Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, pertanda satu jam lagi Liora akan pulang kerja. Liora masih sibuk dengan urusan dapur, kata Raka akan ada orang yang akan menyewa jasanya lagi, Liora harus mempersiapkan diri. Jam sudah menunjukan pukul 22.00 pertanda jam pulang Liora. Liora memesan taksi online untuk pulang ke apartemenya, Raka tidak mengajaknya pulang katanya malam ini dia lembur sedangkan Kayla pergi dengan Dika. Setelah sampai Liora langsung membersihkan diri dan membaringkan tubuhnya dikasurnya.
Ting!
Notif ponsel Liora berbunyi, Liora melihat, ternyata dari ayahnya. Liora sebenarnya tidak ingin membalas, namun sialnya pesan itu tidak sengaja terbaca oleh dirinya, mau tidak mau Liora harus membalas pesan ayahnya.
Papa
Kamu apakabar?
11.03Liora
Sehat pa
11.03Papa
Penyakit kamu sudah sembuh?
11.04Sungguh, Liora hanya ingin istirahat, dia sudah lelah dengan pekerjaanya, kenapa ayahnya tambah membuat dirinya pusing. Kenapa harus Liora yang melanjutkan usaha ayahnya, tangan Liora terlalu bersih untuk membantu orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Kenapa tidak anaknya saja yang melanjutkan usaha ayahnya, kenapa harus semua beban ditanggung Liora. Liora memutuskan tidak melanjutkan chat itu, Liora mematikan ponselnya lalu pergi ke alam mimpi.
...
"Lio, nanti siang ke ruang rapat ya, ayah mau bicara sama kamu."
"Eh? Bicara apa kak?"
"Aku juga gak tau, kayaknya bakal kedatangan tamu penting lagi, kemarin ada perusahaan Luar Kota yang resepsi tempat disini."
"Oh, oke kak. Nanti kalau sudah makan siang aku ke ruang rapat."
"Mau makan bareng?"
Raka sudah tidak peduli lagi, dia sudah menghindari dua hari dari Liora karena kejadian malam itu. Raka tidak bisa jauh dari Liora, dia harus memastikan bahwa kucing kecilnya tidak boleh terluka. Raka sudah berjanji dengan dirinya sendiri bahwa Liora harus selalu aman didekat dirinya. Sepertinya siang ini Raka harus meluruskan segalanya dengan Liora.
"Boleh kak, kayaknya Kayla udah pergi duluan sama kak Dika."
"Ya, dua orang itu kalau sudah bareng berasa yang punya dunia."
Liora tertawa, ada benarnya kata Raka. Dika sama Kayla kalau disatuin sudah seperti yang punya dunia, padahal mereka tidak memiliki status apapun. Raka berjalan keluar bersama Liora, kebetulan ada kafe di dekat hotel Raka. Mereka memutuskan makan siang di kafe itu. Liora duduk di dekat jendela, sedangkan Raka memesan makanan mereka.
"Cheesecake dan americano, seperti biasa kan?"
Liora mengangguk, sepertinya kafe ini sering mereka kunjungi. Liora makan dengan lahap, kebetulan tadi pagi Liora lupa sarapan. Raka terus melihat Liora, seperti Liora akan terbawa ombak, Raka takut sekali senyuman Liora luntur. Setelah mereka makan Raka ingin menanya jawaban dari yang kemarin Raka tanyakan.
"Jadi?"
"Jadi? Jadi apa?"
"Jawaban yang kemarin apa?"
"Kak, bisa kita ganti tempat?"
Raka mengangguk, setelah selesai makan dan bayar mereka berjalan kembali ke hotel. Liora pikir mereka akan ke dapur ternyata salah mereka bukan ke dapur tapi ke ruangan Raka. Mereka duduk di sofa dalam ruangan Raka. Raka duduk menatap Liora, pertanda Raka menunggu jawaban Liora.
"Aku boleh egois gak kak? Aku gak mau jauh dari kakak, tapi aku belum bisa balas perasaan kakak. Aku egois gak kalau masih minta waktu?"
"Enggak, aku bakal nunggu Lio, selalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
RomantikPertemuan yang tak diinginkan akhirnya terjadi. Arya Prakasa, mantan Liora Patricia. Mereka bertemu secara kebetulan di sebuah hotel, jangan salah paham. Arya adalah seorang pembisnis ternama, sedangkan Liora adalah chef bintang lima disebuah hotel...