28. Kasus-2

38.1K 3.9K 116
                                    

Pagi, semoga harimu menyenangkan.💌
.
.
.

"ALIXAAAAA! Anak monyet ya lo berani-beraninya nendang gue, hah?! Mau mati lo? Dasar gak ada sopan-sopannya sama kakak kelas!!" Teriak Justin mengomel setelah berhasil duduk karena sebelumnya dia terjengkang dengan tidak elit!

Seumur-umur dia baru kali ini ditendang perempuan! Memalukan!

Alixa menggaruk pelipisnya, bisa-bisanya dia ketemu kembaran jenglot disini. "Sorry, gue gak sengaja! Lagian lo juga kenapa sih jongkok didepan gue sambil masang wajah mupeng nahan berak kayak tadi? Kan gue jadi kaget! Kalau jantung gue pindah ke usus gimana? Mau tanggung jawab lo?" Alixa tak sadar malah balik mengomel, membuat wajah Justin semakin mengkerut masam.

"Nih anak, bener-bener minta gue ospek lagi."

"Apa? Jangan aneh-aneh lo!"

"Bantuen gue berdiri! Pantat seksi gue jadi korban keganasan gorila gendut!" Gerutu Justin, tangan Alixa yang semula terulur dan hendak menarik Justin pun langsung Alixa hempas setelah mendengar itu.

Justin kembali terjengkang. "ALIXAAAAAA ANJI--"

"Apa? Tadi ngatain gue monyet terus gorila gendut dan sekarang anjing? Mulut lo gak ada akhlak minta gue tendang, hah?!"

"Tck! Gitu aja baperan!" Renggut Justin dongkol dan akhirnya berdiri sendiri sambil meringis. Justin menatap Alixa dengan jutek, "Galak banget jadi cewek!" Gumamnya.

"Apa?!"

"Apasih? Marah-marah mulu lo! Jadi nenek kabayan mampus lo."

Alixa merotasikan matanya malas, "Tau deh males gue liat muka lo." Alixa hendak melangkah pergi tapi langsung dihadang Justin.

"Mau kemana lo?" Justin merentangkan kedua tangannya hingga Alixa tak bisa pergi.

Bunuh orang kayak Justin gak dosa kan ya? Eh, dia kan jenglot bukan manusia ya, hmm.

"Ke pluto! Ya kelas lah bentar lagi bel pulang!!" Ngegasnya sewot hingga air liurnya traveling.

"Buset!" Ceplos Justin, "Masih lama, mending lo ikut gue aja. Gue liat muka lo suntuk lecek banget kayak orang depresot gak dikasih jatah."

"Sok tau lo! Minggir!"

"Udah ikut gue aja ayo! Nanti gue kasih yuppy dino deh!" Sogok Justin sambil menyeret Alixa agar mengikutinya.

"Om! Jangan om saya masih TK om! Om... tidak!" Berontak Alixa.

Justin menyentil kening Alixa cukup keras hingga gadis itu mengaduh dan menghentikan aksi berontaknya.

"Om om! Gue bukan om lo bocil! Dan gak ada anak TK segalak gorila betina kayak lo!" Terang Justin seperti pak guru. Dan kembali menarik Alixa. "Udah lo ikut gue aja. Nanti gue beliin serenteng yuppy dino."

Alixa mendengus keras, akhirnya pasrah mengikuti Justin yang menariknya seperti kambing. Minta di tendang lagi kayaknya nih kakak kelas.

Lumayan dapat yuppy dino serenteng. :)

Justin membawa Alixa kebelakang gedung penyimpanan barang bekas yang memang menjadi tempat tongkrongan jika Justin dkk bolos. Disana sepi, hanya ada Alixa dan Justin.

"Duduk." Justin menyuruh Alixa agar duduk di bangku yang ada disana. Alixa menatap sekitar, kotor! Banyak kaleng soda, bungkus makanan, dan putung rokok berceceran disana.

"Ini pasti kandang babi." Celetuknya membuat Justin menoleh dengan mata melotot tak terima.

"Salah! Kandang buaya yang bener. Hahahaha!"

"Freak!" Olok Alixa, gadis itu duduk dengan angteng, melihat Justin yang mengapit rokok di bibirnya lalu membakar ujungnya. Pemuda itu merokok dengan santai dan tenang.

"Bagi dong."

Justin menoleh dengan wajah terkejut. "Lo ngerokok?"

"Hm. Minta satu,"

Justin tak langsung memberikan rokoknya. Dia kembali menyesap benda nikotin itu, matanya menatap Alixa dengan penasaran. "Serius? Sejak kapan?"

Sejak papa mau hikahin mak lampir.

"Gak perlu tau! Lo pelit banget sih, gue minta!" Alixa jadi nyolot kan, salah Justin sendiri yang kelewat kepo!

"Tck!" Justin menyodorkan sekotak rokok rasa anggur miliknya beserta korek.

Alixa mengambil satu batang rokok kemudian mengapitnya dibibir, gadis itu menyentak korek hingga bara nya mampu mengalir pada nikotin.

Alixa bukan gadis pecandu rokok, tapi satu bungkus gulungan tembakau itu harus selalu ada disekitarnya untuk digunakan dalam keadaan berantakan seperti sekarang.

Justin masih diam memandang Alixa yang dengan luwes dan santai menyesap rokok di sampingnya. Terlihat jika Alixa seperti sedang banyak pikiran.

Dia pikir gadis itu hanya bercanda meminta rokok atau bahkan seolah sok-sokan bisa merokok padahal tidak bisa, tapi... pikirannya salah.

Pemuda itu bahkan tak percaya dengan pemandangan ini sebenarnya. Ya.. meskipun banyak juga teman ceweknya yang merokok tapi, hello! ini yang disampingnya ini Alixa, lho, siswi ambis berprestasi dan si cool girl sekolah yang tak pernah terkena masalah. Dan sekarang,

Gadis itu merokok disampingnya.

Amajing!

Justin kembali menghadap depan, menikmati sisa rokoknya yang menipis. Emang benar ya, dont judge someone by cover.

Apa yang kita lihat baik, belum tentu baik. Dan apa yang kita nilai buruk, belum tentu buruk. Semua akan tergantung dimana sudut pandang kita berada dan situasi yang terjadi.

"Lo lagi ada masalah, ya?" Tebak Justin tanpa menatap Alixa. Mata jernihnya memandang gumpalan awan putih yang menghiasi birunya langit.

"Hm."

"Masalah apa? Gue denger-denger juga lo kemarin-kemarin bikin Ana dkk masuk rs dan di skors. Wkwk keren!" Pujian Justin membuat Alixa melirik pemuda itu.

"Ya, itu salah mereka." Alixa menghembuskan asap putih dari mulutnya. "Tapi masalah hari ini beda."

Melihat wajah penasaran Justin, Alixa berkata lirih namun tajam. "Ada yang berani ngusik gue. Gue dijebak, tadi anak Osis sidak dan mereka nemuin silet berlumur darah kering didalam tas gue. Bajingan!"

Justin kembali dibuat terkejut. Dia sangat heran, baru tahu jika Alixa ternyata banyak musuh juga ternyata.

"Kok bisa? Siapa pelakunya?"

"Mana gue tau! Dia bermain bersih dan licik. Gue gak bisa nemuin barang bukti dan sialnya cctv berhasil di rusak dan diretas."

Justin menyugar rambutnya yang mulai memanjang kebelakang. "Pasti musuh lo bukan tikus biasa."

Alixa mengangguk setuju, "Siapa pun itu, kalau ketemu habis dia sama gue."

"Ngeri juga lo." Canda Justin sambil terkekeh.

Alixa membuang putung rokoknya yang sudah mengecil, bertepatan dengan itu terdengar suara grusak grusuk yang mendekat.

Alixa dan Justin saling tatap.

Siapa?

~.~

Pasti keren n' seneng deh kalau cerita ini diterbitin, bisa dipeluk offline bukan cuma diliatin online💌🥲🏹💖

LIKE COMMENT FOLLOW SHARE

TUNANGAN ANTAGONIST [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang