X [ loving can hurts ]

760 112 32
                                    

Hey, you! Yes you, siapkan hati siapkan jari. Jangan sampai terbawa emosi, tetapi makian jangan sampai melukai.

Agak kasar, agak brutal, juga agak dewasa but let's keep it family friendly. Umpatan dan kata kasar dipersilahkan.

ENJOY! ❣️

     

       

     

Flashback

"Yoshi, kalau seumpama aku hamil gimana?"

Hari itu adalah hari di mana mereka merayakan aniversary ke-2. Bergelung bersama di dalam selimut hangat seraya menonton film di rumah Jihoon. Film yang tengah menayangkan perayaan kehamilan kedua tokoh utama tersebut membuat Jihoon mengajukan pertanyaan yang demikian karena penasaran.

Yoshi duduk bersandar pada kepala ranjang dengan Jihoon yang berbaring bersandar padanya. Tangannya saling bertautan dengan tangan milik Jihoon. Sementara tangannya yang lain sibuk bermain dengan rambut kepala Jihoon. Pertanyaan tersebut membuat Yoshi teralihkan. Melupakan tayangan film di hadapannya dan beralih menunduk untuk menatap Jihoon.

"Apa kamu hamil?"

Suara bisikan itu membuat Jihoon terkikik pelan. Ia lalu mendorong wajah Yoshi untuk menjauh darinya.

"Bukan, tapi kalau seumpamanya gitu, kamu bakal gimana? Kamu bakal sebahagia mereka atau gak?" Tanya Jihoon lagi seraya menunjuk film yang sedang diputar yang menunjukkan sebuah kebahagiaan.

"Why not? Selama itu anak aku juga, gak mungkin aku gak bahagia kan."

Jihoon bercedak. "Jadi maksud kamu bisa aja aku selingkuh terus hamil sama orang lain gitu?! Kamu mau nuduh aku selingkuh ya!?"

Jihoon menarik paksa tangannya yang tadi digenggam Yoshi, kemudian mengeser kepalanya menjauh dari Yoshi karena kesal dengan jawaban Yoshi barusan.

"Ya gak gitu dong, sayang." Yoshi segera menarik Jihoon kembali mendekat padanya dan menahannya dari semakin menjauh darinya. "Aku percaya kok sama kamu, percaya banget malahan. Kalau beneran hamil, ya, mau gimana lagi? Aku akan jagain kamu sama anak kita sampai dia lahir dan lihat indahnya dunia."

Kemudian dibubuhkannya sebuah ciuman di atas bibir Jihoon yang masih merengut sebal, menyebabkan ditariknya garis senyum di ramun manis sang kekasih.

"I really love you, gak tahu deh gimana jadinya kalau aku gak sama kamu."

Jihoon balas tersenyum hangat. Kemudian ikut memberikan satu kecupan singkat pada bibir Yoshi yang senantiasa tersenyum meneduhkan.

"Aku juga, sayang banget sama kamu."

Yoshi mengeratkan pelukannya. Membawa hangat menyelimuti hatinya. Keduanya sama-sama diam dengan Jihoon yang kembali fokus pada film yang tengah mereka tonton, sementara Yoshi sibuk menciumi aroma harum Jihoon.

"Tapi kamu beneran gak hamil kan?" Yoshi tiba-tiba kembali bertanya.

"Enggaklah. Kenapa memang?"

"Should we make it?"

Jihoon mendelik mengetahui kemana Yoshi membawa pembicaraan ini. "Aku besok ada kelas pagi."

"Bolos aja."

"Gak bisa! Udah beberapa kali aku gak ikut mata kuliah ini, aku gak bisa bolos lagi." Jihoon sedikit merengek ketika mengatakannya.

Hope In Tears [ yoshihoon/kyuhoon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang