"Gila ya lo?" Marah Alixa saat pemuda di sampingnya ini tiba-tiba menjauhkan makanannya.
"Lo yang gila!" Tekannya mendelik. "Makan mie apa darah, hah? Mau mati muda?"
"Bukan urusan lo. Sialan!"
Mendengar itu, pemuda dengan gigi gingsul yang manis menyentil bibir Alixa cukup keras. "Gue baru tau lo sekasar ini." Cibirnya tajam.
Alixa mendelik marah, "Emang! Masalah buat lo? Dasar gak jelas! Balikin makanan gue!"
"Gak! Mending lo pesen yang lain." Tegasnya, semakin menjauhkan mangkok tersebut.
Alixa menggigit bibirnya kesal, ingin menonjok wajah tampan satu ini. Wajahnya tak asing, tapi Alixa lupa siapa dia. Alixa membaca name tag pemuda itu,
"Zeevano." Gumam Alixa.
"Hm?"
Kedua mata Alixa menyipit tajam, telunjuknya terangkat, menekan dada Zeev, "Gue.benci.lo!" Setelah mengatakan itu, Alixa bangkit pergi dengan perasaan dongkol.
Zeev tersenyum miring, "Gue juga."
--
"Buta lo galiat ada orang segede ini?"
"Minggir tolol!"
"Bangsat,"
Semua orang dibuat tercengang dan mengelus dada, melihat ice girl yang anti keributan kini terang-terangan memaki seluruh murid yang menghalangi jalannya.
"Sialan. Ga punya mata lo--"
"Lo yang buta. Nih mata gue!" Semprot Becca tak kalah galak.
Alixa mendengus malas. "Minggir, deh."
"Bacot, deh, Lix. Gue cuma tanya, nanti jadi apa, gak?"
"Hm."
"Oke." Sedetik kemudian Becca pun berlari kecil meninggalkan Alixa, mengejar sosok Elga yang sedang berjalan berdua dengan Cellin.
Alixa menarik napasnya,
Brughttt!
Huft...
Sudah dia duga, Becca akan mendorong Cellin hingga hadis yang baru saja masuk sekolah itu tersungkur dengan kencang.
Alixa memijit pangkal hidungnya, melihat Elga yang membentak Becca, mereka berdebat alot hingga Elga membawa Cellin pergi dengan menggendongnya.
"Becca... becca..."
Sebenarnya, Alixa tak mau jadi orang yang suka ikut campur. Tapi, melihat Becca yang berlari melewatinya dengan wajah memerah dan mata sembab, Alixa dengan bodohnya mengikuti gadis itu pergi.
**
Alixa menyandar pada dinding, menatap datar punggung kecil yang sedang terguncang di depan sana.
Alixa menutup kedua matanya dengan kedua tangan yang terlipat didepan dada. Seolah tangisan Becca adalah lagu untuk tidur.
Alixa sedikit, ingat, hanya sedikit kasihan dengan sosok Becca. Entah apa yang membuat gadis cantik itu tergila-gila pada sosok, Elga? Alixa melupakan hal itu. Astaga!
Perlahan, mata bulat itu terbuka saat merasa tangisan Becca hanya tinggal isakan kecil. Alixa berdiri, berdehem ringan. Mulai melangkah, duduk di samping Becca.
Becca tampak terkejut, saat Alixa tiba-tiba duduk di sampingnya lalu menyodorkan sebuah lolipop susu. Itu adalah permen favoritnya.
"Ambil, gue kebanyakan beli." Seru Alixa datar dan tampak cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUNANGAN ANTAGONIST [ TERBIT ]
Fantastik17+ Banyak adegan kasar dan absurd. Bijaklah dalam membaca. -- Alexa tak akan pernah menyangka jika dia masuk kedalam novel itu. Apalagi perannya disini adalah sebagai tunangan sang Antagonist gila, Rejavas! Pemuda kejam, berengsek, dan paling sinti...