31. Night Market

37.2K 3.8K 543
                                    

Jevas menghempaskan tangannya, Alixa langsung membenarkan hoodinya yang sudah acak-acakan akibat diseret kasar oleh Jevas.

"Ngapain kita kesini?" Tanya Alixa penasaran, matanya menyapu sekitar dengan berbinar. "Wahhh!" Kagumnya saat melihat jejeran streetfood yang mengugah selera.

 "Wahhh!" Kagumnya saat melihat jejeran streetfood yang mengugah selera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak usah banyak tanya, ikut aja. Awas hilang!" Peringat Jevas dan melangkah terlebih dahulu, Alixa langsung berjalan menyusul dibelakang Jevas, seperti ekor.

Mereka memasuki pintu utama karnaval malam atau biasa disebut pasar malam. Disana sangat meriah dan banyak orang, lampu berkelap-kelip dengan berbagai penjual yang menjual dagangannya.

Alixa takjub, disini sangat indah.

Jevas menoleh kebelakang, berdecak saat alixa tak berada dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevas menoleh kebelakang, berdecak saat alixa tak berada dibelakangnya. Gadis itu malah terbengong disalah satu kedai yang menjuL gurita jumbo yang sedang dibakar.

Jevas berjalan mendekat, merotasikan matanya malas melihat air liur Alixa yang akan menetes.

Ehem

---

Ehem

--

"Alixa!"

"Ya?" Alixa menoleh sekilas dan kembali menatap gurita tersebut. Baginya gurita jumbo dengan daging kenyal dan bumbu pedas lebih menarik daripada wajah merenggut Jevas.

"Gue bilang ikutin gue! Bukan menatap gurita kayak orang bodoh!" Desisnya tajam, kembali mencengkram tudung hoodie gadis itu dan menyeretnya menjauh.

Alixa jelas meronta, "Ih! Ih! Gue mau beli dulu! Jevas... gue mau beli gurita jumbo itu!! Lepas!" Pekiknya kesal dan berusaha kabur.

Jevas semakin mengeratkan cengkramannya saat tubuh Alixa meliuk-liuk seperti cacing kepanasan, "Nanti! Lo ikut gue dulu."

"Gamau! maunya sekarang!"

Jevas menggeram, "Nanti! Gue bilang nanti ya nanti!"

"Tapi lo traktir ya!"

"Iya!"

TUNANGAN ANTAGONIST [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang