Chapter 7: Dia Kembali

36 7 4
                                        

"Jangan bangun dulu, rebahan aja. Kamu lagi di rumah sakit."

Setelah Liora pingsan, Raka langsung membopong menuju Rumah Sakit terdekat. Liora masih tertidur hingga pagi. Raka menjaga Liora dari malam hingga pagi, sampai Liora sadar. Saat Liora sadar hal yang pertama dia rasakan dirinya seperti sedang di kapal, ombak yang besar membuat dirinya seperti terombang-ambing. Liora memaksakan diri untuk bangun, tapi Raka tidak memperbolehkanya.

"Tiduran dulu aja, dapur sudah diatur oleh Kayla, semua aman."

"Bukan masalah dapur kak, intinya aku mau pulang."

"Tenang dulu, Arya sudah pergi, kamu aman disini."

Liora terdiam, baguslah Raka mengerti maksudnya. Hari sudah menjelang siang, Raka membelikan bubur ayam untuk Liora, lalu menyuapinya.

"Thanks ya kak, udah mau repot jaga aku."

"Gak masalah, intinya kamu sehat dulu, baru balik ke dapur."

Liora mengangguk. Tak lama seorang dokter berjalan masuk ke dalam ruang inap Liora.

"Benar atas nama Liora Patricia?"

"Iya dok, saya. Ada apa?"

"Saya mau bicara, berdua."

"Tidak apa apa dok, bicarakan disini saja, laki laki ini keluarga saya."

"Baiklah, maaf jika ini privasi, apakah anda dulu mempunyai riwayat gangguan jiwa atau depresi?"

Liora terdiam, dia menoleh ke arah Raka. Pembahasan ini tidak boleh didengar oleh Raka. Raka tidak tau dulu Liora memiliki riwayat depresi atau tidak. Liora memberi isyarat agar Raka keluar dulu, sepertinya pembahasan ini privasi. Raka mengerti dia pun keluar, duduk di kursi depan ruang inap Liora.

"Iya dok, dulu saya sempat dinyatakan depresi, bahkan pernah mengalami halusinasi."

"Depresi berat, apa sempat berpikir untuk mengakhiri hidup?"

"Iya, dulu saya sempat ingin mengakhiri hidup saya, dulu juga saya bergantungan dengan obat."

"Jika saya boleh tau apa saja gejalanya?"

Liora menjelaskan semuanya secara detail. Saat dulu dirinya mengalami halusinasi parah, susah tidur karena jika matanya terpejam semua bayangan yang ia ingin lupakan teringat begitu saja, maka dari itu dia selalu minum obat tidur. Mood yang sensitif tiba tiba dirinya merasa cemas atau khawatir karena ini tubuhnya akan mengeluarkan reaksi yang berlebihan, di saat itulah dia harus minum obat penenang. Setelah Liora menceritakan kepada dokter, dokter bisa menyimpulkan bahwa Liora mengalami relapse. Relapse bukanlah penyakit, tetapi kembalinya  gejala gejala utama depresi ketika seseorang sudah hampir pulih dari episode depresi. Dokter menyelesaikan sesi bertanya, lalu memberi Liora vitamin agar nafsu makan Liora bertambah. Dokter keluar dari ruangan, Raka pun masuk dengan membawa dua Cheesecake.

"Thanks kak, tau aja lagi mau makan yang manis manis."

"Makanlah, aku ada beli dua."

"Iya."

Liora sibuk melahap kue kesukaanya itu, sedangkan Raka hanya sibuk melihat pujaan hatinya sedang lahap memakan kue. Raka ingin sekali bertanya pada Liora, apa dulu Liora pernah memiliki riwayat depresi, karena jika tidak Liora akan menjawab tidak tetapi tadi Liora menyuruh Raka untuk keluar dan berbicara empat mata dengan dokter. Raka mengirim pesan ke grup, yang isinya ada Liora, Raka, Kayla dan Dika, bahwa saat ini Liora sedang rawat inap. Sebenarnya Liora tak perlu rawat inap, tapi Raka yang meminta pada pihak rumah sakit, Raka takut Arya masih mencari Liora. Bisa dilihat saat Liora bertemu Arya, paniknya kambuh lagi, bagaimana jika mereka berbicara.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang