40

29.6K 2.3K 203
                                    

Jangan lupa VOTE COMMENT biar langsung double update kalau rame.🪴🧡

-

Menghela napas berat, Alixa menyandarkan punggungnya pada bangku taman sekolah. Gadis itu berusaha untuk menetralkan napasnya yang memburu.

"Ini semua karena si antagnis brengsek!" Umpatnya kepalang kesal.

Bagaimana tidak kesal, sudah tiga hari ini dia berniat menjauhi Jevas, tapi takdir berkata lain. Seoalah mempermainkannya, tiga hari ini pula dimana dia berada selalu ada sosok Jevas, terkecuali di kelas dan toilet tentunya.

Bukan apa-apa dia menjauhi Jevas, hanya saja... entahlah, Alixa merasa dia harus menjauhi pemuda itu agar ikatan keduanya bisa segera terlepas, meskipun sulit.

Alixa membuka matanya, dan "Huahhh! Monyet!" Teriak Alixa terkejut, menatap galak Justin yang malah nyengir kuda didepannya.

Justin menegakkan tubuhnya dan mundur selangkah dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana, takut diseruduk banteng betina.

"Ngapain lo disini, hah? Bikin jantungan aja!"

"Gue...?" Tanyanya balik, mengedikkan bahu acuh. "Ngeronda, sih. Hahaha."

"Gak lucu!" Dengus Alixa malas, membuang muka.

"Semua orang bilang gue lucu gemesin ganteng kaya--"

"Engga bagi gue ya! Lo itu..." Alixa menatapnya tajam, "Persis monyet!"

Justin tentu saja tak terima, wajahnya memberenggut kesal. "Kayaknya mata lo perlu dibersihin pakai kanebo deh. Mau gue bersihin gak?"

"Berani, lo?" Tantang Alixa.

Justin tertawa renyah sambil mengangguk santai. Wajah garang Alixa ketika menantangnya begitu lucu, mirip anak babi. Yah.. begitulah dimata Justin.

"Aishh! Mending lo pergi aja deh. Sana!"

"Iya! Gue mau pergi," Balas Justin, lalu melempar pelan kantong plastik keatas paha Alixa.

"Apa, nih?"

"Gue lagi bagi-bagi dosa. Itu dosa gue buat lo aja."

"Justin!"

"Bercanda... ya elah, galak banget lo jadi cewek! Udah, gue pergi dulu. Nanti temenin gue ke rumah sakit ya,"

"Gue? Kenapa harus? Ogah!"

Justin maju, menjitak pelan dahi Alixa hingga gadis itu kembali memelototkan matanya. "Ingat, lo punya untang budi sama gue!"

"Tap-- justin! Justin! Arght-- nyebelin banget tuh figuran ya!" Omel Alixa saat Justin langsung pergi tanpa menoleh dan mendengar jawabannya. "Aneh!"

Alixa langsung berdiri ketika mendengar suara bel masuk berbunyi. Tangannya menenteng kantong plastik pemberian Justin menuju kelas, tanpa tahu apa isi dari kantong tersebut.

--

"Bos! Ayo, masuk. Habis ini kita kan praktek."

"Hm."

Keduanya pun pergi dari sana. Raut wajah Jevas seperti biasa datar dan dingin. Bibir tebalnya bergaris lurus, tanda jika cowok itu sedang tidak ingin berbicara kepada siapapun.

Namun, sahabatnya ini malah mengoceh terus membuat telinga Jevas panas.

"Lo tadi ngapain ditaman samping?"

TUNANGAN ANTAGONIST [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang