"Are you kambing?"
"Kenapa, tuch?"
"Because you make my heart terombang-ambing."
"Chuakksss!"
Baru saja masuk kedalam kelas, telinga Alixa sudah mendengar suara Will yang cempreng. Pemuda itu sedang duduk diatas meja, membuat kerumunan dengan beberapa murid cowok yang sudah datang.
Alixa duduk di tempatnya, membenarkan letak maskernya. Dia sengaja memakai masker karena... em, kalian tau? Bibirnya bengkak karena dimakan buaya! -_-
Dan lehernya, sial! Banyak ruam merah keunguan, dan karena ruam itu tadi pagi Alixa harus menutupi lehernya dengan foundation dengan bibir memaki Jevas.
"Ka-- kamu sakit?"
Alixa mendongak, matanya bertemu dengan Lusy. "Ya.. sedikit flu." Bohong Alixa.
Lusy pun mengangguk dan pamit untuk kembali kebangkunya. Tak lama, bel berdering dan ketua kelas maju di depan ruangan mengatakan jika guru matematika tidak bisa hadir hari ini, dan digantikam dengan tugas latihan soal.
Seluruh murid bersorak riang, mereka mulai sibuk masing-masing.
Alixa sendiri merasa senang juga, dia membuka buku dan mulai mengerjakan soal latihan yang cukup membuat otaknya panas.
--
Entah sejak kapan, tapi kini Lussy sigadis culun dan penyendiri yang sangat jarang ke kantin, kini selalu pergi ke kantin bersama Alixa. Keduanya selalu bersama-sama saat disekolah. Bahkan, tak jarang Becca, Will, dan Theo juga ikut pergi disatu meja ke kantin.
"Rame banget," gumam Alixa, disampingnya ada Lusy yang mengangguk menyetujui.
"Biar aku-- aku aja yang antri. Kamu yang cari bangku? Gimana?" Tawar Lusy, mendongak sambil membenarkan letak kacamatanya yang melorot.
"Hm. Oke, gue bento udang sama air mineral aja ya, nih uangnya." Setelah memberikan uang, keduanya pun berpisah.
Alixa berdecak, cukup sulit menemukan bangku kosong! Menyebalkan,
Alixa masih berdiri sambil celingak-celinguk, hingga matanya melihat Jevas dengan seragam dan rambut yang berantakan, wajah sangar dan datarnya, sedang berjalan memasuki area kantin.
Dengan mudahnya mendapatkan meja!
Omg!
Jevas menendang kecil salah satu meja hingga penghuni meja pergi terbirit-birit, pemaksaan!
Jevas duduk dan terlihatlah sosok Cellin dibelakangnya. Gadis kecil dan imut itu duduk di sebelah Jevas dengan bibir yang berceloteh.
Tak sadar, Alixa menelan ludahnya kasar lalu membuang muka.
Cowok bangsat.
Sepertinya keberuntungan memang tak berpihak kepadanya, bahkan setelah Lusy datang mereka tidak mendapatkan duduk.
"Gimana kalau kita makan di kelas aja, Lix?"
"Yaudah, deh, ay--"
"Alixa! Haiii!" Alixa menoleh, menemukan Cellin yang berdiri sambil melambaikan tangannya, wajah gadis itu tampak berbinar dengan senyuman yang manis.
Alixa menggerakkan bibirnya tanpa suara, "Apa?"
Entah apa yang dia lakukan, tapi kini Cellin melepas genggaman tangan Jevas lalu berlari kecil kearahnya.
Please, gue lagi gamau ikut scane drama ini!!! Batinnya berteriak.
"Kamu mau kemana?" Tanya Cellin setelah sampai di depan Alixa, "Hai, Lusyy."
KAMU SEDANG MEMBACA
TUNANGAN ANTAGONIST [ TERBIT ]
Fantastik17+ Banyak adegan kasar dan absurd. Bijaklah dalam membaca. -- Alexa tak akan pernah menyangka jika dia masuk kedalam novel itu. Apalagi perannya disini adalah sebagai tunangan sang Antagonist gila, Rejavas! Pemuda kejam, berengsek, dan paling sinti...