Liora berjalan santai memasuki hotel dimana tempat dia bekerja, jangan salah paham. Liora bekerja sebagai kepala chef di hotel éternel, di ambil dari bahasa pracis yang artinya abadi, letaknya di pusat kota Yogyakarta. Hotel ini termaksud hotel internasional, berbagai macam turis pernah datang, bahkan beberapa petinggi sudah pernah mendatangi hotel ini, restoranya terletak di lantai bawah hotel ini. Liora berjalan menuju dapurnya, sunyi, Liora hari ini sengaja datang lebih awal.
Liora memakai apron yang bewarna hitam, kitchen mask, dan topi kebanggaanya. Liora mulai menyiapkan bahan-bahan, mencucinya dan memotongnya. Perlu diingat bahwa siang ini akan ada turis yang akan datang ke hotelnya, Liora tidak mau mengecewakan orang yang sudah memesan jasanya.
"Cia! Astaga, rajin sekali temanku satu ini, kak Dika aja belum datang."
Kayla Nathania, biasa dipanggil Lala. Kayla ini sahabat Liora, selalu ada di sisi Liora.
"Kak Dika? Kak Dika belum datang?"
"Iya, tu meja resepsionis masih kosong, untung yang satunya sudah datang."
Gilang Mahardika, dipanggil Dika, resepsionis di hotel ini. Biasanya Dika selalu datang lebih awal, tumben sekali Dika telat hari ini. Jam menunjukan pukul 08.00, tak lama kemudian dapur mulai ramai, beberapa tim Liora sudah datang, siap melakukan apa yang Liora perintah. Liora pun segera memulai apa yang seharusnya dipekerjakan, sama dengan Kayla.
"Jam 11 nanti kita kedatangan tamu dari Luar Negeri. Mereka hanya meminta hidangan makanan khas Yogya, pihak hotel dan saya sudah memutuskan, untuk appetizer kita akan membuat sate. Main course, kita akan membuat gudeg, makanan khas Yogya. Terakhir Dessert, kita akan membuat salad buah, semua buah sudah saya cuci dan potong, kita hanya perlu melengkapkan komponen lainya. Mengerti?"
Semua yang berada di dapur menganggukan kepala, tanda mengerti. Mereka mulai bekerja, Liora seorang kepala chef disini, jika kalian tidak tau, kepala chef itu biasanya tidak memasak tetapi memegang kendali penuh di dapur. Dapur penuh dengan sura dentingan pisau, udara yang panas dari api kompor. "Jam sudah menunjukan pukul 10.03, cepat! Para tamu sudah datang memasuki hotel."
Semua yang mendengar bahwa waktunya tinggal sedikit bergerak lebih cepat. Hingga akhirnya jam 10.30 hidangan sudah siap disajikan, Liora melihat lihat, apakah dagingnya matang merata, apakah salad buahnya asam atau tidak. "Perfect! Hidangan siap disajikan!" Lalu tim Liora bergegas mengambil piring, menghias makanan itu sedemikian rupa. Lalu mengantar makanan itu ke meja makan, beberapa turis sudah duduk, Liora pun meletakan makanan ke atas meja dan menjelaskan sedikit tentang hidangan tersebut.
***
"Wah, aku haus, bagi minum dong."
Ucap Kayla, ya, tidak salah kalau di dapur selalu panas. Liora berjalan ke arah kulkas, mengeluarkan botol yang berisi teh didalam nya. "Minumlah, aku bawa dua botol." Lalu Kayla mengambil botol yang ditangan Liora lalu meminumnya. Sekarang mereka lagi duduk di ruang khusus loker, ada beberapa yang keluar untuk mencari makan siang, atau ke rooftop untuk menyegarkan diri. Liora dan Kayla tetap di dalam gedung hotel, karena ibu Kayla membuat bekal untuk Liora dan juga Kayla.
"Nih, ibuku buat bekal buat kita"
"Aku titip salam, ucapkan terima kasih pada ibu mu."
Kayla mengangguk, tak jarangan kalau ibu Kayla selalu membuat bekal untuk mereka. Saat mereka sedang makan, pintu ruangan terbuka begitu saja. Terlihat ada dua orang laki laki yang berjalan santai masuk kedalam ruangan itu, siapa lagi kalau bukan Raka dan Dika. Raka Wicaksono, dia sebagai wakil direktur hotel, direkturnya ialah ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
عاطفيةPertemuan yang tak diinginkan akhirnya terjadi. Arya Prakasa, mantan Liora Patricia. Mereka bertemu secara kebetulan di sebuah hotel, jangan salah paham. Arya adalah seorang pembisnis ternama, sedangkan Liora adalah chef bintang lima disebuah hotel...