Keesokan paginya, renjun menggeliat dari tidurnya dikarenakan bisikan-bisikan jaemin mengganggu tidurnya. Bukannya terbangun, renjun malah semakin menenggelamkan wajahnya di dada jaemin. Jaemin tersenyum kecil kemudian ia cium kening renjun cukup lama.
"Morning baby. Apa njun lupa pagi ini njun akan bersekolah ?"
"Morning nana. Njun ingin tidur saja. Njun mengantuk"
"Ayo sayang. Njun tidak ingin bertemu teman-teman ?"
"Njun mau bertemu teman-teman. Tapi njun mengantuk"
"Nana siapkan air hangat untuk njun ya ? Setelah itu mandi"
Renjun mengangguk pasrah dan pasrah pula saat pelukannya dilepas pelan oleh jaemin. Tetapi renjun tidak menyerah, ia mencari boneka moomin kesayangannya untuk ia peluk dan kembali memejamkan mata. Jaemin menggeleng kecil melihat adik kecilnya ini tidak mau bangun terpaksa ia harus melepas pelukan renjun pada moominnya pelan-pelan dan berusaha membangunkan renjun dengan hati-hati.
Selesai mandi dan sarapan, renjun sudah siap dengan seragam sekolahnya dan barang-barang keperluan renjun yang sudah disiapkan oleh suster renjun. Setelah kepergian mark, jeno, dan haechan barulah jaemin menggendong renjun menuju garasi tempat mobilnya terparkir.
Jaemin mendudukkan renjun di kursi penumpang dan memasangkan sitbelt untuk renjun. Mulai hari ini renjun sudah tidak perlu menggunakan airpods atau semacamnya untuk mengalihkan fokusnya pada jalanan yang ramai. Sekarang ia sudah bisa mengontrol emosi dan pikirannya seperti sedia kala.
Renjun terlihat berbinar melihat jalanan yang cukup padat pagi ini. Bayang-bayang bersekolah dan bertemu teman membuat renjun tak henti tersenyum. Di belakang mobil jaemin terdapat satu mobil berisi bodyguard dan satu suster yang akan menemani renjun selama di sekolah.Sampai di parkiran sekolah, jaemin memarkirkan mobilnya dan turun kemudian menghampiri renjun dan menggendong renjun. Jaemin berjalan menuju kelas renjun. Sampai di kelas renjun, jaemin disambut hangat oleh wali kelas renjun. Malam hari sebelum renjun masuk sekolah, jaemin sudah menginformasikan kepada wali kelas renjun bahwa hari ini renjun mulai masuk sekolah.
"Selamat pagi tuan lee, senang bertemu kembali dengan anda" guru itu tersenyum lebar menyapa jaemin.
"Selamat pagi"
Selanjutnya jaemin membawa renjun menuju kursi kelas renjun dan mendudukkan renjun disana diikuti oleh sang wali kelas dibelakangnya. Baru saja renjun duduk di kursinya, teman-teman renjun antusias menyambut kedatangan renjun. Beberapa saat jaemin memperhatikan interaksi renjun dan teman-temannya dan jaemin merasa tenang untuk meninggalkan renjun disini. Teman-teman renjun terlihat baik dan beberapa menampakkan raut khawatir dengan ketidak hadiran renjun beberapa bulan ini.
"Sayang, nana tinggal ya ? Njun tidak boleh nakal. Sus menunggu di luar. Oke ?"
"Ote nana" jaemin mencium dahi renjun dan berjalan meninggalkan ruang kelas renjun dengan wali kelas renjun mengikuti di belakangnya.
Setelah dirasa aman jaemin benar-benar meninggalkan area sekolah renjun. Hari ini ia akan bertemu dengan pasien pukul 9 dan akan kembali menjemput renjun pukul 11.
Pukul 11 siang, ternyata jaemin harus melakukan tindakan darurat kepada salah satu pasien maka dari itu ia tidak bisa menjemput renjun dan berakhirlah mark yang menjemput renjun.
Mark sampai di sekolah renjun tepat pukul 11. Waktu yang sangat tepat dimana bel tanda pulang sekolah baru saja berbunyi. Mark berjalan menuju kelas renjun menjemput langsung didepan kelas. Alis mark menukik heran melihat renjun berjalan kearahanya dengan sesuatu di tangan kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lee
ContoLee renjun yang hadir memberikan kebahagiaan untuk keempat hyungnya. ini book pertama jadi ya gitu lah ya. mohon bijak dalam membaca