20 - What If

1.5K 135 8
                                    

(Usia tokoh sesuai imajinasi pembaca)

Hari Kamis, seperti biasa keluarga Lee sibuk dengan urusan masing-masing tak terkecuali Renjun, sekolahnya akan mengadakan pentas seni di mana para murid akan menampilkan bakat mereka dan akan disaksikan oleh para orang tua, acara akan diadakan esok hari. Saat ini Renjun dan juga teman-temannya sedang sibuk mempersiapkan acara pentas seni tersebut. Renjun pergi ke sekolah seperti biasa namun dia akan pulang lebih sore dibanding hari biasanya.

Pukul 6.30 dirinya sudah bersiap untuk sarapan bersama hyung, ia berjalan menuruni tangga menuju ruang makan dimana para hyung berada.

"Morning baby"

"Morning hyung"

"Sereal atau roti ?" -Jaemin

"Sereal!!"

Jaemin memberikan sereal cokelat dengan susu vanila kesukaan Renjun, Renjun menerimanya denga senang hati kemudiam menikmati sarapannya dengan tenang.

"Hyung bawakan bekal dan vitamin ya sayang, harus dimakan dan dihabiskan. Kegiatan njun hari ini lumayan padat karena harus latihan untuk pentas seni besok kan ?" Jaemin menyiapkan bekal Renjun dan memastikan agar bekal yang ia bawakan benar-benar dimakan oleh Renjun.

"Iya hyung, nanti njun makan bekalnya. Terima kasih hyung"

"Sama-sama sayang, habiskan sarapannya ya"

Renjun mengangguk patuh.

"Hari ini berangkat bersama echan ya" Haechan menghampiri Renjun setelah meletakkan piring bekas sarapannya ke tempat piring kotor.

"Echan tidak bekerja ?"

"Nanti, setelah antar njun ke sekolah"

Tak lama, Renjun bergegas keluar menuju mobil Haechan berada setelah dirinya berpamitan dengan para hyungnya, diikutin oleh Haechan dibelakangnya dengan tas Renjun yang ia bawa di satu sisi tangannya. Renjun duduk di kursi penumpang dengan tenang, sembari mengamati jalanan di pagi hari yang ramai. Bodyguard dan suster yang menjaga Renjun ikut mengikuti mobil Haechan dari belakang. Setelah sampai di area parkir sekolah Renjun, Haechan turun dan mengambil tas sekolah Renjun yang ia simpan di kursi belakang tadi dan mengantarkan Renjun sampai ke depan pintu kelas Renjun.

Haechan mensejajarkan tingginya dengan tinggi Renjun, tak lupa memberikan usapan pada kepala Renjun.

"Baik-baik ya, tidak boleh nakal, jika ada sesuatu langsung sampaikan ke sus"

"Ay ay Echan hyung" Renjun membalas nasihat Haechan dengan senyum cerahnya. Pagi ini dirinya sangat bersemangat ke sekolah, karena ini merupakan hari terakhirnya berlatih. Ia akan berusaha menampilkan yang terbaik karena semua hyung akan menyaksikan penampilannya besok.

Pukul 17.00 Renjun baru tiba di rumah, ia bergegas menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri, Renjun beralih menuju ke kamar Jaemin, ia melihat adanya mobil Jaemin di garasi rumahnya tadi. Setelah tiga kali bunyi ketukan pintu, akhirnya Jaemin membukakan pintu makarnya.

"Halo sayang, pulang dengan siapa ?"

"Dengan sus"

"Nana hyung sudah buatkan puding untuk njun, njun mau ?"

"Mau mau"

"Ayo kita makan puding sambil menunggu yang lain pulang"

Jaemin menggendong Renjun menuju dapur untuk mengambilkan Renjun puding buatannya.

"Apa bekal njun habis ?"

Baby LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang