Mood Alixa memburuk semenjak pagi tadi. Apalagi ternyata dia hanya duduk sendirian di kelas. Karena dia tak suka bersosialisasi, bahkan teman sekelasnya tak ada yang berani menatapnya.
Alixa terlalu dingin dan menutup diri.
Kedua kaki itu melangkah cepat menuju salah satu kios kantin. Membeli satu sandwich daging dan sandwich strawberry. Lalu membeli dua susuk kotak rasa jeruk.
Alixa duduk di kantin sendirian, gapapa tetap stay cool. Sendiri lebih baik daripada terjerumus pergaulan toxic.
Heum... sangat enak!
Alixa memakan sandwichnya dengan mulut yang terbuka lebar. Menyantapnya sambil memainkan game zombie di ponselnya.
Brakkk!
"Anying." Alixa terkejut, dia langsung menoleh kesumber suara. Dimana Cellin yang sudah jatuh terduduk dengan tubuh yang basah.
Didepannya ada Becca yang memarahinya sambil mengipasi seragamnya yang juga basah.
"ANJING MATA LO EMANG PERLU GUE CAKAR YA BIAR BERFUNGSI! PANAS TOLOL LO EMANG ANJING!" Amuknya lalu menampari wajah Cellin yang sudah sesenggukan.
Astaga... Antagonis itu memang menyeramkan dan beringas.
"A--ampun... Becca... aku ga-- sengaja. Hiks, sakit!" Isakannya semakin keras saat Becca menginjak jemari Cellin dengan penuh tekanan.
"Tutup mulut lo! Bau busuk! Dasar sampah!"
"Akhh! Sakit, Becca.... aku mo-- mohon lepas.... hiks, sakit!"
"Sakit? Hmm, gue belum puas kalau lo belum mati!" Sentaknya, menendang wajah cantik Cellin sekuat tenaga hingga hidung Cellin mengeluarkan darah yang sangat banyak.
"Cellin!" Teriakan itu membuat semua mata menatap pemuda yang sedang berlari cepat lalu mendorong Becca hingga gadis itu terjatuh setelah menabrak meja kantin hingga rubuh.
"JALANG LO!" Bentaknya lalu menarik rambut Becca keras.
Jika kalian kira itu Elga, maka salah. Pemuda yang sedang mengamuk itu Jevas! Jevas pasti marah karena miliknya di usik. Jelas, terbukti kini Jevas mulai memukuli Becca. Tak perduli lawannya itu berjenis kelamin apa.
Jevas memang titisan iblis neraka. Tak ada satupun orang yang berani kepadanya disekolah ini. Bahkan kepala sekolah sekalipun.
Seluruh mata kini teralihkan saat Elga datang dengan panik. Memeluk Cellin yang menangis kesakitan dipelukan pemuda paling tampan seantero sekolah.
Alixa menopang dagunnya, menyedot susu kotaknya dengan kuat. "Drama sekali, cih!"
Elga membawa Cellin pergi dengan cara menggendong gadis itu ala brydalstlye. Membuat mereka memekik iri.
"Hadeh... manisnya." Gumam Alixa dengan menahan senyum geli.
Setelah kepergian sang protagonis, kini semua mata tertuju pada para Antagonis.
Terlihat Jevas yang sudah di tahan sepuluh siswa. Sedangkah Becca yang sudah pingsan dibawa menuju rumah sakit.
Napas Jevas terengah-engah. Mendorong semua orang yang menahannya tadi. Wajah tampan Jevas yang sangar kini memerah dengan hidung kembang-kempis.
Menyeramkan!
"Kayaknya... gue lebih baik cosplay jadi pohon aja di sini. Masih sayang nyawa."
>.<'
Saat ini Alixa sedang duduk manis di teras rumah sambil memakan pentol bakar. Meja di sampingnya kini bahkan telah penuh dengan makanan Alixa. Ada cireng, lokcos, batagor, roti akar, telur gulung, es boba, dan pop ice.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUNANGAN ANTAGONIST [ TERBIT ]
Фэнтези17+ Banyak adegan kasar dan absurd. Bijaklah dalam membaca. -- Alexa tak akan pernah menyangka jika dia masuk kedalam novel itu. Apalagi perannya disini adalah sebagai tunangan sang Antagonist gila, Rejavas! Pemuda kejam, berengsek, dan paling sinti...