2. I Miauw U!

1K 111 49
                                    

Dedaunan kering mulai berguguran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dedaunan kering mulai berguguran. Seiring dengan berembusnya angin pada sore hari yang cerah itu. Sedang sisanya yang masih berwarna hijau segar seolah menari dan melambai-lambai terkena terpaan angin. Salah satu dari dedaunan kering terjatuh tepat di hadapan Cherry yang kala itu sedang duduk di balkon kamarnya. Tangan kanannya terulur untuk meraihnya, diikuti dengan seulas senyuman yang tercipta di wajahnya.

Sore ini suasana hatinya sangat baik. Sejak pulang sekolah tadi tak henti-hentinya ia tersenyum. Cherry menyadari hal itu. Ia sempat mengira bahwa mungkin saja dirinya tertekan karena tugas SMA yang ternyata jauh lebih banyak dibanding ketika di SMP dulu. Namun setelah berselancar di situs pencarian online, akhirnya Cherry mengetahui penyebabnya.

Archer. Lelaki itu adalah penyebab utamanya.


"Dek?"


Pintu kamar Cherry terbuka tanpa si empunya ketahui. Gadis itu masih sibuk tersenyum sambil terus membayangkan wajah tampan Archer yang seolah enggan untuk beranjak dari pikirannya. Riel menyembulkan kepalanya dari balik pintu karena Cherry tak kunjung menyahut.


"Riri?" Satu kepala lain kembali muncul, kali ini milik saudara kembarnya, Niel.

Lagi dan lagi Cherry tak menyadarinya. Riel dan Niel saling berpandangan. Ada yang tak beres, begitu yang mereka katakan satu sama lain dalam hati. Seperti sedang melakukan telepati yang hanya biasanya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ikatan batin yang kuat, contohnya seperti pasangan kembar seperti mereka.


"Si Riri kenapa?" tanya Niel.

"Mana gue tahu goblok. Ini kan gue baru mau nanya."

"Santai, sat! Gue kan cuma nanya."


BRUK!


Niel yang kala itu berada di posisi yang lebih tinggi dari pada Riel mendadak kehilangan kesimbangan tubuhnya dan terjatuh. Otomatis, Riel yang berada di bawahnya juga ikut terjatuh dan tertimpa tubuh Niel yang memiliki bobot sama seperti dirinya.


"Aduh!"


Setelah mendengar kegaduhan dari arah pintu kamarnya, barulah Cherry menyadari kehadiran Riel dan Niel. Dari arah balkon, Cherry segera berlari untuk memastikan keadaan Riel dan Niel. Ia meringis kecil ketika melihat posisi jatuhnya kedua orang itu. Terlebih saat melihat Riel yang tertimpa tubuh kembarannya.


"Kakak?"


Keduanya langsung berdiri sesaat setelah Cherry menghampiri mereka. Ada sedikit rasa malu dalam diri Riel dan Niel karena kejadian konyol itu. Riel menatap saudara kembarnya dengan tatapan kesal. Jika saja Cherry tidak berada di situ, mungkin Riel sudah melontarkan kalimat makian kepada Niel.


"Kak Riel sama Kak Niel abis jatuh, ya?"

"Enggak, Ri. Kita berdua lagi latihan renang," jawab Niel asal, disertai dengan nada bicara yang sedikit kesal.

ARCHERRY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang