01. Raka & Jean

5.7K 393 15
                                    

Jika ada yang bertanya-tanya, bagaimana sih pertemuan Raka Andhi Prayogo dengan Jeanzel Hatta Prawira sebelum berakhir menikah dan mempunyai satu buntut berusia 5 tahun, maka simaklah kilas balik ini.

Raka Andhi Prayogo atau orang-orang terdekatnya biasa memanggilnya Raka. Dia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Raka sendiri anak berkecukupan yang sering ditinggal oleh kedua orangtuanya pergi bekerja. Dan di rumah, Raka hanya tinggal bersama sang adik perempuan beserta dua orang pembantu dan satu satpam yang berjaga di luar.

Dari dirinya bayi hingga berada di bangku kuliah, orangtuanya selalu disibukkan oleh pekerjaan mereka masing-masing. Untuk sekedar berbagi waktu untuk berlibur atau berbincang sebentar, tidak pernah bisa.

Raka hanya bisa berdiam diri di rumah dan menjalani kehidupan yang penuh dengan rasa bosan. Orangtuanya bahkan melarang dia pergi dari rumah, dan itu seperti sebuah kekangan yang membuat Raka sangat frustasi.

Raka mempunyai 2 orang teman yang menjadi kepercayaan Ayah dan Ibunya. Mereka kadangkala memperbolehkan kedua temannya datang untuk menemani Raka disaat Ayah Ibunya sedang dinas ke luar kota.

Meskipun begitu, Raka tetap merasa kesepian. Dia membutuhkan seseorang di sisinya sebagai penyemangat. Bergaul pun Raka diberi batasan untuk memilih teman yang baik, yang tidak memanfaatkan Raka dan tidak menjerumuskannya ke dalam aliran pergaulan bebas sampai membangkang perkataan orangtua.

Kehidupannya terlalu monoton. Tak ada yang menarik dari semua aktivitasnya, sebab Raka hanyalah seseorang yang tak ingin mencoba hal baru.

Tetapi semua itu berakhir saat dia berada di bangku sekolah menengah atas tepatnya ketika Raka kelas 12. Kehidupan yang membosankan sekaligus memuakkan perlahan pudar lantaran kelasnya kedapatan murid baru. Seorang laki-laki berwajah manis. Sebenarnya dia bukan murid baru, melainkan murid pindahan dari kelas IPS ke MIPA.

Seharusnya pertukaran murid seperti itu dilakukan sudah jauh-jauh hari saat kelas 10, tapi saat tahu murid-murid di kelas Raka banyak yang memilih keluar, mengharuskan siswa yang kelebihan muridnya harus dipindahkan agar menjadi sama rata.

Nama anak laki-laki manis itu Jeanzel Hatta Prawira. Menurut Raka, Jeanzel ketika tersenyum wajahnya akan terlihat semakin manis, melebihi manisnya gula atau cokelat. Ditambah kedua matanya yang turut menyipit seolah-olah juga tengah menampilkan senyuman.

Keduanya dapat saling mengenal sebab kebetulan sekali Raka duduk seorang diri. Waktu itu Jean yang melihat Raka duduk tanpa teman sebangku memutuskan untuk duduk bersama Raka, membuat empunya justru dengan senang hati mau berbagi tempat duduk bersama Jean.

Tak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk saling mengakrabkan diri. Raka menunjukkan sikap peduli sampai tak tanggung-tanggung menggoda Jean dengan berbagai gombalan receh sekaligus unik ala versinya.

Menurut Raka, Jean itu mudah merona. Kulit putihnya akan memerah seiring dirinya melontarkan kalimat yang berakhir membuat Jean tersipu malu.

Menurut Raka lagi, Jean itu mudah merajuk. Raka tak bisa untuk tidak mengusik Jean barang sehari saja. Raka terlalu gemas sampai-sampai ingin terus melihat Jean merajuk sambil memanyunkan bibir menahan kesal.

Raka baru tahu jika ada murid IPS semanis dan semenggemaskan modelan Jean ini. Kemana saja dia selama 3 tahun bersekolah di tempat yang sama dengan si manis Jean? Raka benar-benar menyesali perbuatannya karena jarang sekali mempedulikan hal-hal disekitar sampai melewatkan sesuatu yang berharga, contohnya seperti Jeanzel.

Bulan demi bulan terlewatkan cukup baik, kedekatan Raka dan Jean juga makin mirip layaknya sepasang kekasih. Dimana ada Jean, disitu ada Raka. Begitulah sampai seterusnya.

Prayogo FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang