Empat tahun berlalu, perusahaan yang mark dan jeno pegang sudah maju sangat pesat lebih dari perkiraan mereka, jaemin sudah menjadi dokter spesialis bedah, dan haechan juga sudah sukses dalam bisnis sahamnya. Sebagian besar perusahaan ternama di negaranya terdapat nama haechan di dalamnya. Haechan cukup berdiam diri saja jumlah rekeningnya akan bertambah. Kini renjun menginjak usia 6 tahun. Sudah lancar bicara, sudah lebih aktif, sudah bisa protes, sudah tidak bisa dibohongi dan tambah manja kepada hyungnya. Seperti sekarang, kali ini renjun sangat manja kepada jaemin. Bahkan renjun tidak mau bangkit dari kasurnya jika bukan jaemin yang menghampiri.
"Good morning baby" jaemin memasuki kamar renjun dengan riang.
"Good morning nana"
"Ayo sarapan!! Hyung sudah menyiapkan sereal kesukaan injunie"
Renjun merentangkan tangannya minta digendong. Jaemin dengan senang hati menggendong renjunnya.
"Morning kiss" jaemin memajukan bibirnya meminta renjun untuk menciumnya.
"Mmuah"
"Terima kasih sayang. Let's go kita turun"
"Let's go!!!"
Sampai di ruang makan renjun mendapati hyung-hyungnya yang sudah rapi dengan style masing-masing duduk di kursi makan menunggu renjun yang terakhir bergabung. Mereka akan memulai sarapan setelah semua anggota rumah berkumpul. Jaemin membawa renjun untuk mengabsen hyungnya, memberikan morning kiss. Hal yang wajib renjun lakukan kepada hyungnya. Setelah itu jaemin mendudukkan renjun di kursinya dan menuangkan susu ke mangkuk sereal renjun.
Hari ini renjun dirumah ditemani oleh jaemin dan haechan. Jaemin yang tidak ada jadwal operasi maupun jadwal bertemu pasien pagi ini dan haechan yang malas ke kantor bisa menemani renjun dirumah. Mark dan jeno baru saja menyelesaikan sarapannya, mereka bangkit dari kursinya, mengambil jas dan tas, lalu menghampiri renjun untuk mencium keningnya.
"Injunie sayang tidak boleh nakal ya dirumah. Injunie ingin apa ? Nanti hyung belikan" jeno sedikit memberi nasihat dan bertanya apa keinginan renjun. Mungkin saja renjun ingin sesuatu.
"Tidak ada. Injun tidak ingin apa-apa"
"Moomin ? Mainan ?"
"Tidak injun sudah punya semua"
"Baikalah. Jika menginginkan sesuatu hubungi hyung"
"Ay ay captain" tangan renjun ia angkat membentuk tanda hormat. Jeno mengusak rambut renjun merasa gemas dengan tingkahnya.
"Hyung berangkat. Babay"
Renjun melambaikan tangannya kepada kedua hyungnya yang sudah bersiap pergi. Setelah kedua hyungnya menghilang, renjun kembali memakan serealnya hingga habis tak tersisa. Jaemin membersihkan meja makan dan renjun sedang bermain dengan haechan di kebun belakang. Rumah mereka memiliki kebun kecil di belakangnya. Mereka tanam sedikit sayuran dan bunga-bunga kesukaan renjun. Pagi ini haechan mengajak renjun berkebun sambil bermain di sana.
Mendekati waktu makan siang haechan dan renjun sudah bersih dari berkebun tadi, jaemin beranjak dari duduknya berjalan menuju dapur hendak menyiapkan makan siang. Hingga ia mendengar kedua adiknya berjalan ke arahnya sambil tertawa.
"Hyung memasak ?" renjun berdiri tepat di samping jaemin yang tengah memotong sayuran. Haechan duduk di kursi pantry dengan soda di tangannya.
"Iya untuk makan siang"
"Injun ingin bantu boleh ?"
"Tentu sayang. Ambil apron dulu agar bajumu tidak kotor"
"Okay hyung" renjun berjalan menuju lemari kecil tempat apron disimpan. Renjun mencari apron kecil dan langsung memakainya ia berjalan menghampiri jaemin kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lee
القصة القصيرةLee renjun yang hadir memberikan kebahagiaan untuk keempat hyungnya. ini book pertama jadi ya gitu lah ya. mohon bijak dalam membaca