Tring...... Tring....
Bell masuk pun berbunyi.
Ada beberapa murid yang mulai masuk ke kelas. Contohnya Jess. Dia masuk memandang ke arah Vegas lalu memandang ke arah Pete Dan tersenyum. Pete menyunggingkan senyum menatap Jess tersenyum padanya.
Vegas yang masih berada di samping Pete Dan duduk di bangku Porsche menatap tajam ke arah Pete lalu ke Jess.
Jess yang di tatap menunduk kan wajahnya Dan duduk.
Tidak lama banyak anak anak yang mulai mengisi kelas.
Porsche datang Dan kebingungan melihat Vegas yang duduk di bangkunya.
Tapi buakn itu yang membuat Porsche khawarir, yang membuatnya khawatir adalah Pete, Dia lupa membelika ice cream titipan Pete, bisa habis di marahi Pete kalo gini ceritanya. Batin Porsche
Porsche tau jika Pete sudah badmood Dan dia tidak mendapat ice cream bisa bisa tempat ini di bakar oleh Pete beserta Porsche di dalamnya. Membayangkannya Saja sudah membuat Porsche merinding.
"Pors-" kata Pete terpotong hendak menayakan di mana buku Pete yang biasa Pete buat gambar pada saat jam plajaran.
"Maaf Pete, aku lupa membelika ice cream untukmu hehehe" jelas Porsche yang mengira Pete akan memakainya jika dia tidak jujur.
"Oh.. iya tidak apa-apa" kata Pete dengan santai.
Porsche mengerutkan keningnya bingung.
"Kau sehat?" Tanya Porsche sambil menyentuh kening Pete. Membuat Pete menepis tangannya.
"Iya. Memangnya kenapa aku sakit?"
"Haha biasanya kau akan memakiku jika ice cream titipanmu tidak kunjung datang" kata Porsche.
Pete hanya memutar bola matanya malas "makanya jangan ngebucin mulu" kata Pete menatap Porsche.
"Hehe baiklah sepertinya mood mu sedang bagus, ini sebuah keajaiban" kata Porsche
"Hmm" balas Pete.
"Hai, bisakah aku duduk di sini sampai waktu pulang? Kepalaku terasa sakit, sepertinya aku akan istirahat di bangku belakang jika kau take keberatan." Tanya Vegas kepada Porsche.
Porsche terdiam menatap Pete.
"Aku tidak keberatan tapi Pete bagaimana denganmu? Gapapa?"
"Hmmm" balas Pete berdeham.
Porsche pun mengangguk mengerti Dan berjalan menuju kursi Vegas.
"Aneh biasanya Dia tidah memperbolehkan siapapun duduk di sebelahnya jika bukan bersama ku" batin Porsche.
*****
Saat pelajaran sedang berlangung Pete sekarang memperhatikan papan tulis, Karna tidak merasakan ngantuk.
Pete menoapng wajahnya dengan ke Dua telapak tangan nya menatap fokus ke papan tulis. "Nanti abis pulang enaknya makan apa ya?" Batin pete ya Dia fokus memikirkan makanan bukan pelajaran.
Pete masih memikirkan makanan apa yang hasrus Dia makan nanti.
"Aaa" Teriak Pete terkejut saat tiba tiba tangan Vegas mengelus pahanya yang berada di kolong meja. Teriakan pete membuat seluruh murid menatapnya.
"Aaachu~" bersin Pete berpura Pura.
Vegas menahan tawa melihat Pete yang terkejut, Vegas tmenahan tawanya dengan tangan kanan yang masih menempel pada paha Kiri milik Pete.
"Sorry sorry" kata Pete pada semua murid. Guru itu pun menggelengkan kepalanya Dan melanjutkan pelajarannya.
Pete menyingkirkan tangan Vegas Dari pahanya namun tanagn itu kembali lagi menempel di pahanya. Pete menoleh ke arah Vegas Dan melotot menatap Vegas namun bukannya menyikirkan tangannya Vegas justru meremas paha pete. Membuat Pete menahan ngilu Karna paha yang di remas.
Pete menyingkirkan tangan itu sekali lagi namun tangan itu kembali lagi ke paha pete, Pete menyerah Dan membiarkan tangan Vegas di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Way It Hurts ⚠️[18+]⚠️ [TAMAT]
FanfictionPETE JAKAPAN PUTTHA Siswa Dari SMA XXX yg sedikit begajulan, lelaki tampan yg bisa dengan mudah mendapatkan apa yg Dia mau hanya dengan kedipan mata, tidak terkecuali wanita. VEGAS WICHAPAS SUMETTIKUL Lelaki yg di keluarkan Dari sekola lamanya Da...