Chapter 14: Hal yang ditunggu

16 2 0
                                    

*ps : jangan lupa sambil denger lagu ya

"I can't save us, my Atlantis, we fall
We built this town on shaky ground
I can't save us, my Atlantis, oh, no
We built it up to pull it down"
Seafret - Atlantis

...

Arya sudah menggunakan baju yang bagus, dirinya berpikir bahwa hari ini adalah hari yang spesial. Hari ini dirinya akan menyetakan kembali perasaanya terhadap Liora, dirinya kali ini akan berjanji tidak akan mengulangi perbuatanya dimasa lalu. Arya tau bahwa Liora pasti sudah memaafkanya, tetapi rasa penyesalan masih lekat ditubuh Arya. Arya ingin membangun kembali hubunganya dengan Liora, Arya yakin kali ini dirinya tidak gagal.

 Arya ingin membangun kembali hubunganya dengan Liora, Arya yakin kali ini dirinya tidak gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arya sudah selesai, Arya menatap dirinya sendiri kepantulan kaca. Sepertinya memakai kemeja tidak buruk juga. Arya duduk dikasur, sedangkan temanya sibuk bermain ponsel.

"Menurut lo keren gak pake ini?"

"Iya keren."

"Serius gas, hari ini hari spesial."

"Hah? Apaan?"

"Liora ajak gue pergi."

"Cewek yang lo ceritain!?"

"Iya."

Bagas yang awalnya terbaring dan sibuk bermain video game diponselnya terbangun dan duduk menatap Arya tak percaya. Arya sudah menceritakan Liora ke Bagas, Bagas terkejut bahwa perempuan itu masih ingat dengan Arya walau sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Bagas bertepuk tangan dan mengucapkan selamat ke Arya. Bagas tak menyangka walau dulu Arya sempat menyakiti Liora, tapi Liora sama sekali tidak pernah melupakanya.

"Inget lo, kalau udah dapet jangan dikecewain lagi."

"Iye."

Arya keluar dari kamarnya, lalu berjalan ke lift menuju lantai dasar. Lobby. Saat di Lobby Arya melihat Dika di meja resepsionis, Arya pun memutuskan menghampirinya, bagaimanapun Arya dulu sempat akrab dengan Dika. Dirinya menghampiri meja resepsionis tersebut dan memanggil Dika.

"Bang!"

"Bang, bang, bang kek tukang nasi goreng gue."

"Kan udah biasa."

"Mau kemana lo jam segini?"

"Mau ketemu sama Liora."

"Widihh, awas lo kalau dia pulang-pulang nangis, muka lu gue gebukin."

"Gak bakal bang, ampun dah."

"Gue selalu dukung keputusan apapun yang Liora ambil. Satu lagi, gue cuman ingetin lo jangan egois. Maaf ni yah, kalau seandai lo gak diterima, gue mohon lo jangan marah atau malah lo bakal ngemaksa dia. Tolong, pentingin juga perasaan dia."

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang