Hari senin, hari ini jaemin ada jadwal bertemu dengan pasien di pagi hari. Oleh karena itu berakhirlah renjun ikut bersama jeno ke kantor. Karena mark dan haechan ada meeting yang tak bisa mereka tinggalkan. Jeno ke kantor hanya untuk mengambil beberapa berkas karena seperti biasa, pukul 10 pagi renjun harus terapi dengan psikiaternya. Sekarang renjun sudah menganggap psikiaternya itu seperti teman, ia sudah nyaman bermain bahkan kehadiran sang psikiater itu adalah hal yang dinantikan oleh renjun.
Jeno berjalan di lobi kantornya dengan renjun yang menempel pada tubuhnya dan menyembunyikan kepalanya ke dalam leher jeno. Jeno berjalan cepat menuju lift agar renjun tidak semakin ketakutan melihat orang-orang asing di sekitarnya.
Sampai di ruangan jeno, jeno tidak langsung duduk di kursi kerjanya, ia duduk di sofa membiarkan renjun memulihkan pikirannya setelah bertemu orang-orang asing tadi. Ruangan jeno sudah jeno siapkan untuk renjun agar renjun lebih nyaman bermain. Ia siapkan karpet berbulu tebal yang hangat dan banyak mainan serta tak ketinggalan moomin kesayangan renjun juga beberapa cemilan kesukaan renjun.
"Nono sudah boleh bekerja ?" Jeno meminta izin kepada renjun untuk mengecek ulang berkas-berkas yang akan ia bawa pulang nanti. Renjun mengangguk dan tersenyum tipis. Jeno meletakkan renjun diatas karpet dan memberikan beberapa mainan dan moomin untuk renjun.
"Nono moomin makan"
"Hm ? Itu kan snack njun. Moomin tidak makan sayang" jeno menggeleng tersenyum melihat renjun menyuapi snacknya kepada salah satu boneka moomin miliknya.
20 menit jeno berkutat dengan dokumen-dokumennya sampai ia sadar ada dokumen yang harus ia ambil di salah satu ruangan karyawannya.
Jeno mendekati renjun "nono keluar sebentar ya. Njun disini saja jangan kemana-mana"
"Ote nono" sambil menunjukkan jempol kecilnya. Jeno mengusak rambut renjun gemas kemudian pergi meninggalkan renjun untuk mengambil dokumen.
Sedikit lama jeno mengambil dokumen karena beberapa kali ia berpapasan dengan karyawannya dan tak jarang mengobrol. Saat menunggu jeno datang, renjun sibuk bermain sendiri. Hingga ia mendengar suara langkah kaki mendekati ruangan jeno. Bukan, itu bukan suara sepatu jeno itu suara sepatu wanita. Renjun mulai terlihat panik dan berhati-hati. Si wanita itu masuk ke dalam ruangan jeno dan mengambil sesuatu dari meja kerja jeno. Hanya mengambil tanpa macam-macam, wanita itu langsung keluar dari ruangan jeno dengan sesuatu di tangannya.
Tak lama dari wanita itu keluar, jeno masuk ke dalam ruangannya dengan berkas-berkas ditangannya. Jeno terlihat kebingungan sekaligus panik saat mendapati ruangannya kosong. Kemana renjun ? Tidak mungkin renjun pergi dari ruangannya. Jeno mencari renjun ke kamar mandi, ke dalam kamar yang ada di dalam ruangannya sambil memanggil-manggil nama renjun. Jeno benar-benar khawatir sekarang, ia tidak menemukan renjun dimanapun. Ia hampir menelfon mark untuk memberi tahu bahwa renjun menghilang saat tiba-tiba sesuatu terlihat dibalik sebuah lemari kecil di pojok ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lee
Cerita PendekLee renjun yang hadir memberikan kebahagiaan untuk keempat hyungnya. ini book pertama jadi ya gitu lah ya. mohon bijak dalam membaca