*ps : jangan lupa sambil denger lagu ya
...
"Cia, buruan lo beres-beres. Mulai besok lo harus tinggal sama gue."
"Lah, gak bisa dong. Mama gue gimana?"
Kayla kembali menggeleng. Kayla sama sekali tak mendengar teriakan Liora bahwa dirinya tak ingin pergi dari rumahnya. Kayla terus menyeret Liora, saat sampai di ruang tamu Kayla melihat ada remukan kertas yang terlempar di atas meja. Kertas itu tak asing untuk Kayla, seperti kertas resep obat. Kayla mengambilnya, dan memasukan kertas itu kedalam poket jaketnya. Kayla keluar membopong tas yang isisnya beberapa baju Liora dan tangan kananya menarik Liora. Kayla hanya membawa beberapa baju untuk Liora, Kayla berpikir Liora bisa memakai bajunya untuk sementara.
...
"Ma, Kayla pulang."
"Iya, masuk aja. Nak Liora ikut toh?"
"Iya ma."
Kayla menyuruh Liora untuk duduk di sofa ruang tamu keluarga Kayla. Rumah ini bernuansa sederhana, namun saat Liora memasuki rumah ini kehangatan sudah menyelimuti tubuhnya. Ayah Kayla yang sedang membersihkan kandang burungnya, ibunya yang sedang menyiapkan makanan untuk dijual.
"Ma, Liora lagi duduk di sofa, tolong dikasih makan dulu ya. Suruh papa juga ajak ngobrol. Aku mau ke apotek dulu, aku liat ada kertas resep obat, aku mau tau ini apa."
"Iya, pergilah. Liora mama yang urus."
Kayla mencium tanga ibunya lalu berjalan keluar rumah. Liora yang melihat Kayla pergi begitu saja meninggalkan dirinya sendirian tentu Liora segera berdiri ingin menyusulnya, saat Liora sedang memegang kenop pintu, ibu Kayla memanggil dirinya.
"Loh, mau kemana? Kayla mau ke warung, gula tante sudah habis."
"Oh, maaf tante, aku kira dia mau kemana."
Liora pun kembali duduk ke sofa. Sebenarnya Liora cukup akrab dengan orang tua Liora, dirinya sudah berapa kali bermain di rumah Kayla. Saat ini sungguh berbeda, Liora masih membayangkan tentang ibunya. Bayangan-bayangan itu terasa nyata untuk Liora.
"Nih, tante lagi buat nasi kuning, dimakan ya."
"Loh, ada nak Liora disini?"
Laki-laki paruh baya memiliki kumis halus dan berkulit sawo mateng berjalan menghampiri Liora. Ayah Kayla. Ayah Kayla berjalan ke sofa dan ingin mengambil piring yang berisi nasi kuning itu.
"Heh, aduh pak, itu untuk Liora, kenapa malah kamu yang makan."
"Loh, ini keliatanya enak, sepertinya nak Liora tak tergiur hanya memandang saja, ya bapak makan, toh dari pada kebuang kan sayang."
"Eh gak gitu pak, ini enak kok. Liora kan sering makan, tadi hanya melamun sedikit."
Liora segera mengambil piring yang berisi nasi kuning itu dan langsung melahapnya. Sungguh, rasa nasi ini begitu mewah, bumbu rempah yang sangat kuat serta dibuat dengan penuh kasih sayang. Setelah Liora mengingat, dirinya pun lupa kapan terakhir dia makan enak seperti ini.
"Makan yang banyak ya Liora."
Liora mengangguk dengan pipi yang gembul, karena penuh terisi nasi kuning yang sangat lezat itu.
...
"Permisi, saya boleh tau, ini resep obat untuk apa ya?"
"Pesanan ini untuk Liora? Berusia 13 tahun?"
Kayla diam sejenak, setau Kayla, Liora tidak memiliki penyakit atau alergi apa pun.
"Iya. Saya boleh tau itu obat untuk apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
RomancePertemuan yang tak diinginkan akhirnya terjadi. Arya Prakasa, mantan Liora Patricia. Mereka bertemu secara kebetulan di sebuah hotel, jangan salah paham. Arya adalah seorang pembisnis ternama, sedangkan Liora adalah chef bintang lima disebuah hotel...