dan kemudian menarik tangan guanlin untuk keluar dari ruangan mark. Guanlin hanya tersenyum kepada mark sebelum mereka benar-benar keluar dari ruangan mark.

Sampai di depan ruangan mark, renjun dan guanlin berpapasan dengan hendery. Mereka juga berpamitan kepada hendery.

"Guanlin jangan macam-macam. Kau tau kan apa yang akan mark lakukan jika terjadi sesuatu pada renjun ?" Hendery memberi peringatan kepada guanlin untuk tidak melakukan hal aneh saat bersama renjun. Jika terjadi sesuatu pada renjun apalagi hingga terluka atau sebagainya hendery takut ia akan kena imbasnya mengingat bahwa guanlin ini adalah sepupunya.

Baby LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang