41. I Don't Give a Fxxx

176 13 9
                                    

"Aaaa aku harus pakai baju apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaa aku harus pakai baju apa?"



Cherry berdiri di tengah ruangan itu. Menatap ke sekelilingnya yang dipenuhi dengan berbagai jenis pakaian. Lemari berwarna coklat di sudut ruangan terbuka, menampilkan kekosongan di dalamnya. Seluruh pakaiannya sudah hampir dikeluarkan oleh sang empunya. Tetapi Cherry tetap tidak bisa menemukan setelan pakaian yang cocok untuk digunakan malam nanti.

Gadis itu menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, yang lagi-lagi dipenuhi oleh pakaian. Sepasang matanya terpejam dengan perlahan. Tetapi beberapa detik kemudian kembali terbuka karena teringat akan sesuatu. Bibir tipisnya mulai membentuk sebuah lengkungan, seiring dengan sebuah ide yang terlintas di benaknya.

Kedua kakinya melangkah ke arah kamar si sulung. Karena pintu yang tak terkunci Cherry langsung melongokkan tubuhnya. Memeriksa apakah Deri sedang ada di dalam atau tidak. Dari posisinya sekarang Cherry bisa melihat punggung Deri yang ketika itu sedang duduk di depan meja belajarnya.


"Riri ngapain di depan pintu? Sini masuk," ujar Deri yang ternyata menyadari keberadaan Cherry.


Deri berdiri dan berpindah duduk di tepi tempat tidur. Tangan kanannya menepuk-nepuk sisi di sebelah kanannya. Mengerti akan gestur tersebut, Cherry segera masuk dan mendudukkan diri di sebelah kanan Deri.


"Riri ngapain ke kamar abang? Butuh sesuatu? Atau mau cerita?"


Cherry menghela napas panjang sebelum akhirnya menceritakan kegelisahan hatinya. Tentang Archer yang secara tiba-tiba mengajaknya untuk pulang ke rumah hingga kebingungannya akan pakaian yang harus dikenakan. Sang kakak memperhatikan dengan seksama, sesekali mengangguk sebagai respon atas penjelasan Cherry.

Lelaki di sampingnya tampak berpikir sejenak. Hingga akhirnya ia berdiri dan menarik tangan Cherry untuk kembali ke kamarnya. Di sana Deri berdiri di ambang pintu. Memperhatikan ruangan di hadapannya dengan tatapan tak percaya.


"Hehe nanti Riri beresin kok, Bang," janji Cherry yang tahu tentang isi pikiran Deri saat ini. Lelaki itu hanya tersenyum kecil sambil menggeleng pelan.



Kakinya melangkah dengan hati-hati, tak ingin menginjak pakaian yang juga berserakkan di atas lantai. Selama beberapa saat Deri memperhatikan lemari pakaian Cherry yang sudah hampir kosong kemudian memperhatikan pakaian yang ada di atas tempat tidur.

Pandangannya terus bertukar arah, antara lemari dan tempat tidur.

Hingga akhirnya, Deri mengambil sebuah gaun dari atas tempat tidur dan menunjukkannya kepada Cherry. Awalnya adiknya itu hanya menatapnya dalam diam. Tetapi beberapa saat kemudian ia mulai tersenyum dan mengangguk antusias.


"Sekarang Riri mandi gih, udah mau jam 6. Nanti biar abang yang milihin tasnya."

"Ay ay captain!"


ARCHERRY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang